Dari Don Mueang ke Pratunam Dengan Bis
Selama ini kalo mampir di Bangkok biasanya aku dan Wawa naik taksi ke airport. Kali ini berhubung kami berangkat dari Chiang Rai jadi airport yang dipakai adalah airport Don Mueang (DMK). Aku dan Wawa akan nginap semalam di daerah Pratunam.
Begitu keluar dari tempat pengambilan bagasi, aku dan Wawa celingukan mencari plang keterangan tempat taksi. Seingatku dulu di luar ternyata mungkin aku salah ingat airport tapi yang jelas di DMK untuk kedatangan domestik harus berjalan cukup jauh ke tempat penjemputan taksi.
Begitu sampai di tempat menunggu taksi aku sempat terheran-heran karena tempatnya adalah sebuah ruangan yang rame sekali. Di bagian luar ruangan tersebut terdapat mesin untuk pengambilan nomor. Kami mendapatkan nomor 523. Saat itu baru sampai nomor 460-an !
Berhubung ruang tunggunya ramai sekali, aku dan Wawa menunggu luar. Sambil menunggu dan sambil mikir. Kok ramai sekali, harus menunggu berapa lama. Terus aku melihat papan pengumuman yang terpajang di luar tunggu tersebut. Berhubung pengumuman tersebut dalam bahasa Thai, aku harus mengeluarkan HP dulu untuk membantu menterjemahkan.
Oh ternyata ada empat macam bis dari DMK menuju daerah kota. Untuk daerah Pratunam bisa dicapai dengan bis no A3. Setelah aku diskusikan dengan Wawa kami memutuskan untuk mencoba naik bis. Harga tiketnya cuma THB50/orang (kurang lebih IDR 21,500). Kalo dibandingkan dengan naik taksi yang kurang lebih THB 400 (IDR 172rb).
Kami kemudian mencari gate tempat bis-bis mangkal. Kalo ngga salah pintu keluar no 6. Tapi harap diliat lagi ya. Kali2 aku salah atau sudah ganti gatenya. Kalo kurang jelas bisa tanya ke bagian informasi. Pas ketemu pintunya, di bagian luar pintu tertera lagi keterangan nomor bis dan daerah tujuan serta harga tiket. Tiket dibayarkan di dalam bis. Jadi siapkan tunai atau uang elektronik.
Setelah menunggu sekitar 10 menit top bis pun muncul. Ternyata cukup banyak peminatnya. Tapi kursinya cukup untuk semua orang. Juga terdapat rak tempat menyimpan koper. Aku dan Wawa pun duduk anteng menunggu si ibu yang datang menjual tiket.
Comments
Post a Comment
Tinggalin pesan dan kesan donk !