Hari Keenam Chiang Mai - Chiang Mai, Thailand
Aku penasaran juga dengan resto buffet yang sepertinya banyak sekali bertebaran di mana-mana. Tapi aku lagi harus puasa seafood nih jadi kayaknya rugi kalo bayar tapi ngga bisa makan seafood. Sampai aku menemukan sebuah resto buffet yang menyajikan masakan khas Thailand Utara. Jadi yang termasuk Thailand Utara adalah Chiang Rai dan Chiang Mai. Wah kayaknya seru nih. Jadi aku ajak Wawa dan doi setuju.
Ta-Boon Buffet
RX59+8FX, Tambon Chang Phueak, Mueang Chiang Mai District, Chiang Mai 50300
Tel: 089 755 5055
Kebetulan di hari Sabtu itu Wawa udah rencana mau pergi berenang. Kolam renangnya di seberang hotel kami karena hotel kami ngga ada kolam renang. Sambil nungguin Wawa berenang, aku ke gym dulu. Jadi hari itu aku dan Wawa ngga keluar mencari makan pagi. Pas banget.
Setelah Wawa selesai berenang, kami pulang dulu untuk mandi dan ganti baju. Kemudian cari Grab untuk ke restoran tersebut. Ngga terlalu jauh sih sekitar 2 km tapi hari mulai panas sehingga kalo jalan pasti gerah.
Sampai di resto tersebut baru sekitar jam 11 lebih. Tapi sudah lumayan rame sih. Restonya ngga terlalu gede tapi di jalan yang kecil. Restonya asri dan banyak pohon. Jadi walaupun kami duduk di tempat yang ngga berAC tapi ngga berasa panas. Ada angin sepoi-sepoi. Aku malah ngga tau kalo mereka memiliki ruangan berAC sampai Wawa yang bilang.
Jadi pas masuk resto aku langsung ke kasir. Tapi ternyata langsung diminta pembayaran dulu. Harga perorang THB 99 (IDR 42,176). Habis bayar aku dikasih 2 buah mangkok dan 2 buah piring. Lucu banget. Ternyata di meja ngga tersedia piring sama sekali. Jadi otomatis piring dan mangkok harus dipakai berulang kali. Ngga terlalu parah sih cuma karena makanannya berkuah jadi ngga bisa ambil terlalu banyak kuah. Karena ujung-ujungnya harus dibuang.
Makanan yang disajikan berupa mi putih semacam bihun tapi basah jadi bukan dari yang kering kemudian dimasak. Kemudian mi putih yang bernama khanom jeen ini disajikan dengan berbagai macam kuah/saus/kari. Ada empat macam kuah yang rada mirip kari. Kemudian ada dua macam lagi yang lebih mirip saus. Kemudian ada dua macam kuah kari lagi yang satu kari ayam dan yang satu kari dengan tulang babi.
Selain mi putih (khanom jeen) yang terbuat dari beras. Juga terdapat mi kuning untuk disajikan dengan kari ayam. Mi kuning dengan kari ayam ini bernama khao soi yang cukup mudah ditemukan di banyak resto yang bertebaran di Chiang Mai.
Habis makan kami berdua berjalan ke Maya Mall kemudian ngadem sedikit karena gerah. Kemudian lanjut berjalan kaki pulang ke hotel.
Sore harinya Wawa masih penasaran pengen nyobain kedai makan pinggir jalan yang kami temukan di Google maps. Kami rasa kedai-kedai tersebut mulai jualan pukul 6 sore. Tapi kemudian hujan mulai turun sekitar pukul 4. Jadi begitu hujan reda pukul 5:30 kami langsung keluar mencari makan. Ternyata memang kedai-kedai tersebut belum mulai jualan. 😒
Untungnya aku ada plan B. Dekat daerah tersebut aku lihat ada sebuah restoran lumayan gede. Aku udah baca Google review untuk resto tersebut. Resto tersebut menyajikan ayam panggang dan salad pepaya muda. Jadi mampirlah aku dan Wawa di resto tersebut.
Somtam Rong Pla Daek Cabang Santitham
ส้มตำโรงปลาแดก สาขาสันติธรรม
14 Hussadhisawee Rd, Tambon Chang Phueak, Mueang Chiang Mai District, Chiang Mai 50200
Tel : 0873583296
Di atas adalah nama resto tersebut. Di Google namanya cuma ada nama Thai. Terjemahan harafiah adalah Somtam (salad pepaya muda) Rong Pla Daek cabang Santitham.
Karena hari masih belum malam jadi mereka ngga terlalu rame. Begitu duduk aku liat menu di meja adalah menu Thai. Aku udah siapin Google translate. Untung kami dibawain menu bahasa Inggris. Kemudian seorang mbak datang menjelaskan bahwa mereka adalah restoran Isan (daerah Timur Laut Thailand). Doi juga menjelaskan makanan apa yang paling laku yaitu ayam panggang, babi panggang dan salad pepaya muda. Berdasarkan penjelasan tersebut kami kemudian memesan berdasarkan saran mbak itu.
Sambil menunggu, kami mengambil es batu dulu. Kebanyakan restoran di Thailand pelanggan diharapkan self service alias ambil es batu dan air minum sendiri. Kalo mereka ngga menyediakan air minum, pelanggan cukup mengambil es batu nanti air botolan bisa diambil di meja atau dari kulkas.
Ngga lama pesanan pun datang. Ayamnya agak berbeda dengan ayam panggang (gai yang) yang kami beli beberapa hari yang lalu. Yang ini ayamnya lebih mirip ayam broiler. Babi panggangnya karena bagian leher jadi lebih berminyak.
Comments
Post a Comment
Tinggalin pesan dan kesan donk !