Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2015

Bubblegum - drama Korea

Rasanya udah lama bener terakhir kali nonton dramanya Lee Dong Wook. Jadi begitu dengar drama ini dimainkan oleh Lee langsung tertarik tuh. Terus coba-coba episode pertama yah boleh juga sih walaupun masih ngga gitu jelas mau ke mana. Terus episode kedua lebih menarik dikit. Habis itu langsung lengket deh. Jadi ceritanya Lee Dong Wook berperan Park Ri Hwan seorang dokter pengobatan tradisional alias sinshe. Doi dibesarkan bersama-sama seorang gadis Kim Haeng Ah seorang produser radio. Ibu dari Park menginginkan Park menikahi gadis pilihannya. Awal-awalnya Kim dan Park menganggap satu sama lain sebagai kakak adik karena hubungan antara ayah dan ibu mereka. Nah lho bingung kan ? Awal mulanya aku nonton juga rada bingung. Tapi setelah episode pertama jadi lebih jelas hubungan antara satu karakter dengan karakter lainnya.

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.

Transportasi di Penang

Pic from www.myhoponhopof.com Sewaktu riset untuk jalan-jalan ke Penang aku sempat tergiur untuk membeli tiket Hop On Hop Off (HOHO) bus. HOHO bus ini modelnya adalah beli tiket satu harga terus bisa naik sepuasnya untuk mengelilingi objek wisata. Tapi tiket ini hanya berlaku untuk HOHO bus. Dan HOHO bus ini memiliki rute tersendiri dan mampir di berbagai objek wisata. Yang menjadi pertimbanganku adalah dengan HOHO bus kita ngga usah pusing cari bis dari 1 tempat ke tempat lainnya. Ngga usah pusing cari duit receh untuk naik bis. Dan kalo ngga sewa taksi atau sewa mobil, kita bisa pake HOHO bus ini untuk keliling kota. Kalo tertarik dengan satu tempat tinggal turun.

Blood - drama Korea

Istirahat dulu 2 hari terakhir untuk menyelesaikan drama Korea Blood yang aku mulai tonton beberapa hari sebelum aku dan Wawa balik ke Indonesia. Drama Blood ini bercerita tentang seorang dokter bedah yang terjangkit virus aneh yang membuat dia menjadi seperti drakula - doyan darah dan awet muda. Sewaktu mudanya doi sempat hidup bersama ibunya tetapi mereka berdua selalu hidup dalam persembunyian. Karena terdapat segerombolan lainnya yang mengejar mereka berdua. Pemirsa awal mulanya dibawa penasaran mengenai mereka berdua. Kemudian perlahan-lahan juga diceritakan latar belakang kelompok lainnya tersebut. Dan bagaimana kehidupan mereka berkaitan satu sama lain.

Hari Ketiga : Hari Terakhir di Penang

Salah satu Penang Street Art Hari terakhir di Penang cuma sekitar setengah hari jadi aku merasa harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Itineraryku untuk Penang lebih berkisar makanan - mo makan di mana dan makan apa. ha..ha.. Tapi ngga bisa donk cuma makan seharian mana ada tempat di perut  ? Jadi akhirnya aku putuskan untuk menjelajahi Penang Street Art yang terkenal itu lho. Penang Street Art Seperti biasa aku dan Wawa bangun pagi, siapin bekal untuk dibawa seperti payung, hp dll. Kemudian kita berangkat menuju halte bis. Siapin uang receh karena bis Rapid Penang kalo jarak dekat cuma RM1.40 (sekitar 4300 rupiah). Naik bis dari halte bis dekat ke hotel Munlustay ke Pasar Chowrasta cuma sekitar 7 menitan. Kalo jalan kaki bisa sekitar 16 menit.

Hari Kedua : Mengelilingi Georgetown

Bakmi pangsit ala Penang Bangun pagi hari kedua di Georgetown aku membuka jendela kamar hotel dan ternyata di luar sedang turun hujan. Asyik. Mudah-mudahan hujan hari ini akan menghapus atau paling ngga mengurangi asap di kota Georgetown ini. Makan Pagi Ala Penang Setelah siap-siap dengan payung, peta, dll aku dan Wawa pun keluar hotel. Hari masih pagi, mungkin sekitar jam 7 lewat. Tujuan kita pagi itu adalah Kedai kopi Kheng Pin yang katanya populer dengan mi pangsit (wonton mee) dan lor bak (sejenis gorengan). Tenggorokan rasanya sedikit kering karena berbagai makanan lezat yang kami santap beberapa hari sebelum perjalanan kami dimulai. Tapi berhubung lor bak ini katanya merupakan salah satu hidangan yang kudu dicoba kalo berkunjung ke Penang. Jadi biarpun tenggorokan rasanya kurang sreg masih juga bela-belain makan gorengan. ha..ha..

Hari Pertama : Jakarta - Penang lewat Singapura

Nasi ayam Hainam di kantin pegawai Changi Terminal 2 Lho ? Pasti pada bingung kok lewat Singapura. Begini lho ceritanya. Waktu aku mulai merencanakan liburan ini aku lihat-lihat tiket penerbangan dari Jakarta ke Penang mulai dari AirAsia, Tiger Air atau pun Jetstar. Selain Penang, aku dan Wawa pun akan mampir ke Kuala Lumpur. Jadi rencana perjalanan adalah Jakarta-Penang-Kuala Lumpur atau Jakarta- KL - Penang tergantung mana yang lebih murah atau itinerary yang lebih bagus. Kebanyakan penerbangan cuma menawarkan satu penerbangan ke Penang atau pun ke Kuala Lumpur. Sedangkan dari Singapura pilihannya lebih banyak. Jadilah kita rencana untuk transit dulu di Singapura. Selain itu Wawa pun dengan suka cita menyambut rencana tersebut karena doi udah kangen dengan nasi hainam ayam di Singapura.

Pop! Hotel Airport Jakarta (Cengkareng)

Untuk perjalanan ke Penang, aku dan Wawa aku akan melalui Singapura dan pesawat kita berangkat jam 7 pagi bo. Berhubung ada teman yang bakal ke airport sore sebelumnya, kita pikir nebeng aja deh. Kalo ngga kan nanti harus bangun pagi-pagi, kena macet, dll, Kayaknya banyak sutrisnya. Jadinya kita memutuskan untuk nginep deket airport aja deh. Liat-liat ternyata sekarang banyak sekali lho hotel yang buka deket airport Soetta itu. Mungkin karena semakin banyak pengunjung ya ke Indonesia. Keripik kentang, biskuit, sandal, sikat gigi dll Jadinya sorenya kita pun nyegat shuttlenya Pop hotel yang warnya hijau mentereng itu. Sempat mengejar-ngejar sang supir karena doi ngga berhenti di tempat kita nunggu. Padahal kita udah nunggu bangsa 30 menitan.

Kawah Tangkuban Perahu - Bandung

Ngga ingat deh udah berapa kali ke sini semenjak jaman kanak-kanak. Tapi sepertinya ngga banyak yang berubah sejak aku terakhir kali ke sini. Namanya juga kawah ya ? Mau berubah seberapa banyak sih ? Yang jelas banyak berubah adalah harga tiketnya bo ! Pagi itu sebelum kita berangkat dari hotel, aku baru dapat info lewat mbah gugel kalo tarif wisatawan lokal dan asing beda lho untuk mengunjugi kawah Tangkuban Perahu. Kali ini kita ke situ bersama rombongan besar yang terdiri dari delapan orang dewasa. Di mobilku terdapat Wawa yang statusnya wisatawan asing. Kalo ngga diajak ngobrol sih doi mirip orang Indonesia juga. ha..ha..

Kampung Daun - Lembang, Bandung

Di hari kedua, setelah makan pagi yang oke banget di Hotel Mercure, kita pun beberes dan bersiap untuk jalan. Tujuan hari itu adalah kawah gunung Tangkuban Perahu dan dilanjutkan dengan makan siang di Resto Kampung Daun. Ngga banyak yang bisa diceritakan mengenai kawah gunung Tangkuban Perahu. Seingatku dari dulu sampai sekarang masih begitu saja kok. Dari Tangkuban Perahu sudah sekitar pukul 10:30 sewaktu kita berangkat menuju Kampung Daun. Dengan berbekal gps dan google maps yang tersedia lewat kartu XL Asiata yang lumayan banget jangkauannya kita pun sampai dengan selamat di Kampung Daun. Signal hp memang ngga sampai ke puncak Tangkuban Perahu tapi begitu turun sedikit langsung deh dapat signal.