Lika Liku

Aku dan Wawa ngga sengaja ketemu resto ini pas jalan-jalan pagi cari tempat makan. Yang kita cari sebenarnya ya seperti kopitiam gitu deh. Ada kopi atau minuman panas dengan sedikit makanan yang ngga terlalu berat. Telur rebus atau roti bakar atau roti tangkup. Pas kita lewat pertama kali keliatannya tempatnya rame. Ada bule, ada orang melayu. Hmm..boleh juga. Coba liat menunya. Eh, ada soto dan ada laksa. Aku dan Wawa saling memandang. Boleh juga. Tempatnya ngga terlalu gede dan sudah penuh karena memang waktu makan pagi. Satu-satunya meja letaknya di pinggir trotoar. Oke deh. Meja itu ternyata strategis dan adem terlindungi dari bayangan gedung. Sambil nungguin pesanan, aku dan Wawa nggosipin turis yang lalu lalang. Soto dan laksa yang kami pesan ternyata jauh dari harapan. Sotonya bening dan agak berminyak. Sedikit suwiran ayam dengan ketupat dan remah-remah soun. Yang enak adalah kacang goreng taburan. Garing banget. Laksanya rada kecoklatan seperti asam laksa tapi rasanya kurang m

Dataran Cenang Kalo kalian kebetulan tidak tinggal di Pantai Cenang, tempat yang perlu dikunjungi adalah Dataran Cenang . Pantai yang panjang tempat berbagai kegiatan dalam air seperti jet ski, dll. Pantai Tengah Pantai Tengah ukurannya relatif lebih kecil dibandingkan Pantai Cenang sehingga ngga terlalu populer. Tapi pas aku berkunjung ke situ, sempat mampir di sebuah restoran cantik yang bisa untuk foto-foto. Tempat duduknya yang di atas bisa memandang lautan kehijauan di bawah. Maha Tower Letaknya dekat ke Kota Kuah yang merupakan kota terbesar di Langkawi. Posisi Maha Tower di tepi lautan membuat tempat ini strategis untuk menunggu matahari terbenam. Aku dan Wawa ngga sempet balik untuk menikmati matahari terbenam. Tapi harganya sepertinya kurang bersahabat. Sekitar RM80 (IDR 272 rb) untuk naik ke atas. Kalo di atas ada restoran masih lumayan kali ya. Dataran Lang Letaknya bersebelahan dengan terminal ferry. Jadi untuk pengunjung ke Langkawi yang datang melalui jalur laut, Dataran

Lokasinya yang strategis di tengah tengah Pantai Cenang dan juga sebagai salah satu pintu masuk Pantai Cenang membuat Dataran Cenang menjadi pusat keramaian di Pantai Cenang. Begitu matahari mulai agak redup, pelancong mulai mendatangi Pantai Cenang untuk menyaksikan matahari terbenam. Juga atraksi-aktrasi air seperti jetski, banana boat, dll juga selalu lebih rame di sore hari. Sepanjang pantai juga terdapat berbagai bar yang menjual berbagai minuman dan makanan kecil untuk pengunjung yang ingin duduk santai memandang terbenamnya sang matahari. Dataran Cenang juga terdapat berbagai kedai makanan yang menjual makanan barat seperti pizza, burger dll. Selain itu juga terdapat beberapa kedai yang menjual seafood dan makanan Melayu.  Di malam terakhir, aku dan Wawa sengaja menunda makan malam karena ingin mencoba sate di truk makanan yang sempat kita liat beberapa malam sebelumnya. Tapi seperti juga malam sebelumnya, sudah lewat pukul 7 malam, truk tukang sate itu belum juga muncul. 😠 Nye

Sewaktu rombongan kami lebih besar karena anggota keluarga lainnya yang datang belakangan, kami mengunjungi beberapa restoran chinese food. Setelah anggota keluarga tersebut cabut duluan, tinggal aku dan Wawa kami memutuskan untuk mencoba restoran Melayu yang ini. Terutama karena beberapa kali kami lewat restoran ini selalu ramai. Aku dan Wawa mengunjungi resto ini di malam hari Minggu. Menunya keliatan bervariasi, seafood, ayam, daging sapi dan makanan Thai. Wawa sejak kemarin pengen cobain nasi goreng belachan. Aku pilih daging sapi lada hitam dengan tumis sayur campur (cap cai).  Sambil menunggu pesanan datang, aku dan Wawa memperhatikan tamu-tamu yang datang dan pergi. Berbagai macam orang dan warna. Kemudian sebuah piring besar sayuran berkuah datang. Karena cuma satu piring, setelah ditinggal, aku cuma melirik sedikit kemudian balik ke hp lagi. Karena tanggung mulai makan cuma dengan satu sayur. Kira-kira 10 menit kemudian, seorang wanita membawa sebuah baki dengan tiga piring. A

Mungkin bisa dibilang Indonesia punya Pulau Bali dan Malaysia punya Pulau Langkawi.  Kalo dilihat di peta, posisi Pulau Langkawi hanya sedikit lebih ke arah Utara dari kota Banda Aceh. Lautnya juga lebih tenang karena posisinya di Selat Malaka yang terlindung oleh Pulau Sumatra. Wawa memang suka pantai. Jadi dari dulu Wawa selalu bilang pengen ke Langkawi. Atau kalo kebetulan di Jakarta, Wawa selalu bilang pengen ke Bali. 😎 Kali ini berhubung penerbangan dalam negeri beritanya rada simpang siur. Perlu atau tidak perlu vaksin ketiga. Aku memutuskan untuk ngga ke Bali aja. Jadilah pilihan jatuh ke Langkawi. Sebagai sebuah pulau, seperti layaknya Bali, Langkawi memiliki beberapa pantai. Pantai Cenang merupakan pantai yang paling ramai dikunjungi. Di satu ujung terdapat hotel bintang 5 Pelangi Resort & Spa. Tetapi kebanyakan hotel adalah kelas Melati.  Aku dan Wawa memilih Hotel Paretto Seaview yang letaknya berseberangan dengan Dataran Cenang. Bisa dibilang merupakan pusat keramaian

Iseng-iseng cari makan steak di daerah Muara Karang. Om google menunjukkan resto ini. Setelah tertunda beberapa bulan, akhirnya berkesempatan juga nyicipin makanan di resto ini. Untuk pilihan salmon dengan udang panggang yang disajikan dengan kentang wedges dan 2 macam pilihan saus. Si mas yang mengambil pesanan rombongan kami teliti sekali dengan masing-masing pesanan. Soalnya setiap pesanan mendapatkan banyak side dish yang bisa dipilih. Misalnya untuk salmon di atas bisa memilih kentang goreng biasa, kentang goreng wedges, kentang bejek (mashed potatoes), kentang bulat. Asyik banget ya pilihan kentangnya banyak bener. Belum lagi pilihan sausnya juga banyak dan setiap pesanan mendapatkan 2 pilihan saus. Yang hebatnya setelah semua pesanan dicatat (rombonganku terdiri dari 8 orang !). Si mas kemudian mengulangi semua pesanan. Tanpa ada kesalahan. 😎 Wagyu brisket ini di gambar menu kelihatan lebih meyakinkan. Atau mungkin itu yang 400gr ya ? Sedangkan yang aku pesan cuma yang 200gr. T

Kunjungan ke Jakarta kali ini aku sengaja ngga bawa banyak baju. Pertama karena lebih seru kalo belanja yang murmer. Kedua juga supaya bisa travel light. Males bawa koper banyak dan mesti cek in. Tau donk kalo Air Asia bakal lebih murah kalo kaga bawa bagasi. Dress yang ini beli dari Melyfashion. Nama produknya Casual Midi Dress C6265 polos simple dress warna maroon. Panjangnya sedikit di atas lutut. Untuk harga 110rb saya bilang sih lumayan ya. Murah kalo dilihat bahannya yang linen. Untuk cuaca Indonesia yang panas dan lembab saya merasa kaos biasa kadang cepat lengket di badan saat berkeringat. Jadi saya mencari bahan yang lebih cocok saat berkeringat. Pilihan ini jatuh di kaos berbahan drifit dari Tiento. Tampilan di Tokopedia warnanya ngga keliatan cerah ya. Lebih keliatan agak ungu terong. Tapi yang ini ternyata warnanya cerah dan rada ngejreng. Mungkin karena memang pakaian olahraga jadi juga mementingkan visibility (bisa keliatan pas lagi jogging di jalan). Bahannya lebih tebal