Hari Ke Delapan Melaka - Melaka, Malaysia


Hari ini ngga seperti hari-hari sebelumnya yang rasanya lebih adem karena anginnya adem. Tapi hari ini udaranya tenang dan ngga berangin. Makanya pas siang hari sudah berasa panas.

Makan siang aku dan Wawa mencoba sebuah resto nasi ekonomi. Pertama kali dengar nasi ekonomi aku sempat heran, apa sih nasi ekonomi itu ? Ternyata nasi ekonomi adalah nama keren warung tegal. 😁 Resto nasi ekonomi di Malaysia umumnya adalah layan diri. Jadi begitu sampai di situ, kita boleh mengambil piring sendiri, kemudian menyendok nasi sendiri juga. Habis itu silakan menyimak lauk-pauk yang ada untuk melihat mana yang menarik. Biasanya aku melihat semua lauk dulu baru nanti memutuskan mau mengambil yang mana. Habis itu silakan bawa piring ke konter pembayaran. Di situ sang pemilik atau karyawan akan memberitahu berapa harganya. Bayar dan nikmati.

Resto nasi ekonomi ini menyediakan minuman gratis berupa teh dan air putih. Ada beberapa tempat yang menyediakan sup gratis. Harganya biasanya ngga terlalu mahal. Tetapi juga tergantung lauk yang diambil ya.




Sorenya kami menjelajah ke sebuah medan selera alias puja sera yang letaknya di sisi jalan yang sama dengan Airbnb. Jadi kali ini ngga usah menyebrang jalan. Wawa bilang tempat ini pas malam ramai karena kelihatan dari apartemen kami.

Tapi sampai di situ ternyata ngga semuanya buka. Dan yang buka pun ngga terlalu menarik. Pengunjung pun tidak terlalu banyak mungkin karena hari Selasa. Jadi kami akhirnya memilih makan di sebuah kedai yang menjual makanan Taiwan.

Aku memilih nasi dengan daging cacah dan telur kecap. Sedangkan Wawa memilih mee sua yaitu sebangsa soun yang dimasak kuah. Soun kuah ini dikasih topping ayam goreng garing. 😋

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Which Star Are You From ?

Wish To See You Again - Taiwan Drama