Menemukan Kota San Francisco di Vietnam - Dalat, Vietnam


Di hari kami tiba matahari terik dan terang benderang. Malam harinya angin kencang dan dingin. Esok harinya setelah makan pagi, anginnya masih lumayan kencang dan matahari tidak terlalu menampakkan dirinya. Akhirnya sekitar hampir pukul 11, aku dan Wawa pun bersiap untuk keluar. Tujuannya danau Xuan Huong. Kebetulan pagi itu Wawa sudah jogging ke daerah tersebut jadi doi katanya sudah pakar dan siap menjadi penunjuk jalan. 😁

Dari hotel kami bisa melalui jalan kecil sehingga tidak terlalu banyak lalu lintas. Tapi begitu lebih dekat ke pusat kota terlebih dekat danau lalu lintas lebih ramai. Di sini untuk menyebrang harus lebih berhati-hati.








Aku bilang sama Wawa kalau aku suka kota Dalat. Jalanannya berliku dengan cuaca yang adem mengingatkan aku akan kota San Francisco di California. 😍Di tengah kota terdapat bunderan dengan patung. Di malam hari tempat tersebut adalah lokasi pasar malam. Siang hari terdapat beberapa penjual bunga. Di dekat situ juga terdapat sebuah pasar yang menjual berbagai barang kebutuhan sehari-hari dan juga cinderamata untuk turis.

Bún bò Bốc khói Đoàn Viên
29 Đ. Trần Phú, Phường 4, 
Đà Lạt, Lâm Đồng, Vietnam
Tel : 0933929409

Habis dari jalan-jalan ke daerah tengah kota, kami memutar balik ke arah hotel dan berencana untuk mampir makan siang di sebuah restoran di daerah hotel kami. Aku mendapatkan nama resto tersebut dari beberapa Youtuber. Katanya mi kuah di situ unik karena disajikan di mangkok batu. 

Sampai di situ ternyata restonya ramai sekali. Untung kami masih bisa mendapatkan meja di pojokan walaupun harus duduk lumayan dekat dengan tetangga. Pas aku mau memesan mi kuah yang memakai iga katanya sudah habis. Mau memesan yang satu lagi pun sudah habis. Akhirnya aku pasrah memesan apa aja yang ada deh. Habis sudah kepalang sampai di situ. 




Memang menurut review yang aku baca, resto ini katanya ramai dan sebaiknya datang pagian. Mereka buka sejak pagi sih untuk makan pagi. Tapi berhubung kami memang cuma berencana untuk makan siang ya jadinya ngga bisa lebih pagi lagi ya. Memang nasib.

Tidak lama pesanan pun datang. Memang disajikan di mangkok batu sih. Tapi ternyata untuk ukuran besar dan istimewa memang disajikan di mangkok batu. Untuk yang ukuran kecil disajikan di mangkuk biasa.

Mi kuah di situ namanya bun. Bun adalah mi putih bulat yang terbuat dari beras. Untuk kuahnya memakai sereh sehingga wangi tapi ngga terlalu ketara sih. Kuahnya agak sedikit kecoklatan karena pemakaian cabe merah.

Total untuk dua mangkok VND 100rb (IDR 64.702).

Bun cha Hanoi
69 Đường Trần Lê, Phường 4, 
Đà Lạt, Lâm Đồng, Vietnam
Tel : 0981535468

Sore harinya hujan gerimis dan dingin. Mau pergi jauh juga malas. Akhirnya aku dan Wawa pergi ke restoran yang kami sudah lewati beberapa kali. Sampai di situ tidak kelihatan satu manusia pun. Setelah beberapa menit akhirnya yang punya keluar yaitu seorang perempuan paruh baya. Aku menunjuk ke papan menu di dinding dan memesan dua porsi bun cha dan satu porsi daging babi panggang (thit nuong).



Bun cha adalah makanan yang berasal dari daerah utara Vietnam tepatnya Hanoi. Bun cha berupa bola daging babi yang dipanggang kemudian disajikan dalam kuah asam manis dengan irisan wortel dan pepaya muda. Kemudian mi beras dan sayuran beserta daun2 wangi seperti kemangi dan lainnya disajikan terpisah. Pas mau dimakan, ambil sedikit mi, sayuran dan daun-daunnan kemudian siram dengan kuah dan bola daging. Kemudian tinggal disantap deh. 😜

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Which Star Are You From ?

Wish To See You Again - Taiwan Drama