Makanan Khas Kuching - Kuching, Malaysia
Untuk perjalanan ke Kuching kali ini kami memilih tinggal di Airbnb. Silakan lihat postingnya di sini. Apartemennya bagus, terang dan letaknya di pojok sehingga cukup dengan membuka pintu udara segar langsung masuk.
Karena pesawat yang delay kami cek in lumayan malam. Pagi harinya dengan semangat aku dan Wawa menjelajahi daerah sekitar Airbnb kami. Kebetulan dekat situ terdapat sebuah pasar. Aku suka menjelajahi pasar saat berkunjung ke tempat baru. Pasar itu tempat yang cocok untuk mencari makanan kecil khas daerah tersebut dan juga membeli buah-buahan segar.
Pasar Petanak yang kami kunjungi tersebut ternyata lebih merupakan pasar grosir. Yang berbelanja di situ sepertinya restoran atau pedagang sayur lainnya ? Pokoknya yang jualan ngga banyak tapi kami bisa membeli buah-buahan di situ. Nah di lantai duanya terdapat food court. Sewaktu kami berkunjung di situ di pagi hari food courtnya sepi cuma ada 1 kedai yang buka dan dua pedagang kue. Jadi kami membeli dua buah bakpao dan keluar dari pasar.
Tujuan berikutnya adalah daerah Padungan. Pertama kali ke Kuching rombongan kami tinggal di sebuah hotel di daerah Padungan jadi aku tahu daerah tersebut banyak makanan di pagi hari. Benar saja sepanjang jalan banyak sekali kedai kopi, toko roti dan lain-lain yang sudah buka sejak pagi. Setelah menjelajahi sepanjang jalan kami akhirnya berhenti di sebuah kedai kopi.
Kedai itu memiliki semua makanan khas Kuching yaitu laksa (Sarawak laksa) dan kolo mee. Untuk tambahan aku memesan pangsit kuah yang ngga terlalu berat. Sarawak laksa yang ini agak istimewa untuk harga tersebut sehingga ada tambahan udang besar. Terus terang tampilannya pun cakep dengan empat udang besar sebagai topping.
Sarawak laksa itu agak berbeda dengan kari laksa. Perbedaannya adalah di kuahnya yang merupakan kombinasi santan dengan asam jawa. Sedangkan kari laksa hanya menggunakan santan dengan bumbu.
Kolo mee itu sebenarnya mirip dengan bakmi di Indonesia. Perbedaannya adalah mi yang digunakan biasanya keriting dengan topping yang biasa banget seperti daging cincang atau babi merah. Tapi pemeran utamanya adalah mi sedangkan topping cuma figuran. 😉
Kolo mee pertama itu sebenarnya toppingnya termasuk banyak. Di kemudian hari, kebanyakan kolo mee yang kami temukan tidak banyak topping. Jadi kalau mau lebih banyak protein kudu beli kolo mee dengan pangsit kuah atau kombinasi lainnya.
Comments
Post a Comment
Tinggalin pesan dan kesan donk !