Mblusukan Pasar di Kota Tua Dali - Dali, China


Hari ini hari Minggu dan merupakan hari kedua kami di Dali. Pas bangun langit masih agak gelap sedikit sebelum pukul 8 pagi kami sudah keluar. Jalanan masih sepi. Tujuan kami adalah pasar pagi yang digelar dekat dengan Gerbang Utara (北门). Google maps ngga begitu berfungsi di sini, jadi aku masih coba-coba dengan Baidu maps cuma karena bahasa Mandarin yang pas-pasan aku masih agak meraba-raba. 😅





Untungnya ngga terlalu sulit sih, begitu dekat daerah pasar kelihatan banyak yang menjual makan pagi di tepi jalan. Wawa sudah nafsu pengen membeli karena ada yang menjual bubur, berbagai bubur ngga cuma bubur beras.

Untungnya setelah jalan sedikit lagi kelihatan banyak penjual yang menggelar dagangan di tepi jalan. Ngga pake meja lho, langsung di lantai saja. Mirip-mirip pasar di Singkawang.

Aku lihat di Dianping yaitu sebuah aplikasi yang dipakai untuk sharing review makanan dan resto. Ada beberapa review di Dianping yang menunjukkan sebuah toko yang menjual semacam roti tipis yang diisi daging. Ngga sengaja kami menemukan toko tersebut karena memang ramai ya jadi aku membeli roti isi daging sapi. Rotinya sebenarnya sudah matang tapi pas dipesan baru dimasukkan ke oven tanah liat untuk dipanaskan lagi. Ovennya bentuknya seperti gentong gitu. Lucu sih dan aku pernah lihat oven macam begini digunakan di Taiwan untuk semacam roti juga sih.

Dari toko tersebut aku cuma membeli roti karena makanan lainnya seperti cakwe dll kayaknya kurang cocok dibawa jalan. Sebelum sampai di toko roti tersebut aku sempat melihat sebuah kedai yang menjual minuman terbuat dari jagung. Begitu kami balik ke situ ternyata sudah ramai. Langsung aku memesan 1. Oh ya roti tadi harganya RMB 8 (IDR 18rb) sedangkan minuman jagung ini harganya RMB 5 (IDR 11300).

Dengan bekal tersebut kami melanjutkan jalan ke Three Pagodas yaitu sebuah tempat bersejarah yang ditandai dengan adanya tiga pagoda yang dibangun semasa Kerajaan Nanzhao dan Kerajaan Dali di abad 9 dan abad 10.

Begitu sampai di situ hujan mulai turun sempat lumayan deras lagi. Karena area pagoda adalah area terbuka aku merasa kalau pun masuk pasti susah berjalan apalagi foto-foto. Wawa melihat harga tiket yang harganya RMB 75 (IDR 169rb). Dengan harga segitu aku merasa harus bisa mendapatkan foto-foto yang bagus. Jadi karena hujan aku malas masuk.


Aku dan Wawa menunggu di daerah lobi sekitar 1 jam lebih. Hujan sempat reda sedikit tapi kemudian deras lagi. Akhirnya kami memutuskan pulang saja.

Ada cerita lucu mengenai toilet di Tiga Pagoda. Aku masuk toilet langsung kaget astaga kok toilet di luar ngga ketutup gitu sama sekali. Lihat gambar di atas. Eh ternyata toilet itu maksudnya untuk anak-anak yang ikut ibunya masuk ke toilet wanita. 😅 Keseringan dengar cerita horor toilet di China kali ya.














Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Which Star Are You From ?

Belanja lewat Yesstyle