Mengunjungi Panti Asuhan di Chiang Rai - Thailand
Setahun yang lalu temanku di Thailand ini pernah menanyakan apa kita mau ikutan menyumbang untuk panti asuhan. Mereka kebetulan kenal dengan sang pemilik dan berkeinginan mengunjungi panti asuhan tersebut untuk membawakan makanan untuk anak-anak penghuninya.
Kali ini pas kita di situ mereka akan melakukan hal yang sama lagi. Kali ini mereka akan membawa nasi ayam, ayam goreng, ayam panggang, kue dan soda. Nasi ayam dipesan dari sebuah toko langganan mereka. Kue juga dipesan sehari sebelumnya. Pada sore hari sebelum kita ke panti asuhan tersebut, kita mampir mengambil nasi ayam yang sudah disiapkan di sebuah panti besar, ayam rebus di sebuah panci dan kuah di sebuah panci. Kemudian kita ke pasar memborong ayam goreng dan juga ayam panggang. Kuenya sudah diambil di siang hari komplit dengan soda.
Setelah bagasi mobil sudah penuh dengan makanan kita pun berangkat. Sampai di situ kita disambut oleh anak-anak tersebut. Sebagian besar mereka di bawah 10 tahun. Beberapa anak lelaki yang lebih dewasa sedang bekerja di ladang milik panti asuhan tersebut. Mereka datang bergabung setelah lewat jam 6 sore.
Temanku tersebut meminta salah seorang anak perempuan mencari sendok dan juga piring supaya kita bisa menyiapkan makanan. Setelah semuanya siap, anak-anak tersebut duduk dengan rapi di 2 buah meja panjang yang tersedia. Kemudian satu persatu maju ke meja di mana kita sudah menyiapkan nasi dengan lauk pauknya tersebut. Mereka semua malu-malu. Yang paling muda aku rasa sekitar 6 tahun. Aku, Wawa beserta temanku dan genknya semua terlibat membagikan makanan.
Setelah semua anak mendapatkan makanan dan kembali ke tempat duduk masing-masing. Sang nenek yaitu salah satu pengelola panti asuhan tersebut memimpin doa sebelum acara makan dimulai. Kemudian mereka semua makan dengan lahap dan sopan. Ngga kedengaran suara rewel dan sebangsanya.
Habis itu ada di antara mereka yang kembali meminta tambah. Lucu banget deh. Setelah semua selesai makan baru kita mulai bagikan kuenya.
Kita di situ sekitar 1.5 jam. Menurut temanku tersebut sang nenek dan suaminya adalah pengelola awal panti asuhan. Tadinya mereka cuma membantu beberapa anak yang ditinggal orang tuanya. Lama kelamaan sepertinya orang-orang di daerah tersebut mendengar mengenai mereka. Sehingga ada kalanya orang tua yang tidak mampu kemudian meninggalkan anak mereka di situ. Anak-anak di situ cuma boleh tinggal sampai usia 18. Sehabis itu mereka harus pergi mencari kehidupan sendiri.
Kali ini pas kita di situ mereka akan melakukan hal yang sama lagi. Kali ini mereka akan membawa nasi ayam, ayam goreng, ayam panggang, kue dan soda. Nasi ayam dipesan dari sebuah toko langganan mereka. Kue juga dipesan sehari sebelumnya. Pada sore hari sebelum kita ke panti asuhan tersebut, kita mampir mengambil nasi ayam yang sudah disiapkan di sebuah panti besar, ayam rebus di sebuah panci dan kuah di sebuah panci. Kemudian kita ke pasar memborong ayam goreng dan juga ayam panggang. Kuenya sudah diambil di siang hari komplit dengan soda.
Setelah bagasi mobil sudah penuh dengan makanan kita pun berangkat. Sampai di situ kita disambut oleh anak-anak tersebut. Sebagian besar mereka di bawah 10 tahun. Beberapa anak lelaki yang lebih dewasa sedang bekerja di ladang milik panti asuhan tersebut. Mereka datang bergabung setelah lewat jam 6 sore.
Temanku tersebut meminta salah seorang anak perempuan mencari sendok dan juga piring supaya kita bisa menyiapkan makanan. Setelah semuanya siap, anak-anak tersebut duduk dengan rapi di 2 buah meja panjang yang tersedia. Kemudian satu persatu maju ke meja di mana kita sudah menyiapkan nasi dengan lauk pauknya tersebut. Mereka semua malu-malu. Yang paling muda aku rasa sekitar 6 tahun. Aku, Wawa beserta temanku dan genknya semua terlibat membagikan makanan.
Setelah semua anak mendapatkan makanan dan kembali ke tempat duduk masing-masing. Sang nenek yaitu salah satu pengelola panti asuhan tersebut memimpin doa sebelum acara makan dimulai. Kemudian mereka semua makan dengan lahap dan sopan. Ngga kedengaran suara rewel dan sebangsanya.
Habis itu ada di antara mereka yang kembali meminta tambah. Lucu banget deh. Setelah semua selesai makan baru kita mulai bagikan kuenya.
Kita di situ sekitar 1.5 jam. Menurut temanku tersebut sang nenek dan suaminya adalah pengelola awal panti asuhan. Tadinya mereka cuma membantu beberapa anak yang ditinggal orang tuanya. Lama kelamaan sepertinya orang-orang di daerah tersebut mendengar mengenai mereka. Sehingga ada kalanya orang tua yang tidak mampu kemudian meninggalkan anak mereka di situ. Anak-anak di situ cuma boleh tinggal sampai usia 18. Sehabis itu mereka harus pergi mencari kehidupan sendiri.
Comments
Post a Comment
Tinggalin pesan dan kesan donk !