Menggunakan Kendaraan Umum di Kuala Lumpur


Di kunjungan sebelumnya aku dan Wawa cuma tinggal beberapa hari di Kuala Lumpur sehingga kami cuma berkesempatan menggunakan kereta dan bis. Kali ini kami tinggal lebih lama sehingga memiliki banyak kesempatan untuk menggunakan kendaraan umum. Terlebih karena Grab biarpun kelihatannya murah tapi kalo untuk keperluan sehari-hari jadi mahal juga kan. 

Grab
Kali ini dari airport KLIA kami masih menggunakan Grab untuk mencapai Airbnb. Terus terang di saat ramai seperti hari Sabtu sore dan hujan, mencari Grab juga ngga mudah lho. Kami sempat ditolak dan kedua kalinya sempat bermain "petak umpet" dengan supir Grab. Setelah dihubungi ngga dijawab juga akhirnya aku putuskan untuk membatalkan pesanan.

Wawa memiliki Air Asia Move yang bisa juga digunakan untuk memesan kendaraan. Aplikasi ini lumayan deh untuk cadangan seandainya Grab lagi jam sibuk.

Setelah ngobrol dengan sodara di Kuala Lumpur, mereka menyatakan sebenarnya taksi dari airport KLIA pun harganya lumayan sebanding dengan Grab. Asal memesan taksinya di konter dulu. Jadi mungkin lain kali aku dan Wawa akan mencoba menggunakan pilihan tersebut.

Kartu Touch n Go
Kalo kalian akan tinggal lamaan dikit di Kuala Lumpur, ada baiknya mampir ke stasiun KL Sentral untuk membeli kartu TnG ini untuk memudahkan pas pemakaian kendaraan umum. Untuk naik MRT atau LRT sih masih bisa dengan membeli tiket sekali pakai. Tapi untuk bis, harus dengan menggunakan kartu karena bis tidak bisa menerima uang tunai.


Atau kalian bisa juga mencoba Klook untuk melihat apakah mereka memulai lagi penjualan kartu TnG. Katanya sih dulu mereka menawarkan kartu TnG. Tapi pas tahun lalu aku cari di Klook sih ngga ketemu.

LRT (Light Rapid Transit)
Tahun lalu aku dan Wawa berkesempatan mencoba kendaraan umum dari daerah Hartamas menuju Sunway. Perjalanan yang memakan 2 jam ini terasa cukup lama. Tapi aku dan Wawa mendapatkan kesempatan untuk mencoba hampir semua kendaraan umum yang ada. Mulai dari bis, kereta dan bis gratis. Untuk cerita bis gratis silakan simak di bawah ini. Aku akan jelaskan cerita di balik bis gratis ini.

Sejak perjalanan pertama menggunakan kendaraan umum tersebut aku terus terang kagum dengan sistem kendaraan umum di Kuala Lumpur. Cakupan wilayahnya luas dan keretanya pun banyak. Sehingga aku bilang sangat mudah untuk dipakai.

Silakan simak situsnya di sini sini untuk mengetahui jalur-jalur yang tersedia. Google maps sangat membantu dalam menggunakan kendaraan umum di Kuala Lumpur. Tapi terkadang belum semua pilihan yang ada muncul. Jadi harus pandai-pandai mencari semua pilihan yang ada. Situs Rapid KL yang linknya aku share di atas sungguh membantu mencari pilihan-pilihan yang ada.

Bis
Kebanyakan bis kendaraan umum di wilayah Kuala Lumpur dioperasikan oleh KL Rapid. Bisnya berwarna krem dengan tulisan KL Rapid. Rute bisnya terdiri dari berbagai macam. Yang cuma ada nomor biasanya rutenya lebih panjang dengan ongkos yang berbeda tergantung jarak yang ditempuh. Jadi jangan lupa untuk tap kartu Touch n Go pas naik dan juga pas turun. Harganya berkisar RM1-RM 5 (IDR 3453 - IDR 17265).


Sedangkan bis yang rutenya diawali dengan "T" seperti yang aku lingkari di gambar di atas itu menandakan bis tersebut adalah feeder bus. Jadi bis tersebut beroperasi dari stasiun kereta ke wilayah di sekitar stasiun kereta. Untuk mengetahui rute feeder bus tersebut, tinggal klik di link nomor rute tersebut.


Bis Gratis
Kok ada bis gratis ? Demikian pula yang aku pikir pertama kalinya naik bis ini di daerah SS18. Jadi ceritanya aku dan Wawa pertama kalinya mencoba kendaraan umum untuk mencapai daerah Sunway. Kami naik LRT sampai di stasiun SS18. Menurut Google maps, kami tinggal menunggu sebuah bis.

Tunggu punya tunggu sekitar 30 menitan akhirnya bis pun muncul. Aku lihat orang-orang yang lain ngga membayar tapi malah menggunakan HP untuk scan semacam QR code. Aku dan Wawa ngga ngerti jadi ngga ikutan memindai.



Itu cerita tahun lalu. Kali ini aku dan Wawa kembali harus ke daerah Sunway. Kami sudah tiba di stasiun SS18. Setelah menunggu lama, bis yang sama pun muncul. Pas kami naik, sang supir menanyakan kartu IC. Aku kasih lihat kartu TnG kami. Kemudian supir masih menanyakan kartu IC. Aku bilang tak ada. Kemudian supir bilang bis itu cuma untuk "Malaysian Citizen" (warga negara Malaysia). Kami pun turun. Akhirnya naik Grab untuk sampai ke tempat tujuan.

Setelah itu aku dan Wawa pun sibuk mencari tahu apa benar sih bis itu cuma untuk WN Malaysia ? Ternyata ngga tuh. Cuma pembayarannya memang beda. Bis ini harus menggunakan HP dan juga aplikasi CePat untuk moda pembayaran. Untuk WN Malaysia bakal gratis tapi untuk pengunjung seperti kami harus membeli token dulu lewat aplikasi CePat sebelum bisa digunakan untuk pembayaran. 

Ribet ya ? Yah begitulah. Tapi tokennya sih murah. Jadi sekali naik cuma RM 0.90 (IDR3100).

Bis gratis ini terdiri dari berbagai macam. Ada yang bertuliskan "Bas Smart Selangor" dengan bis-bis berwarna krem. Ada juga yang bertuliskan "PJ City Bus" dengan bis-bis berwarna hijau.


Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Which Star Are You From ?

Wish To See You Again - Taiwan Drama