Naik WHOOSH ke Bandung
Dari jauh-jauh hari, Wawa bolak balik bilang pengen cobain kereta cepat Indonesia. Ini pun sebelum peresmian perjalanan kereta ya.😁 Jadi begitu sampai di Jakarta kali ini aku langsung cari tahu bagaimana membeli tiket WHOOSH. Jadi pembelian tiket bisa dilakukan online melalui situs https://ticket.kcic.co.id atau dengan mendatangi stasiun WHOOSH. Dan ternyata aku baru tahu bahwa stasiun WHOOSH itu ternyata di Halim lho. Tadinya aku kira di Gambir. 😕
Pembelian tiket mudah kok. Tinggal ikutin petunjuk di situs. Pembayarannya agak repot kalo ngga mau pake kartu kredit atau ngga punya ewallet. Dalam kasusku, karena aku cuma punya Gopay tapi saldonya ngga cukup. 😒 Jadi aku harus top up ke Alfamart dulu. 😂 Kalo pembayaran lewat Alfamart atau Indomaret, kamu dikasih waktu 40 menit untuk mendatangi Alfamart/Indomaret untuk menyelesaikan pembayaran atau tempat duduk yang sudah kamu pilih bakal dilepas ke pembeli yang lain
Sesudah dapat tiketnya baru deh aku mulai cari-cari hotel. Rencana aku dan Wawa akan nginap semalam di Bandung. Sekalian liat-liat deh. Jadi daripada pulang hari mendingan sekalian jalan kan.
Pas harinya, aku dan Wawa naik Grab ke stasiun Halim. Sengaja aku sediakan waktu 2 jam sebelum waktu keberangkatan. Satu jam adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai stasiun sedangkan satu jam lagi untuk seandainya macet. Lagipula katanya penumpang diminta untuk tiba 30 menit sebelum keberangkatan.
Untung lalin hari itu ngga terlalu macet. Kami tiba dalam waktu satu jam. Stasiun besar dan megah. Mirip pelabuhan udara. Setelah kami didrop langsung masuk mengikuti petunjuk. Tempat menunggu ada di lantai dua. Sebelum aku duduk, aku tanya dulu petugas penjaga gerbang tiket apa kode QR bisa langsung dipindai. Jawabannya bisa. Jadi ngga usah dituker tiket atau apa gitu deh.
Banyak sekali lho penumpang hari itu. Jadi kami sempat menyaksikan kereta sebelumnya berangkat sebelum giliran kami. Banyak yang sekedar jalan-jalan atau memang bertugas di Bandung. Di ruang tunggu terdapat miniatur kereta cepat dan juga foto-foto kereta cepat. Ada sebuah area yang katanya menjual cinderamata kereta cepat tapi sepertinya belum siap.
Akhirnya kita-kira 15 menit sebelum keberangkatan, penumpang dibolehkan memasuki peron yang letaknya di lantai 3. Jadi setelah memindai kode QR, penumpang akan naik satu tingkat lagi menuju ke peron.
Sampai di atas masih banyak kesempatan untuk mengambil foto-foto bersama kereta cepat yang asli. 😁 Jadi aku dan Wawa pun mengambil foto sebisa mungkin deh. Maklum banyak juga yang mengambil kesempatan tersebut untuk foto-foto di depan kereta, di pintu masuk, dll.
Bagian dalam kereta masih kelihatan baru dan bersih. Tempat duduknya lumayan besar dan banyak ruangan untuk kaki. Di bagian bawah kursi terdapat colokan USB. Lumayan untuk mengisi HP sambil mencapai tujuan.
WCnya modelnya seperti di pesawat terbang. Mungil tapi cukup berfungsi. Jangan lupa membawa tissue sendiri karena tidak disediakan. Aku lihat WCnya lumayan sering dibersihkan jadi mudah-mudahan akan tetap bersih di kemudian hari.
Beberapa tips untuk yang ingin mencoba. Harga tiket promo sekarang adalah IDR150rb sampai akhir bulan November. Setelah itu akan menjadi IDR300rb untuk kelas premium ekonomi.
Untuk menggunakan kereta feeder ke kota Bandung harus turun di stasiun Padalarang. Jangan sampai membuat kesalahan seperti aku dan Wawa yang turun di stasiun Tegalluar. Dari Tegalluar lebih dekat ke Bandung Timur. Kalo turun di Tegalluar, ujung-ujungnya harus naik Grab ke hotel. 😅
Comments
Post a Comment
Tinggalin pesan dan kesan donk !