Untuk siapa sih cewe-cewe berdandan ?
Pernah dengar kata pepatah, main2 dengan penjual ikan akan ketularan amisnya ? Aku rada lupa2 ingat gimana tepatnya tapi yah begitulah. Intinya tergantung dengan siapa anda bergaul maka bisa terpengaruh. Dan itu ngga cuma anak2 lho..orang dewasa juga. Aku bicara berdasarkan pengalaman.
Di kantorku yang dulu, bosku cewe agak berumur. Kira2 sepantaran mamaku deh. Anak2nya udah gede. Doi kalo berpakaian ngga modis, tapi yang penting adalah bersih, rapih dan keliatan profesional. Ngga pernah aku lihat dia gonta ganti sepatu. Sepatunya selalu yang itu2 saja. Sekali2nya aku lihat dia pakai asesoris sewaktu kita diundang pesta ke rumah seorang rekan. Sehari2nya dia selalu sederhana. Aku terpengaruh kesederhanaannya, aku tidak peduli mau modis atau ngga. Apalagi aku sedang menerapkan 'hidup hemat'. ha..ha..
Bosku yang sekarang justru sebaliknya. Memang doi lebih muda dan kepribadiannya berbeda. Mungkin karena jiwa mudanya, mungkin memang dia selalu memperhatikan penampilan. Tapi dia jelas bukan tipe yang pakai baju asal rapih. Dia memperhatikan model, asesoris senada juga sepatu. Awal2 aku mulai kerja, beberapa kali doi membeli sepatu online dan dikirim ke kantor. Kemudian dia akan mencoba sepatu tersebut dan meminta pendapat kita2 cewe2 tentunya. Bekerja bersamanya, aku merasa ngga bisa asal jadi dalam berpakaian. Aku yang biasanya cuma membeli sepatu kalo sudah rusak, mulai 'mengumpulkan' sepatu. Aku selalu membuat alasan, kalo tunggu rusak kadang ngga bisa cari sepatu yang tepat dalam waktu singkat. hihihi..Kerja bersama bosku tersebut seakan membuatku ingin tampil modis juga. Aku juga merasa malu kalo bajuku sepertinya yang itu2 saja sedangkan bosku jarang keliatan memakai baju yang sama. Jadinya aku terdorong untuk shopping lagi..shopping lagi.
Tapi ternyata ngga cuma aku yang terpengaruh. Bosku itu ternyata terpengaruh tata kehidupanku juga. ha..ha.. Sehari2nya aku selalu membawa bekal untuk makan siang. Selain untuk berhemat juga karena selalu ada makanan sisa dari makan malam sebelumnya. Nah, ternyata lama2 bosku pun terpengaruh. Dia mulai membawa makan siang juga. Karena menurut doi mereka memang ingin hidup lebih hemat supaya bisa beli rumah. Belakangan ini, bosku juga sudah tidak banyak membicarakan sepatu2 yang doi beli karena dia sedang dalam program diet shopping. Dia juga menggunting beberapa kartu kreditnya supaya ngga tergoda untuk banyak belanja.
Di dalam jiwa kita saya rasa selalu terdapat keinginan untuk tampil lebih menarik dari cewe2 sekeliling kita. Sehingga kalau kita bergaul dengan orang2 yang modis, lama2 akan terpancing untuk tampil lebih modis karena ngga pengen kalah. Sebaliknya kalau teman sepergaulan tampil cuek, kita juga merasa bisa lebih santai. Malah bosku itu pernah nanya gini : menurut kamu, untuk siapa sebenarnya kita cewe2 berdandan ? Apakah untuk cowo kita (suami/pacar) ? Ataukah untuk cewe lainnya (karena kita ngga mau kalah cantik) ? Gimana menurut kamu ?
Di kantorku yang dulu, bosku cewe agak berumur. Kira2 sepantaran mamaku deh. Anak2nya udah gede. Doi kalo berpakaian ngga modis, tapi yang penting adalah bersih, rapih dan keliatan profesional. Ngga pernah aku lihat dia gonta ganti sepatu. Sepatunya selalu yang itu2 saja. Sekali2nya aku lihat dia pakai asesoris sewaktu kita diundang pesta ke rumah seorang rekan. Sehari2nya dia selalu sederhana. Aku terpengaruh kesederhanaannya, aku tidak peduli mau modis atau ngga. Apalagi aku sedang menerapkan 'hidup hemat'. ha..ha..
Bosku yang sekarang justru sebaliknya. Memang doi lebih muda dan kepribadiannya berbeda. Mungkin karena jiwa mudanya, mungkin memang dia selalu memperhatikan penampilan. Tapi dia jelas bukan tipe yang pakai baju asal rapih. Dia memperhatikan model, asesoris senada juga sepatu. Awal2 aku mulai kerja, beberapa kali doi membeli sepatu online dan dikirim ke kantor. Kemudian dia akan mencoba sepatu tersebut dan meminta pendapat kita2 cewe2 tentunya. Bekerja bersamanya, aku merasa ngga bisa asal jadi dalam berpakaian. Aku yang biasanya cuma membeli sepatu kalo sudah rusak, mulai 'mengumpulkan' sepatu. Aku selalu membuat alasan, kalo tunggu rusak kadang ngga bisa cari sepatu yang tepat dalam waktu singkat. hihihi..Kerja bersama bosku tersebut seakan membuatku ingin tampil modis juga. Aku juga merasa malu kalo bajuku sepertinya yang itu2 saja sedangkan bosku jarang keliatan memakai baju yang sama. Jadinya aku terdorong untuk shopping lagi..shopping lagi.
Tapi ternyata ngga cuma aku yang terpengaruh. Bosku itu ternyata terpengaruh tata kehidupanku juga. ha..ha.. Sehari2nya aku selalu membawa bekal untuk makan siang. Selain untuk berhemat juga karena selalu ada makanan sisa dari makan malam sebelumnya. Nah, ternyata lama2 bosku pun terpengaruh. Dia mulai membawa makan siang juga. Karena menurut doi mereka memang ingin hidup lebih hemat supaya bisa beli rumah. Belakangan ini, bosku juga sudah tidak banyak membicarakan sepatu2 yang doi beli karena dia sedang dalam program diet shopping. Dia juga menggunting beberapa kartu kreditnya supaya ngga tergoda untuk banyak belanja.
Di dalam jiwa kita saya rasa selalu terdapat keinginan untuk tampil lebih menarik dari cewe2 sekeliling kita. Sehingga kalau kita bergaul dengan orang2 yang modis, lama2 akan terpancing untuk tampil lebih modis karena ngga pengen kalah. Sebaliknya kalau teman sepergaulan tampil cuek, kita juga merasa bisa lebih santai. Malah bosku itu pernah nanya gini : menurut kamu, untuk siapa sebenarnya kita cewe2 berdandan ? Apakah untuk cowo kita (suami/pacar) ? Ataukah untuk cewe lainnya (karena kita ngga mau kalah cantik) ? Gimana menurut kamu ?
image courtesy of xinhuanet.com
Comments
Post a Comment
Tinggalin pesan dan kesan donk !