Naik kereta ke Hue - Hue, Vietnam


Tujuan kami selanjutnya setelah Danang adalah Hue. Sebelum kami memulai perjalanan dari Jakarta, aku sudah melakukan riset. Dari Danang ke Hue ternyata bisa ditempuh dengan kendaraan semacam van dan juga kereta. Bis juga ada sih tapi yang aku baca jalan antara Danang dan Hue itu melewati pegunungan dan berkelok-kelok. Makanya terkenal dengan keindahannya tapi juga bahaya ya.

Jadi antara van atau minivan dan bis hampir sama ya. Mungkin bedanya kalo bis lagi ngejar setoran mungkin agak ugal2an. Ih jadi rada parno gitu. Sedangkan minivan mungkin agak beda, gitu lho yang aku pikirkan. Tapi minivan kan tempatnya kecil jadi kalo harus berjejalan dengan orang lain aku kok rasanya kurang sreg.


Pilihan lainnya adalah kereta api. Selain itu tentu saja bisa menyewa mobil pribadi yang isinya cuma kami berdua. Tapi tentu lebih mahal donk. Jadi balik lagi ke kereta api deh. Aku riset lebih lanjut pilihan kereta api. Ternyata tiket kereta api bisa dibeli lewat baolau

Jadilah setelah dekat waktunya, kira-kira seminggu sebelum tanggal keberangkatan kami ke Hue, aku pun membeli tiket lewat baolau. Pilihannya tidak banyak jadi aku membeli kursi yang tersedia berdasarkan pilihan yang ada deh. Pembelian lewat baolau termasuk lumayan mudah dan situsnya cukup jelas kok. Harga tiket dari Danang ke Hue per orang adalah VND 77rb (IDR 49680). Total untuk dua tiket termasuk biaya admin dan lainya menjadi VND 217rb (IDR 140rb).







Kereta kami dijadwalkan berangkat jam 10:30. Kami tiba agak pagian karena aku agak parno bakal telat. Di pintu masuk terdapat sebuah mesin yang bisa mencetak tiket. Karena tiket yang kami beli dikirimkan lewat email, aku pun mencetak tiket seandainya nanti ditanyakan.

Di pintu masuk ke ruang tunggu, tiket kami diperiksa kemudian kami dipersilakan masuk. Di dalam ruang tunggu terdapat sebuah papan yang menunjukkan kereta yang akan tiba dan waktu tiba. Di sebelah kanan terdapat WC. Bersebelahan dengan WC terdapat sebuah konter kecil yang menjual minuman dan makanan kecil. Ruang tunggu ini berAC. Sepertinya sudah terdapat renovasi baru-baru ini. Di sebuah video yang aku tonton di YouTube katanya ruang tunggu tidak berAC. Untunglah sudah ada kemajuan.

Kereta tiba tepat waktu dan pintu menuju peron pun dibuka. Semua orang menyerbu ke pintu. Bahkan sebelum pintu dibuka sebagian sudah antri di depan pintu. Setelah naik kereta aku baru sadar bahwa tempat penyimpanan koper di kereta terbatas. Jadi kalau naiknya rada telat seperti aku dan Wawa, kami harus meletakkan koper di atas kepala tapi lebih ke belakang. Agak repot tapi masih bisa sih. Penumpang di tempat duduk di samping kami datang terlambat dengan koper besar. Awal mulanya mereka meletakkan koper mereka di tengah jalan untuk lewat. Kemudian seorang kondektur (?) yang memakai seragam meminta mereka memindahkan koper. Rupa-rupanya karena kereta penjual makanan harus lewat. 😂




Jadi sepanjang perjalanan selama 2,5 tersebut, kereta penjual makanan dan minuman lewat beberapa kali. Makanan yang dijual bervariasi juga dari bakpao sampai nasi dengan lauk. Kami lihat keluarga di depan kami membawa lauk sendiri tapi saat makan siang mereka membeli nasi dari kereta tersebut.

Perjalanan dari Danang ke Hue melewati wilayah pantai yang cantik. Sayangnya hari itu cuaca agak kurang bersahabat sehingga birunya laut tidak tampak sepenuhnya. Untunglah aku dan Wawa mendapatkan kursi yang bersisian dengan tepi pantai sehingga kami bisa menikmati sepenuhnya pemandangan laut. Seandainya kalian tertarik, kursi yang kami duduki adalah di bagian kanan kereta.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Which Star Are You From ?

Belanja lewat Yesstyle