Ke flea market yuk.




Flea market kalau diterjemahkan kata per kata adalah pasar kutu. Tapi waktu dulu masih belajar Inggris di LIA (Lembaga Indonesia Amerika) yang kemudian berganti nama menjadi PPIA di Slipi,Jakarta, flea market adalah pasar loak. Begitu dengar nama pasar loak pasti pikirannya ke tempat menjual barang bekas. Tapi flea market di sini ngga melulu jual barang bekas. Tempat tinggalku di daerah San Jose terdapat beberapa lokasi flea market. Jam operasinya berbeda2 demikian pula barang2 yang diperdagangkan.

Yang terbesar adalah San Jose Flea Market di daerah Berryesa. Buka hari Rabu-Minggu. Pengunjung masuk gratis. Bila membawa mobil, tempat parkir di seberang pasar mengenakan tarif $5/mobil. Kalau ngga mau bayar segitu, seperti aku dan wawa, parkirnya jauhan dikit di daerah perumahan. Hitung2 olah raga deh. Barang2 yang diperdagangkan beraneka ragam, mulai dari barang bekas, sayuran, rempah2, baju2, mainan, perabotan dan juga makanan. Pedagang bisa menyewa los2 atau menggelar di lantai dengan menggunakan terpal. Ada juga pedagang yang menggunakan meja untuk menggelar barang dagangan.

Yang suka kami kunjungi adalah yang di Cupertino. Buka cuma hari Sabtu pertama setiap bulannya. Lokasi di tempat parkir De Anza College. Pengunjung masuk gratis, kalo membawa mobil dan mau parkir di tempat parkir di DA College, siap-siap merogoh $5. Tapi kalau siap olahraga, parkir sedikit jauh, gratis. Barang-barang di sini asik2, banyak asesoris wanita (kalung, anting) dan juga tas-tas. Harganya miring kalo dibandingkan dengan harga di toko. Tas wanita cuma $5-$10 dibandingkan dengan di toko yang bisa mencapai $30 atau lebih. Kualitasnya boleh deh, setara dengan tas-tas di ITC Mangga Dua. Jadi daripada beli satu tas di toko yang harganya $25, bisa beli sekitar dua tas di flea market ini. Harus jeli menjelajah seantero pasar.

Tergantung musim (kayak buah-buahan aja), kalo musim dingin, banyak penjual topi dan syal musim dingin. Dekat Natal, banyak pernak-pernik untuk menghias pohon Natal, kertas kado dan pita penghias kado. Yang selalu ada adalah penjual kaos kaki, buku bekas, dan kaos. Musim-musim dingin (Desember-Februari) biasanya penjualnya lebih sedikit dibandingkan musim panas (Mei-Agustus). Maklum deh penjual juga cerdik dan tidak mau mengambil resiko membayar sewa kalo nantinya bakal sepi pengunjung.

Kalau sudah jalan-jalan dan menjadi lapar atau haus. Tersedia juga makanan dan minuman. Mulai dari botol air, soda, kentang goreng, mi goreng. Harganya sayangnya bukan harga Mangga Dua. ha..ha.. Dan rasanya juga biasa-biasa saja.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Which Star Are You From ?

Wish To See You Again - Taiwan Drama