Hari Pertama : Jakarta - Penang lewat Singapura

Nasi ayam Hainam di kantin pegawai Changi Terminal 2
Lho ? Pasti pada bingung kok lewat Singapura. Begini lho ceritanya. Waktu aku mulai merencanakan liburan ini aku lihat-lihat tiket penerbangan dari Jakarta ke Penang mulai dari AirAsia, Tiger Air atau pun Jetstar. Selain Penang, aku dan Wawa pun akan mampir ke Kuala Lumpur. Jadi rencana perjalanan adalah Jakarta-Penang-Kuala Lumpur atau Jakarta- KL - Penang tergantung mana yang lebih murah atau itinerary yang lebih bagus.

Kebanyakan penerbangan cuma menawarkan satu penerbangan ke Penang atau pun ke Kuala Lumpur. Sedangkan dari Singapura pilihannya lebih banyak. Jadilah kita rencana untuk transit dulu di Singapura. Selain itu Wawa pun dengan suka cita menyambut rencana tersebut karena doi udah kangen dengan nasi hainam ayam di Singapura.



Jakarta - Singapura
Kita naik pesawat Air Asia paling pagi yang berangkat jam 7. Sekitar pukul 10 kita pun mendarat di Changi. Tujuan kita adalah kantin pegawai di Terminal 2 Changi. Jadi dari Terminal 1 tempat kita mendarat, kita pun menumpang kereta antar terminal menuju Terminal 2. Dari situ tinggal jalan menuju arah tempat parkir. Naik lift ke lantai 2, keluar dan tinggal naik 1 tingkat menuju lantai 2M. Pas keluar dari lift pun terdapat tanda petunjuk menuju kantin pegawai tersebut.
Laksa - juga di kantin pegawai Terminal 2 Changi airport

Yong tau foo

Singapura - Penang
Begitu sampai di Georgetown, Penang dari pesawat kok keliatan berkabut. Tapi setelah mendarat baru keliatan bahwa yang aku pikir kabut tersebut ternyata adalah asap. Ya ampun, asap dari kebakaran hutan di Sumatra ternyata terbawa angin jauh ke Pulau Pinang. Sambil berjalan keluar dari pesawat aku berpikir, wah sayang banget nih. Udah jauh-jauh ke sini nanti ngga bisa ke mana-mana karena asap.
Penang airport yang ngga gitu jelas karena kondisi cuaca yang berasap dari kebakaran hutan

Begitu keluar dari terminal aku melihat konter taksi jadi mampir dulu beli voucher. Dengan voucher di tangan kita pun keluar menuju deretan taksi yang parkir di luar. Seorang pria mengarahkan kita menuju sebuah taksi yang menunggu.

Perjalanan dari airport menuju hotel kita yaitu Munlustay di tengah kota Georgetown sekitar 25 menitan. Pas cek-in di hotel kita dimintai uang jaminan sekitar RM100 (IDR310rb). Dan setelah kita masuk ke kamar dan foto-foto, kita pun siap-siap untuk keluar.

Menelusuri Jalanan Georgetown
Sejak nonton videonya Anthony Bourdain mengenai Penang jadi pengen banget jalan ke situ. Jadi waktu riset untuk perjalanan ini aku udah mencari tau tempat-tempat yang wajib dikunjungi. Dan karena waktu yang singkat (2 hari 2 malam) jadi harus benar-benar dimanfaatkan.

Nah tempat pertama dalam daftarku adalah tempat kwetiau goreng di Jalan Anson/Jalan Siam. Kwetiau goreng ala Penang ini terkenal karena dimasak menggunakan arang. Si tukang masaknya adalah seorang kakek tua. Dan antrian selalu panjang.

Jadi pas sampai di tempat tujuan aku sempat bingung dan berpikir kalo kita salah tempat. Celingak celinguk aku melihat pengumuman bahwa sang kakek hari itu libur. Pengumuman itu terpampang di sebuah meja di warung kopi alias kopitiam pojok jalan. Nasib deh.

Dari situ aku dan Wawa berjalan balik ke hotel. Untungnya hotel kita lumayan dekat paling sekitar 10 menit jalan kaki. Makanya kita pilih hotel Munlustay ini karena lokasinya yang dekat ke beberapa tempat makan.

Kita akhirnya mampir ke Kedai kopi Lok Pin yang kebetulan juga memiliki penjual kwetiau goreng.

Habis makan kita balik ke hotel untuk ngadem.

Makan Malam di New Lane Hawker Center
Malamnya baru kita keluar lagi jalan ke New Lane Hawker Center yang letaknya sekitar 5 menit jalan kaki. Tadinya aku pikir New Lane ini seperti food court gitu. Tapi ternyata New Lane ini hanya terdiri dari beberapa penjual yang nggabung bersama di pojokan Lorong Baru dan Jalan Macalister.
Omelet tiram dari New Lane Hawker Center

Kwetiau goreng 

Karena males makan di situ, jadi kita bungkus aja kwetiau goreng (lagi), omelet tiram dan pepaya potong. Kwetiau gorengnya yang porsi besar RM7 (IDR21rb) sedangkan omelet tiram RM10 (31rb rupiah). Supaya menu lebih komplit jangan lupakan buah-buahan. Kebetulan kita lihat ada pedagang buah-buahan yang menjual buah potong seperti buah dingin gitu lho. Jadi kita beli pepaya 2 potong besar dan minta potong lebih kecil. Setiap potong besar sekitar RM1 (sekitar 3rb rupiah).

New Lane Hawker Center
Pojok Lorong Baru dengan Jalan Macalister
Buka sore mulai pukul 5:30

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Which Star Are You From ?

Wish To See You Again - Taiwan Drama