Skip to main content

Posts

Chef O ร้านนี้โอนะ by เชฟโอ - Chiang Mai, Thailand

Chef O ini adalah sebuah restoran yang letaknya lumayan dekat dengan Airbnb kami di One Plus. Kalo jalan kaki mungkin sekitar 15 menit kali ya. Untuk siang hari mungkin termasuk panas tapi kami memilih pergi sore hari untuk makan malam. Dan sengaja pula perginya agak pagian supaya resto tidak terlalu ramai dan supaya lebih sedikit nyamuknya. Mudah-mudahan nyamuknya keluar pas gelap aja. 😀 Restoran ini menyajikan cukup banyak pilihan menunya sehingga banyak keluarga yang memilih makan di situ pula. Tapi selain kami berdua yang orang asing juga terdapat beberapa orang asing lainnya. Dan mereka cukup sabar menjelaskan makanan dari menu seandainya ada pertanyaan mengenai makanan tersebut. Wawa suka dengan kwetiau goreng ala Thai (pad see ew) jadi itu pilihan pertama Wawa. Aku sih biasanya ingin mengurangi karbo jadi aku pilih soun masak udang. Kemudian untuk tambahan protein aku menambahkan salad daging babi panggang. Sambil menunggu kami melihat beberapa pelayan yang menggunakan raket ny
Recent posts

Jeab Cafe & Thai Food - Chiang Mai, Thailand

Setiap pagi aku bangun dan berpikir hari ini mau masak apa. Atau hari ini mau makan ke mana. Jadi kalo niat masak sekitar jam 10-an aku akan pergi ke pasar atau supermarket dan membeli bahan baku. Kalo niat makan makanan jadi ya tinggal cari mau makan di mana. Hari ini kami akan pergi ke daerah Nimman. Tujuannya adalah Jeab Cafe. Sebenarnya kami pernah melewati resto ini. Waktu itu dalam perjalanan pulang dari Makro. Gedungnya berwarna kuning terang jadi sempat jadi bahan perbincangan antara aku dan Wawa. Pertama karena Musium Peranakan di Phuket juga warnanya rada mirip-mirip. Demikian pula sebuah resto di Phuket yang menjual kwetiau siram ala Thai (rad na) juga menempati sebuah gedung berwarna kuning terang. Pas kami masuk resto ngga terlalu ramai. Mungkin sekitar cuma sekitar tiga meja yang ditempati pelanggan. Jadi aku dan Wawa memilih sebuah meja yang lumayan dekat ke pintu. Tempatnya terang karena lokasi yang di pojokan jalan. Sebenarnya aku sudah melihat menunya online secara ak

JJ Pad Thai ผัดไทย เจเจ - Chiang Mai, Thailand

Pas lagi liat Google maps di lingkungan Airbnb kami eh ketemu resto ini. Aku lihat reviewnya lumayan banyak dan banyak yang bilang makanannya enak dan harganya terjangkau. Jadilah aku dan Wawa memutuskan untuk ke resto ini. Kami pergi ke resto untuk makan malam. Sengaja datang agak pagian sekitar pukul 17:30 karena kuatir terlalu ramai dan juga agak malam mungkin banyak nyamuk. Tapi ternyata biarpun pukul 17:30 restonya sudah ramai lho. Kami pilih meja dekat luar biar ngga terlalu panas karena restonya ngga ada AC tapi ada kipas angin sih. Sebenarnya kebanyakan resto di Thailand ngga berAC dengan demikian harganya lebih terjangkau. Resto yang berAC biasanya sekitar 40-50% lebih mahal. Menunya ada bahasa Inggris dan bahasa Thai. Dan di meja juga terdapat kertas dan pen untuk menulis pesanan. Aku lihat sang pemilik sibuk di dapur sehingga aku putuskan untuk menulis pesanan sendiri. Di tempat2 tertentu banyak pelanggan diharapkan untuk menulis pesanan sendiri dan memberikan kertas pesanan

Airbnb di One Plus Huay Kaew - Chiang Mai, Thailand

Airbnb ini harganya lebih mahal dibandingkan dengan yang lainnya. Selain harga yang lebih mahal juga kami diharuskan menanggung biaya listrik dan biaya air sendiri. Awal-awalnya aku merasa host-nya rada jutek dikit karena di perincian tempat dibilang bahwa biaya air dan listrik ditanggung oleh penyewa untuk jangka waktu bulanan. Masalahnya aku dan Wawa cuma bakal tinggal 2 minggu. Jadi setelah booking terus dikasih tahu mengenai biaya tersebut, aku menanyakan hal tersebut donk. Host-nya bilang iya , waktu 2 minggu termasuk jangka waktu bulanan. Kalo ngga setuju, silakan batalkan karena masih ada waktu 24 jam. 😒 Aku ngga membatalkan karena pertanyaanku cuma sekedar ingin tahu aja. Karena sepertinya biaya listrik dan air cukup sering dibebankan ke penyewa. Lagi-lagi ini tergantung host ya. Di hari kami check in, aku sempat menanyakan alamat komplit karena aku ingin membeli barang lewat Lazada yaitu semacam Tokped gitu deh. Host cuma bilang silakan baca message ini. Tolong budayakan memb

The Best Handmade Noodles @ Malin Plaza 安仔重庆小面 - Chiang Mai, Thailand

Ngga sengaja ketemu toko yang menjual mi kuah ala Chong Qing ini. Pertama aku dan Wawa makan mi kuah di sebelah toko ini. Sambil menunggu makanan kami berdua baru ngeh kalo toko ini katanya mi-nya itu dibikin setiap hari. Dan memang di situ terdapat sebuah mesin pembuat mi. Langsung deh kami berdua bilang wah harus balik untuk mencoba nih. Kira-kira seminggu kemudian baru kami sempat balik lagi. Sampai di situ begitu duduk langsung seorang pelayan datang memberi tahu bahwa menunya bisa di-scan dengan menggunakan QR code yang ditempel di meja. Aku memesan mi kuah dengan usus babi dan Wawa memesan ramen dengan char siu dan telor.Kemudian kami juga memesan jiaozi. Menurut Google, jiaozi dibilang pangsit. Terus terang bentuk dan rasanya beda ya. Karena jiaozi itu kulitnya biasanya dibikin sendiri dan lebih tebal. Sedangkan pangsit kebanyakan kulitnya beli jadi dan lebih tipis. Untuk yang belum pernah cobain jiaozi mungkin beranggapan kulitnya terlalu tebal tapi biarpun rasanya beda tetap e

One Nimman - Chiang Mai, Thailand

One Nimman adalah sebuah mall di daerah Nimman. Bagian bawahnya terdapat sebuah puja sera (food court) dan bagian atas terdapat banyak pernak pernik. Harganya sih kayaknya bersaing juga ya. Ngga terlalu mahal kok biarpun di mall dan berAC. Pilihannya pun banyak. Silakan simak foto-fotonya aja ya.

Maya Food Court - Chiang Mai, Thailand

Maya Mall letaknya dekat dengan daerah Nimman yang merupakan daerah yang suka dikunjungi turis. Seperti juga dengan Central Mall, Maya pun memiliki food court. Kali ini aku menampilkan beberapa makanan yang sudah aku coba di food court ini. Di food court ini, pasti kalian akan sering melihat orang-orang Thai yang memesan makanan yang kelihatan seperti daging cacah disajikan di nampan model jadul yang ditatakin kertas minyak. Nah masakan daging cacah yang disajikan dengan nasi putih tersebut dinamakan pad ka prao ( ผัดกะเพรา).  Daging yang digunakan di pad ka prao biasanya adalah daging babi. Oseng daging babi ini biasanya menggunakan semacam daun kemangi (holy basil) yang baunya ngga setajam daun kemangi. Kemudian menggunakan kecap asin, saus tiram dll tergantung penjualnya. Yang pasti asin dan pedas. Kadang tergantung permintaan pad ka prao ini pun disajikan dengan telur ceplok. Komplit deh. Nah di kedai yang menjual pad ka prao ini mereka menyediakan berbagai daging mulai dari daging