Pesta Makanan Indonesia

Beberapa minggu lalu sempat ngobrol dengan seorang teman orang Indonesia mengenai makanan. Doi lalu bilang kalo mereka suka beli makanan Indonesia dari sesama orang Indonesia - banyak tuh yang jualan. Lalu aku sempat 😕 - apa maksudnya. Terus aku tanya di mana mereka jualannya ? Lalu dijawab Permai grup. Dasar cowo, jawab selalu setengah-setengah. Aku males nanya kelanjutannya karena udah pengen pulang. Tapi aku tahu bahwa Permai adalah organisasi orang Indonesia di British Columbia (kalo ngga salah).

Entar aku cari deh infonya. Setelah pake cara detektif 👀 akhirnya ketemu sebuah grup di FB yang merupakan ajang pertemuan pembeli dan penjual masakan rumahan Homemade Indonesian Food. Wah..langsung aku kalap pengen cobain semuanya. Maklum sudah beberapa tahun ngga pulang kampung. Tapi kebanyakan sudah telat. Karena biasanya mereka mengumumkan dulu barang yang akan dijual kemudian pake buka PO (entah apa pula kepanjangannya). Baru sekitar seminggu atau beberapa hari kemudian makanan/duit siap pindah tangan. Semua ini merupakan hal baru bagiku. Sering banget sih liat buka PO gitu di Instagram tapi kebanyakan di Indonesia.

Sejauh ini aku udah cobain 3 makanan dari 3 penjual yang berbeda. Pempek, nasi bakar dan soto mie. Rasanya termasuk boleh deh untuk ukuran makanan Indonesia di luar negeri ya. Kadang di negara orang kayaknya ngga bisa terlalu cerewet. Untuk makanan Indonesia aku rasa kendalanya adalah bahannya yang belum tentu bisa yang sama persis. Kadang aku mau masak aja rempah2nya ngga mudah didapatkan. Lagipula belum tentu segar, kadang cuma dapat yang kering, kadang dapat yang beku. Kualitasnya pasti berbeda donk.




Balik ke pesanan makananku. Pempek dan nasi bakar aku ambil di hari yang sama tapi tentu saja ngga bisa dimakan sekaligus karena perut cuma 1 ya. Jadi kita makan nasi bakar dulu dan besoknya aku makan pempeknya. Nasi bakarnya ditawarkan 3 macam rasa - rendang, ayam pedas (spicy chicken) dan tempe. Di sini tempe dan nangka (jackfruit) lagi naik daun lho karena mulai banyak orang yang memilih menjadi vegetarian atau vegan (ngga makan daging atau yang lebih ekstrim - ngga makan produk dari binatang).


Kemasan nasi bakarnya cantik dan terus terang aku pikir ukurannya termasuk gede. Wangi daun pisang dan juga kelihatan memang sempat dipanggang karena ada warna hangus-hangus dikit di daun pisang. Pas aku buka kelihatan memang nasinya banyak, lauknya kelihatan ngga sepadan dengan jumlah nasi. Wangi daun pisang berasa karena terbungkus daun pisang tapi ngga ada wangi daun kemangi. Mungkin emang beda gagraknya kali. Tapi begitu mulai dimakan kok lauknya rasanya agak tawar ya. Itu pun sebenarnya ngga mengapa karena aku juga biasanya ngga makan asin-asin banget yang penting kalo lauknya sebanding dengan nasi. Tapi masalahnya lauknya ini sedikit dan nasinya banyak sedangkan lauk agak tawar. 😞

Aku dan Wawa cobain 3 lauk yang berbeda yaitu rendang sapi, ayam pedas (spicy chicken) dan tempe. Juaranya adalah rendang sapi. Rasanya lebih berasa untuk dimakan dengan nasi. Tapi secara keseluruhan nasi bakar ini mengecewakan. Ngga bakal lagi deh.

Pempeknya porsinya ternyata lebih kecil dari yang aku duga. Katanya sih 2 selam dan 1 lenjer. Tapi aku lupa ternyata selamnya itu lebih kecil dari dugaan. Yah ngga apa-apa sih yang penting rasanya kan ? Jadi esok harinya aku keluarkan dulu dari kulkas biar ngga terlalu dingin pas dimakan. Sesuai anjuran dari si penjual, aku panaskan dulu di microwave. Tapi masih agak keras. Jadi akhirnya aku kukus beneran. Hasilnya agak mendingan tapi masih agak keras. Mungkin karena sebelumnya sudah dibekukan. Yang pasti saus cukanya yahud dan sebanding dengan bikinanku sebelumnya. 😎

Pesanan terakhir adalah soto mie. Berbeda dengan pempek yang porsinya lebih kecil dari dugaan. Soto mie ini porsinya justru lebih gede dari perkiraanku. Sampai pas waktu aku ambil aku sempat tanya lagi supaya ngga salah ambil.

Setiap porsi soto mie dikasih 5 buah risol, kemudian mie kuning/bihun, kol iris, tomat komplit dengan seledri iris dan juga seiris jeruk nipis. Kuahnya pun banyak banget. Pas aku tuang ke panci untuk dipanaskan, isinya 3/4 panci. Alhasil biarpun kita udah habiskan soto mienya, kuahnya masih bersisa !

Kuahnya gurih banget dan wangi. Warna kuah agak jernih ngga seperti yang aku bayangkan. Tapi rasanya oke banget. Risolnya pun masih panas. Rupanya baru saja digoreng. Syukurlah jadi aku ngga usah goreng sendiri.

Secara keseluruhan soto mie ini enak dan memuaskan. Wawa pun setuju bahwa pemesanan kali ini lebih baik dari yang sebelumnya. Lain kali aku pengen liat si penjual ini punya dagangan apa lagi.😋

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Which Star Are You From ?

Wish To See You Again - Taiwan Drama