Jakarta ke Yogyakarta dengan Argo Dwipangga - Indonesia
Kali ini aku dan Wawa berkesempatan main-main ke Yogya lagi. Bukan hanya main-main kami juga mengemban tugas untuk hadir di acara pernikahan. 😎
Sebenarnya main-main ke Yogya bukan masalah. Wawa pengen mencoba naik kereta. Itu pun bukan masalah. Tapi resepsi pernikahannya ternyata ada dress code. Bikin sebel aja kok ngga ada kebebasan berekspresi ?
Kemudian aku membeli tas dan kalung boongan lewat Shopee. Sepatu dan make up boleh dapat jatah dari orang-orang terdekatku. Aih aih..I love you all !! 😍
Oke, sekarang ngobrolin perjalanan dengan kereta Argo Dwipangga ya. Tiketnya aku beli lewat situs KAI (Kereta Api Indonesia) kira-kira seminggu sebelum keberangkatan. Aku membeli lewat situsnya dan tidak memakai aplikasi jadi ngga bisa membandingkan fitur-fitur yang ada.
Yang aku baca adalah pembelian melalui situs atau aplikasi bisa mengajukan refund kalaupun tidak terpakai. Jadi aku tidak jadi membeli lewat Traveloka. Pembelian melalui situs pun mudah bisa melakukan pembayaran melalui tunai lewat Alfamart, transfer bank atau pun debit atau kredit.
Pas hari keberangkatan, aku dan Wawa sudah siaga di stasiun dari jam 7 pagi walaupun kereta baru akan berangkat pukul 8:50. Ternyata stasiun Gambir tidak terlalu besar ya. Walaupun Grab menanyakan tempat penurunan dan aku pilih pintu Utara atau Selatan tetap aja diturunkan di pintu Barat atau Timur. Dikarenakan pintu Utara dan Selatan itu tidak ada tempat pemberhentian. Dan walaupun yang namanya pintu Barat itu dikhususkan untuk face recognition tapi realitasnya tetap ada satu pintu yang ada petugas memeriksa tiket manual.
Sesampai di stasiun, aku langsung mencari tempat pencetakan tiket. Tengok kanan kiri akhirnya ketemu. Ada dua mesin yang bersampingan tapi ternyata yang satu tidak berfungsi. Kemudian seorang petugas datang memeriksa. Aku sudah senang aja karena petugasnya tanggap. Eh ternyata setelah yang satu dibenerin yang satunya malah rusak dan tidak bisa mencetak. Alih alih dibenerin petugas mencoba dan tidak berhasil, malah kita semua disuruh memakai mesin yang satu lagi. Antrian menjadi makin panjang. 😡
Setelah mendapatkan tiket baru aku tanyakan ke petugas di pintu Barat apa kami boleh masuk dari situ. Setelah diperiksa, aku mendapatkan jawaban boleh. Berarti kami tidak harus masuk dari pintu Utara. Jadi ngga usah pindah lokasi. Pantas saja pintu Barat tersebut ramai sekali.
Pilihan jatuh ke Bakmi GM. Kami pun memesan bakmi jamur. Tunggu punya tunggu ternyata lebih lama dari dugaan ya. Jadi waktu sudah menunjukkan pukul 8:40 sedangkan bakmi belum siap. Aku minta Wawa masuk duluan deh karena kuatir ketinggalan kereta.
Aku pun masuk ke dalam dan berdiri di konter. Si mbak yang tadi menerima pesananku pun bisa merasakan panik yang ada di diriku. Jadi doi sempat menanyakan ke dapur dan dijawab 3 menit lagi. Aku masih saja mondar mandir.
Tempat duduknya luas dengan banyak ruangan kaki. Jadi untuk orang tinggi dijamin ngga ada masalah. Dibandingkan kursi pesawat, kursi gerbong eksekutif ini jelas lebih lega. Berhubung kami terlambat jadi ruangan tempat penyimpanan di atas sudah hampir semua terisi. Jadi aku meletakkan tasku di dekat kaki dan masih banyak tempat.
Sekitar pukul 13:30 aku berkunjung ke gerbong restorasi lagi untuk menanyakan menu. Dijawab sama mbak di situ bahwa yang tersisa adalah mi instan. 😝 Makanya harus pesan makanan duluan ya.











Comments
Post a Comment
Tinggalin pesan dan kesan donk !