Skip to main content

Makan Jim Jum dan Kunjungan ke Pasar Malam


Wawa yang menemukan resto ini yang lumayan dekat dengan Hua Hin Night Market (Pasar Malam Hua Hin). Dari gambar-gambarnya keliatannya lumayan menarik. Ada jim jum yaitu shabu yang menggunakan panci tanah liat. Juga sepertinya ada nasi ayam (mirip nasi ayam Hainan). 

Sampai di situ ternyata resto tersebut ramai sekali. Tempatnya di hook sehingga banyak angin semilir. Untungnya juga aku dan Wawa mendapatkan meja di luar. Soalnya kebayang donk makan shabu jim jum yang panas di tempat yang ngga berAC.😅

Setelah dibawain menu berbahasa Inggris kami pun memesan satu set jim jum babi seharga THB 150  (IDR 63,139) dan telur dadar omelet. Aku masih terkesan dengan telur dadar omelet di Chiang Mai jadi pengen lagi. Pas aku menanyakan soal nasi ayam Hainan ternyata cuma tersedia di pagi hari. 😞



Ya sudah segitu aja yang kami pesan. Karena aku dan Wawa merencanakan jalan ke Pasar Malam Hua Hin jadi pengen sediain tempat untuk nyicip makanan lainnya di situ. Wawa memesan kelapa muda. 

Ngga lama pot tanah liat kami pun dibawa ke meja bersama dengan bagian bawahnya yang berisi arang panas membara. Tapi karena potnya tanah liat jadi agak lama baru mendidih ya. Tapi kami cemplungin aja beberapa potong daging supaya pas mendidih bisa langsung dimakan. Sementara menunggu kami mencicipi telur dadar omeletnya. Mestinya sih telur dadarnya pake daging cincang ya. Tapi yang ini kok ngga. Jadinya rasanya biasa aja deh.😕

Pas kami mulai makan, mulai banyak pengunjung yang datang sehingga di depan restoran ada antrian. Salah satu grup tersebut adalah rombongan sekitar 10 orang. Eh, si mbak mencoba meminta aku dan Wawa pindah ke dalam. Aku bilang ngga deh ya. Di dalam kan panas. Seenggaknya di pinggir jalan masih ada angin sepoi.

Setelah selesai makan, kami pun menuju ke Pasar Malam Hua Hin. Ternyata mereka masih sepi pengunjung. Mungkin karena terlalu pagi ? Saat itu cuma sekitar pukul 6:30 sore. Mungkin kebanyakan orang di situ makannya malam kali ya. Aku dan Wawa cuma ngider-ngider sedikit melihat cemilan yang dijual kemudian membeli buah-buahan dan mangga dengan ketan.

Jek Piek Seafood Restaurant
69 7 Phet Kasem Rd, Hua Hin, Hua Hin District, Prachuap Khiri Khan 77110
Phone: 032 511 289

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.