Antara Jakarta, Pontianak dan Singkawang

 


Sebelum aku pindah ke Kanada, aku sempat berkenalan dengan seorang wanita Indonesia yang sering ke tempat kerjaku. Perusahaan tempatku bekerja dan perusahaan tempat dia bekerja memiliki jalinan bisnis demikianlah awal mula persahabatan kami. Di hari aku dan Wawa pindah dari Kalifornia, doi dan keluarga datang mengambil futon dan beberapa barang-barang yang aku tidak rela buang. 😉 Memang demikianlah barang berpindah tangan di negara lain. Karena ongkos untuk berpindahan lebih mahal kebanyakan orang tidak membawa barang ukuran besar. Barang-barang tersebut biasanya disumbangkan atau diberikan ke teman-teman yang membutuhkan.

Nah temanku yang bernama Kristin berasal dari Pontianak. Tahun lalu pas dia kembali ke Indonesia dia sempat cerita akan berkunjung ke Pontianak. Wawa sudah siap akan ikutan ke Pontianak juga terlebih karena Kristin dan suami memuja-muja makanan Pontianak. Mereka bilang makanan di Pontianak lebih enak dari di Singapura ! 😲

Kali ini di Indonesia aku dan Wawa akan tinggal di lebih lama. Biasanya kalo cuma sebulan sepertinya cepat sekali berlalu. Tapi kali ini kami memiliki banyak waktu. Wawa kemudian mengusulkan untuk mengunjungi Pontianak. Kami mulai melihat-lihat tiket pesawat dan hotel dan rencana perjalanan. Wawa juga mengusulkan untuk mengunjungi Singkawang terutama setelah aku menonton sebuah Youtube video mengenai Pontianak dan Singkawang.

Jadilah kami merencanakan perjalanan ke pulau Kalimantan. Dua malam di Singkawang dan dua malam di Pontianak. Singkawang tidak memiliki bandara sehingga harus ditempuh dengan bis dari Pontianak. Begitulah pemikiranku di awal tahap perencanaan. Aku lihat ada bis Damri dari Bandara Supadio setiap hari. Di kemudian hari aku baru sadar bahwa bis Damri berangkat dari Bandara Supadio di pagi hari. Jadi kalo kami tiba di situ siang hari, waktu akan terbuang sia-sia.


Jarak antara kota Pontianak dengan kota Singkawang sekitar 180 km. Sebenarnya kalo terdapat jalan tol antara dua buah kota tersebut maka jarak tersebut bisa dibilang ngga terlalu jauh. Sayangnya ngga ada jalan tol. Jadi tergantung lalu lintas, jarak tersebut bisa ditempuh dalam waktu 3,5 jam atau 6 jam.

Untuk rombongan empat orang, bisa membooking sebuah taksi. Tapi untuk rombongan kecil seperti kami berdua, taksi tersebut bakal diisi penumpang lainnya juga. Dan yang namanya taksi ngga ada standar mobil ya. Dari Bandara Supadio ke Singkawang, kami mendapatkan mobil seukuran honda civic. Kabin bagasi cuma cukup untuk satu buah koper ukuran sedang dan satu koper kecil kali. Untungnya koper kami kecil dan penumpang satunya lagi cuma membawa beberapa bawaan kecil.

Dari Bandara, kami melewati pusat kota Pontianak untuk menjemput penumpang satu lagi sebelum melaju ke Singkawang. Proses tersebut memakan waktu satu jam. Dari situ lalu lintas padat karena siang hari. jadi kami sampai di Singkawang sudah pukul 6 sore. Langsung menuju ke hotel dan cek in ke hotel Grand Mandarin.

Hotelnya keliatan lumayan bagus tapi dalamnya ngga terlalu mewah sih. Biasa aja. Singkawang mungkin tidak mendapatkan terlalu banyak pelancong setiap tahunnya ya. Kemungkinan waktu yang paling ramai adalah saat perayaan Ceng Beng atau saat tahun baru Imlek.

Hotel Grand Mandarin biarpun ngga mewah tapi bersih. Lokasinya yang dekat ke tengah kota membuat tinggal di situ mudah mencari makanan. Ngga perlu kuatir soal Grab di Singkawang, kalo tinggal dekat ke tengah kota. Tinggal jalan kaki saja ! 😁

Hotel Grand Mandarin Inn
Jl. Pemuda, Tengah, Kec. Singkawang Bar., Kota Singkawang, Kalimantan Barat 79111, Indonesia
Tel: +62 562 4203777

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Which Star Are You From ?

Wish To See You Again - Taiwan Drama