Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2009

Take Care of The Young Lady - korean drama

Korean drama ini judulnya 아가씨를 부탁해 /Agassireul Pputakae. Terjemahannya ada yang bilang Take Care of The Young Lady, ada juga yang terjemahin menjadi My Fair Lady. Kalo mau nonton di http://www.viikii.net/ , cari dengan nama Lady Castle. Awal mulanya nonton drama ini, terutama episode pertama rasanya berjalan lambat. Sedikit membosankan karena ngga tau jalan ceritanya mau ke mana. Tapi itu karena si produser ingin menceritakan latar belakang masing-masing karakter. Kang Hye Na - pewaris utama Kang-san grup yang menguasai bisnis besar di Korea. Dengan kata lain anak orang kaya yang menjalani hidupnya semacam putri raja. Tinggalnya di rumah besar macam istana yang luas tanahnya berhektar-hektar. Seo Dong Chan - yang anak yatim piatu tinggal dengan seorang ibu dan putrinya - Yeo Eui Joo yang sudah dianggap ibu dan adiknya sendiri. Dong Chan tadinya membantu ibu dan adiknya menjalankan usaha toko bunga sampai suatu hari jalan hidupnya mempertemukannya dengan kakek Kang Hye Na yang kemudian

Bakal mudik nih tahun depan

picture from www.jcrew.com Tadinya aku ngga ada rencana pulang tahun depan. Terlebih karena pengen jalan-jalan ke Jepang. Dan dengan cuti yang terbatas - cuma 2 minggu setahun - susah tuh jalan-jalan ke tempat yang jauh. Apalagi kalo mau pulang ke Indonesia. Mendadak sekitar seminggu yang lalu jadi berencana mudik, selain itu aku dan Wawa juga bakal mampir ke Vietnam jadi tambah excited cuma sekitar mikirin. Setelah google kiri kanan dapat harga tiket yang lumayan. SQ bisa kasih harga sekitar $1150, memang lumayan mahal dibanding harga untuk bulan-bulan Oktober-November tapi karena kita pengen balik bulan Januari yah begitulah. Tapi lagi-lagi mentok masalah cuti yang 2 minggu itu. Aku bilang sama bossku yang cantik..ehem..ehem..doi perlu dibilang cantik donk supaya ngasih cuti. Aku minta tambah 1 hari karena perjalanan yang jauh. Tau ngga dia bilang ? Doi bilang ngga ingat pernah bilang kalo cuti cuma boleh 2 minggu. Aha..mendengar itu aku pengen lompat-lompat saking girangnya.

Sebuah resto Indonesia di Union Square San Francisco

Akhir pekan kemarin sewaktu jalan-jalan ke San Francisco (SF) kita sempatkan untuk mencoba makanan Indonesia. Maklum udah lama ngga ngerasain makan di restoran Indonesia sejak terakhir ke Los Angeles . Sudah lama kecewa dengan restoran-restoran yang menyajikan masakan Indonesia di sini. Maklum deh kalo dibandingkan dengan Indonesia rasanya jauh dari asli. Ngga bisa nyalahin mereka juga sih soalnya ngga banyak yang tau soal Indonesia di sini apalagi makanan Indonesia. Ada beberapa resto Indo yang terpaksa memadukan menu mereka dengan makanan Thai supaya bisa bertahan. Aku memilih bakmi ayam yamin pedas dan nasi padang. Kedua-duanya minta dibungkus karena waktu itu baru sekitar jam 4 sore. Tapi karena kita sudah mau pulang ke San Jose dan perut masih kenyang terpaksa dibungkus. Kalo ngga dicoba hari itu juga kuatir ngga tau kapan bakal balik ke SF lagi. :( Begitu sampai di rumah ngga sabar lagi kedua bungkusan kita buka. Sepanjang perjalanan aku bisa mencium bau bakmi di dalam mobil. Wan

Melancong ke San Francisco

Tadinya akhir pekan ini, teman Wawa dan mamanya akan datang berkunjung San Jose. Jadi sejak minggu kemarin, aku mulai melihat-lihat dan merencanakan tempat-tempat yang akan kita kunjungi. Agak sulit sih karena mereka akan datang dari San Francisco (SF) berarti ngga mungkin ngajak mereka berkunjung ke SF lagi. Setelah banyak riset akhirnya ketemu tempat yang asyik walaupun Wawa agak ragu-ragu. Tapi belakangan temannya menyatakan ngga jadi datang. Jadi aku yang tadinya sudah senang-senang aja jadi kuciwa. Aku bilang sama Wawa untuk tetap dengan rencana semula. Tapi itu berarti harus nyetir sekitar 4-5 jam. Kacian sama Wawa (yang memang ngga suka sama rencana tersebut) akhirnya aku bilang untuk pergi ke SF aja dan mencicipi makanan-makanan di situ. Selama ini kalo kita ke SF pasti cuma sekedar untuk olahraga (alias lari) dan makan pho (mi kuah khas Vietnam). Jadi kali ini kita akan cari makanan lainnya. Karena akhir pekan ini juga bertepatan dengan banyak acara yang berlangsung di SF, kit

Merapikan alis dengan benang

Seperti yang aku tulis di profilku sejak kecil memang sudah bawaanku untuk tampil tomboi. Jadi ngga pernah terpikirkan tuh untuk mencabut/mencukur/mentato alis. Lagipula mamaku juga bukan yang suka begituan jadi aku ngga pernah belajar dari pengalaman. Baru-baru ini karena pengaruh perempuan-perempuan di tempat kerjaku aku memutuskan untuk merapikan alisku ini. Pertama-tama mulai dari aku memperhatikan Yaya, rekan kerja, alisnya rapi bak semut beriring. hihihi.. Dan aku sempat mencari tau kok alisnya bisa rapi gitu. Dia bilang dicabutin. Aih..sakit kan. Dia bilang lama-lama juga biasa. Terus aku tanya : Ya, alisku berantakan ya ? Dia bilang : bisa dirapiin kok. Wah..pasti doi ngga tega mengatakan hal yang sebenarnya jadi dia rada mengelak. ha..ha.. Dia bilang kalo ngga biasa ngelakonin sendiri bisa ke salon atau yang di mal-mal belakangan ini banyak mbak-mbak orang India yang menjual jasa merapikan alis dengan menggunakan benang. Katanya sih ongkosnya sekitar $20. Tadinya aku pikir pe

Kuku kakiku

Dua bulan setelah maraton, kuku kakiku masih belum kembali normal. Warna kehitaman sudah mulai memudar di jempol sebelah kanan tapi yang sebelah kiri masih kelihatan nyata. Pengen dicat supaya ngga kelihatan 'menyeramkan' tapi nanti malah ngga ketauan perkembangannya. Menurut Wawa kuku yang kehitaman itu nantinya akan lepas dengan sendirinya jika kuku bagian bawah tumbuh menggantikan kuku yang mati. Aduh..kapan kejadiannya nih ? Kapan kuku ini bisa balik ke warna normal ? Untung sekarang sudah musim gugur sehingga mulai jarang pake sandal terbuka. Untunglah jempol itu sudah ngga sakit lagi. Seminggu setelah maraton, jempolku ngga boleh tersentuh..sakitnya bo..lebih dari sakit gigi. Selama seminggu itu kalo aku dan Wawa duduk untuk makan malam bersama, kakiku dua2nya aku angkat dan taruh di kursi sebelah Wawa karena doi kakinya suka kelayapan, kalo pas ngga sengaja ketendang jempol...wah..bisa perang dunia nih.