POJOK SUNYI

Resto ini walaupun merupakan sebuah restoran tapi karena letaknya di Gala Street Mall jadi tetap aja bisa diakses dari Gala Street Mall (terusan dari Kopitiam Heng Ki), Dilihat dari tampilannya sepertinya masih baru. Jadi ngga jelas juga apa mereka bisa bertahan lama. Atau apakah ada peminat luosifen yang cukup banyak bagi resto ini untuk bertahan. Pertama, apa sih luosifen itu ? Untuk yang belum tahu, luosifen (螺螄粉) itu adalah mi kuah yang supnya dibuat dari campuran tulang babi dan siput sungai ( 螺螄).  Sup ini digodok selama berjam-jam dengan menggunakan campuran bumbu seperti kapulaga hitam, kulit jeruk kering, pekak, biji adas, dll. Luosifen ini memakai mi putih dan biasanya tidak mengandung siput. Sebaliknya luosifen disajikan dengan asinan bambu, asinan buncis, kulit tahu, minyak cabe. Karena pemakaian asinan bambu makanya luosifen ini baunya rada menyengat untuk yang ngga biasa. Pertama kali aku dan Wawa mencoba luosifen adalah pas kami masih tinggal di Richmond, Canada. Di ...

Dari Kuching, aku dan Wawa akan melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur. Seperti biasa kami melihat Air Asia karena sudah biasa naik AA. Tapi kemudian aku ingat bahwa ada maskapai penerbangan kecil bernama Firefly. Firefly ini tidak terlalu banyak rutenya tapi setelah aku cek ternyata mereka terbang dari Kuching ke bandara Subang (Sultan Abdul Aziz Shah). Kebetulan banget karena kami memang merencanakan akan tinggal di daerah Ara Damansara yang dekat banget dengan bandara Subang. Cerita dikit mengenai bandara Kuching. Sewaktu kami sampai di Kuching sudah malam karena pesawat delay jadi langsung meluncur ke imigrasi dan ngga sempat memperhatikan apa yang ada. Lagipula sudah pukul 9 malam jadi kemungkinan sudah banyak yang tutup. Terus terang aku ngga memperhatikan karena pengen buru2 keluar. Pas kami ke situ untuk penerbangan keluar dari Kuching eh ternyata bandaranya lumayan besar lho. Kalau menurutku malah lebih besar dari bandara Penang. Lagipula di situ terdapat sebuah food court yan...

Pertama kali aku melihat peta daerah Gala Residences yaitu lokasi Airbnb kami aku sempat bilang sama Wawa eh di sini ada nasi Hainan Singapur. Wuih..apa mereka gagraknya beda banget dengan nasi ayam lokal ? 😲 Terlebih aku melihat dua buah resto yang lumayan dekat satu sama lain yang memakai nama nasi ayam Singapur. Wah..apa banyak sekali peminat nasi ayam Hainan Singapur ? Kemudian suatu hari aku dan Wawa memutuskan untuk mencoba yang satu ini. Karena terus terang kami tidak dapat menemukan yang satu lagi yang bernama Merlion. Kemudian aku baru sadar bahwa nama yang terpampang di tokonya bukanlah Merlion. Herannya nama tokonya memakai nama yang lain. Tapi pas lewat di depan toko tersebut aku sempat melihat menunya yang ada Merlion gitu. Pantesan ngga ketemu ternyata nama Merlion cuma muncul di menu. Ada kemungkinan mereka kuatir akan digugat karena memakai nama Merlion ? Sepertinya pilihan aku dan Wawa untuk mencoba Lion City ini lebih tepat. Restonya lebih besar dan letaknya yang di...

Resto ini merupakan bagian dari Gala Street Mall dan cuma buka mulai sore hari. Jadi cocok banget karena beberapa kedai di Kopitiam Heng Ki malah ngga buka malam hari. Menu mereka lumayan banyak, dari oseng sayuran, daging ayam, sapi, babi, seafood dll. Kuah pun ada kalau memang tertarik dengan kuah. Demikian pula nasi goreng, mie goreng dll. Pertama kali mencoba aku dan Wawa memesan oseng midin, mapo tofu dan oseng daging babi dengan jahe. Midin itu adalah sejenis sayuran (mungkin) keluarga pakis. Ujungnya yang agak melengkung membuatnya beda dengan sayuran lainnya. Dan Wawa suka sekali oseng midin ini dengan terasi. Midin ini kebanyakan bisa ditemukan di daerah Sarawak. Total kerusakkan untuk 3 sayur dan 2 nasi adalah RM 36 (IDR 139rb). Tanpa minuman karena belinya di tempat yang beda. Yang lucu pertama kali makan di situ, aku melihat seorang pelayan laki-laki membawa sepiring ayam goreng cabe kering seperti model yang aku pernah lihat di China. Karena penasaran kok kayaknya tadi sud...

Cobain mi kuah ala Vietnam dekat Airbnb kami di Gala Residences . Dekat Gala Residences itu terdapat sederetan pertokoan. Kemudian dengan menyeberang dua buah jalur kendaraan kita bisa mencapai sederetan pertokoan lagi. Nah di situ terdapat sebuah kopitiam dan berbagai resto. Salah satu resto kecil yang bersebelahan dengan Kopitiam Heng Ki adalah Amy Vietnamese Cuisine & Cafe. Pas kami ke situ adalah saat makan malam, kebetulan restonya tidak terlalu ramai. Mungkin siang hari lebih ramai kali ya. Aku dan Wawa memesan mi putih kuah dengan daging sapi. Resto ini menunya lumayan bervariasi mungkin karena ngga semua orang puas dengan mi putih kuah dengan daging sapi. Terlebih Malaysia memiliki banyak versi mi kuah, baik mi daging babi, mi kari,dll. Secara keseluruhan aku dan Wawa suka dengan mi kuah daging sapi di sini. Rasanya lumayan mirip dengan pho yang kami kangeni. Total RM 32 (IDR 124rb). Amy Vietnamese Cuisine & Cafe Gala Street Mall Block 16, B-G-21, Gala Street Mall, Jala...

Airbnb terakhir di kota Kuching. Secara kebetulan Airbnb ini letaknya dekat dengan bandara Kuching. Jadi aku pikir pas kami akan keluar dari Kuching akan lebih nyaman bila tidak harus terburu-buru. Saking dekatnya Airbnb ini, suatu hari pas aku lagi duduk di ruang tengah dan memandang keluar, aku sempat melihat refleksi sebuah pesawat Air Asia. Aku sempat kaget kok dekat sekali. Ternyata memang cuma sekitar 2-3 km saja. Apartemennya lumayan besar tapi ruang tengahnya agak kecil sehingga duduk di sofa terasa dekat sekali dengan TV. Sofanya pun sudah agak tua jadi joknya sudah melesak ke dalam. Meja makannya untungnya muat 4 orang jadi aku lebih sering memakai kursi meja makan untuk menonton TV. Kamar tidurnya terasa terlalu besar sehingga ada kursi sofa di dalam tapi aku dan Wawa ngga pernah memakai karena ngga ada perlunya duduk di dalam kamar. Oh ya jadi antara kamar dengan ruang tengah dipisahkan dengan pintu geser jadi ada privasi juga sih ya. Selain itu di kamar juga terdapat lemar...

Wah baru selesai drama ini dan kesengsem berat dengan karakter, jalan cerita dan kostumnya. Sebenarnya aku ngga kenal sama sekali dengan aktor dan aktrisnya tapi iseng-iseng aja cari tontonan kebetulan dapat akses gratis ke Netlix. Jadi aji mumpung ! 😁 Seperti biasa patokan yang aku pakai adalah episode pertama harus mencekam dan menarik. Kalau kurang menarik biasanya sudah males deh. Yang ini ternyata dari episode pertama sudah bikin kangen dan pengen lanjut terus ke episode berikutnya. Terutama pemeran utama prianya yang kelihatan dingin dan keren banget. 😍 Awal cerita Dou Zhao adalah istri dari seorang pejabat. Di saat itu keadaan di ibu kota sedang kacau karena ancaman kudeta dari Pangeran Qing yang dibantu Song Mo seorang jendral. Dou Zhao mempergoki adik tirinya berselingkuh dengan sang suami. Dia nekat melarikan diri bersama sang pelayan yang setia. Tidak sengaja di jalan mereka bertemu Song Mo dan rombongannya. Pertempuran pun terjadi antara Song Mo dengan pasukannya dan sero...

Pertama kali aku dan Wawa melihat pamflet mengenai food festival di daerah dekat Airbnb di Riverine. Waktu itu masih sekitar 10 hari sebelum festival dimulai. Aku dan Wawa mencari tahu mengenai festival ini. Sebenarnya lokasi festival di MBKS (Majelis Bandaraya Kuching Selatan) itu letaknya dekat dengan Riverine. Tapi saat festival dimulai kami sudah akan pindah ke bagian lain dari Kuching. Tapi tak apalah karena masih bisa ngeGrab ke situ. Sepertinya acaranya bakal seru karena merupakan acara tahunan. Setidaknya pas aku google tahun lalu sudah ada food festival ini di lokasi yang sama juga. Tahun ini akan berlangsung dari tanggal 25 Juli sampai tanggal 17 Agustus. Dari beberapa artikel yang aku baca mengenai festival ini kelihatannya akan merupakan acara yang cukup besar dengan melibatkan 324 kedai terdiri dari 320 kedai makanan, 3 kedai minuman bir dan 1 kedai minuman biasa. Dari jumlah tersebut kelihatan bahwa makanannya akan bervariasi mulai dari etnis Dayak, Malay dan juga berbaga...

Ketemu bakery yang satu ini pas lagi jalan di Vivacity Megamall di Kuching. Kue-kuenya cantik-cantik dan menarik. Roti-rotinya juga menggiurkan. Pas aku dan Wawa di situ ada sepasang orang Indonesia paru baya yang membeli salah satu jenis roti itu dalam jumlah besar. Mungkin untuk oleh-oleh ? Atau jastip ? 😁 Seperti yang kalian lihat di foto-foto yang aku sertakan di sini. Harganya ngga murah tapi aku dan Wawa sempat mencoba kue coklatnya. Enak dan ngga terlalu manis. Jadi boleh juga untuk kunjungan kedua kali. 😂 Taka Patisserie Vivacity Mall LG-013, LG-014 & LG-015, Lower Ground Floor,  Vivacity Megamall, Q112B, 93350 Kuching, Sarawak

Setelah 10 hari di Riverine di tepi sungai Sarawak, aku dan Wawa pindah ke Airbnb kedua di The Podium. Tadinya aku bergirang-girang karena diperbolehkan cek in pagian jam 1 siang. Kebetulan di tempat sebelumnya aku juga minta cek out agak siang jadi biar lebih klop.  Sampai di situ, seperti biasa proses pengambilan kunci ngga masalah. Sampai di depan apartemen pun ngga masalah karena ternyata kuncinya adalah kunci elektronik. Cuma kuncinya agak beda dengan kunci yang kami pernah pakai sebelumnya jadi mengalami sedikit kesulitan. Belakangan kami sadar bahwa kunci ini lebih sensitif jadi cukup disentuh dan tidak perlu ditekan kuat.  Tapi begitu masuk ke apartemen, Wawa langsung tidak suka. Permasalahannya tempatnya lebih kecil dibandingkan apartemen di Riverine. Jadi lebih berasa seperti hotel. Selain itu Wawa juga tidak memiliki sofa untuk bobo siang di sini jadi jelas dia ngga suka. 😁 Tadinya pertimbanganku untuk memilih Airbnb di lokasi ini adalah Aeon Mall yang letaknya di ...