Ingatan Manusia : Antara The Notebook dan Drama Korea


Hari ini hari Selasa di Kanada. Bukan akhir pekan, tapi berhubung aku akhirnya baru sempat menulis posting ini, jadi ngga apa2 deh dikasih label renungan akhir pekan.

Ingatan manusia itu penting banget terutama untuk orang-orang sekitar. Kayak yang di drama-drama gitu lho. Entah si cewe atau si cowo kecelakaan dan lupa ingatan. 😅😅 Pas lupa ingatan, orang tersebut seperti orang asing bagi teman maupun keluarga maupun pacar/suami.

Di drama biasanya paling 1 atau 2 episode orang tersebut diceritain lupa ingatan. Terus dapat ingatannya kembali dan happy ending deh. Lupa ingatan yang terjadi karena kecelakaan biasanya ada besar kemungkinan baliknya pas trauma tersebut sudah hilang. Kalo ngga salah. Atau kalo di drama biasanya entah karena kecelakaan lagi...😆 terus ingatannya jadi balik lagi. Atau ada kejadian tertentu yang mirip dengan hal yang terjadi sebelum kecelakaan yang membuat ingatan seperti 'kesetrum' dan balik lagi.

Kasus yang aku alami dengan mama mertua tuh benar-benar beda. Karena dalam kasus mama mertua, doi kena dementia. Pasien dementia memiliki otak yang kadang nyambung dan kadang ngga. Mungkin kalian ingat film The Notebook (2004). Kalo otaknya lagi nyambung pasien akan ingat kalo ngga ya ngga ingat.

Balik-balik ke masalah pentingnya ingatan. Kalo aku bilang ingatan penting bagi keluarga dekat dan orang-orang yang mengasihi. Karena bagi keluarga/teman/pacar/suami, dll yang dekat. Orang yang tidak memiliki ingatan seperti orang asing aja. Orang tersebut tidak mengenal anak/suami/teman/istri. Jadi sebagai orang dekat sungguh sedih rasanya.

Mama mertuaku baru meninggal beberapa hari yang lalu. Tepatnya hari Minggu. Sebelum meninggal beliau tinggal di panti khusus untuk penderita dementia sekitar 3 tahun. Tahun lalu pas pandemi, suami dan keluarga tidak dapat mengunjungi beliau sekitar 7-8 bulan. Akhirnya diperbolehkan mengunjungi dari balik jendela. Dan baru beberapa bulan terakhir akhirnya dibolehkan kunjungan masuk.

Kakak ipar sebelumnya pernah menanyakan bagaimana kualitas hidup mama mertua. Pasti susah bagi kakak ipar untuk melihat mama tercinta tidak mengenalinya. Tapi kalo aku lihat sih dari sisi mama mertua. Dia sepertinya hepi hepi aja. Ngga ada beban mental. Ngga ada ingatan yang membuat sedih. Ngga ada ingatan masa lalu yang mungkin merupakan beban.

Untuk yang belum nonton "The Notebook" (Ryan Goesling) silakan cari dulu di YouTube. Bagus tuh. Sedih sih tapi ceritanya bagus banget.


Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Which Star Are You From ?

Wish To See You Again - Taiwan Drama