POJOK SUNYI

Hotel ini termasuk hotel kecil dengan lima lantai. Kamar kami di lantai lima bersamaan dengan tempat laundry. Jumlah kamar paling sekitar 20. Tempat makan paginya kecil bersebelahan dengan lobby tapi di gedung yang terpisah. Tempat duduknya tidak terlalu banyak jadi kalau makan pagi kesannya seperti diuber karena banyak orang yang datang kita merasa ngga enak kalau duduk makan nyantai. Tapi kebanyakan selama kami di situ memang ada target yang mau dikejar 😁. Kecuali hari terakhir aku dan Wawa memutuskan untuk ngga makan pagi karena makan pagi dimulai pukul 7 sedangkan rencana kami sudah mau jalan pukul 7 untuk naik mobil ke Zhangjiajie City dan lanjut dengan kereta ke Chongqing. Untuk foto-foto kamar hotelnya, silakan simak di sini . Joy Maple Smart Hotel 喜见·枫庭酒店  50 meters west of the CPC Party Leadership Group of the Finance Bureau, No. 1 Jundi Road, Wulingyuan District, Zhangjiajie, Hunan, China

Hotel ini letaknya di Wulingyuan. Setelah riset mengenai Avatar Mountain katanya sebaiknya tinggal di Wulingyuan jadi lebih dekat. Jadi harus dibedakan antara Avatar Mountain yang letaknya di Zhangjiajie National Forest Park dengan Tianmen Mountain yang letaknya di Zhangjiajie City.  Ketemu hotel ini di Trip.com. Biasanya aku suka memilih hotel yang baru. Hotel ini baru dibuka di tahun 2025. Kebetulan mereka mimiliki kamar dengan 2 kamar tidur. Karena ipar waktu itu suka sharing kamar tidur jadi aku pikir kebetulan bisa sharing tapi masih tetap ada privacy. Ternyata kamarnya bukannya ada 2 kamar tidur tapi begitu masuk, ada sebuah tempat tidur dengan sofa dan meja. Jadi ruangan tamu malah ada kamar tidur, baru kemudian di sebuah ruangan terpisah terdapat sebuah tempat tidur lagi. Memang agak aneh ya. Untung juga sepanjang perjalanan kami cuma di hotel tersebut kami sharing kamar. Karena ternyata benar-benar ngga enak. Terutama karena kami harus sharing kamar mandi juga. Oke balik ...

72 Wonder Tower ini lokasinya di Zhangjiajie City. Kalau naik taksi dari stasiun kereta api Zhangjiajiexi masuk ke tengah kota pasti lewatin deh. Di malam kami tiba di Zhangjiajie kami sempat melewati 72 Wonder Tower ini. Peninggalan Bersejarah 72 Wonder Tower ini adalah bangunan dengan gaya etnis Tujia, mulai dari gaya arsitek, ukiran dan aktivitas seperti pembuatan perak. Tingginya yang 109,9 meter membuat gedung  ini memegang rekor di Guinness World Record sebagai bangunan rumah panggung tertinggi.  Tujia adalah kelompok etnis yang tinggal di daerah gunung Wuling, propinsi Hunan, Hubei, Guizhou dan juga daerah munisipal Chongqing. 72 bukanlah jumlah tingkat yang ada di gedung ini. Tapi menurut sumber yang aku baca katanya 72 cuma untuk menyatakan bahwa gedung ini banyak tingkat. 😁 Harga Tiket Tiket masuk RMB 48 (USD 6,78) berlaku untuk masuk sebelum pukul 16:30. Tiket masuk setelah pukul 16:30 menjadi RMB 88 (USD 12,43). Lho kok beda gitu kan pertanyaannya ? Masalahnya di ...

Salah satu alasan aku pikir Orange Hotel di Zhangjiajie adalah hotel terbaik di perjalanan kali ini adalah makan paginya. Tempatnya luas jadi bisa makan dengan tenang tanpa harus berdesakan.  Makanannya di satu sisi dari restoran. Ada cereal dengan susu. Ada susu kacang yang tawar dan manis. Ada mi kuah dan pangsit kuah yang baru dibikin pas dipesan. Kemudian ada mi goreng dengan lauk. Ada kukusan seperti bakpao, jagung dan ubi. Kemudian roti dan kue juga buah-buahan. Pokoknya komplit deh. Di situ tiap pagi aku merasa dapat cukup protein dari daging dan ngga cuma telur saja. Kemudian susu kacangnya juga enak seperti yang di Indonesia. Pilihan buah-buahannya banyak juga.  Untuk foto-foto kamar tidurnya, silakan simak di post yang ini. Aku paling suka hotel yang ini untuk perjalanan ke China kali ini. Orange Hotel (Zhangjiajie Tianmen Mountain Ropeway Station) 桔子酒店(张家界天门山索道站） Yongding District, Zhangjiajie, Hunan, China, Yongding District, Zhangjiajie, Hunan, China +86-744-88858...

Hari terakhir di Wudangshan. Kami bersiap-siap untuk makan pagi sekitar pukul 7:30. Takut kehabisan makanan. Untung juga kami makan lumayan berat karena stasiun kereta Wudangshanxi ternyata ngga ada toko yang menjual makanan.  Untung kami sampai agak pagian di stasiun karena ipar dan aku disuruh mengeluarkan pisau. Pertama aku ngga gitu ngerti kenapa aku disuruh periksa. Tapi aku buka koper aja terus tanya lagi ada masalah apa. Terus dibilangin lagi pisau buah. Ah..jadi ngeh aku bawa pisau kecil untuk memotong buah. Ya aku serahkan aja. Sebenarnya mereka memberikan pilihan untuk mengirimkan pisau tersebut. Tapi mau dikirim ke mana ?  Setelah aku menyerahkan pisauku, ipar masih sibuk membokar koper karena kopernya dia isinya banyak dan doi sudah keluyuran banyak tempat jadi isinya bertambah di setiap tempat. Setelah sekitar 15 menitan membongkar koper dibantu oleh petugas akhirnya ketemu juga. Kemudian mereka menyatakan pisau tersebut agak melebihi ukuran jadi mereka mau minta ...

Karena capek dari hari pertama turun gunung. Hari kedua kami sepakat untuk lebih santai. Kami akan ketemu makan pagi sekitar pukul 8 kemudian keluar. Makan pagi masih kurang lebih sama. Tapi berhubung kami makan agak siangan sekitar pukul 8 jadi kebanyakan makanan sudah habis dan ngga ditambah lagi kemungkinan karena mereka tahu siapa aja yang belum makan. Jadi setelah kami selesai ada seorang gadis muda yang baru turun makan. Aku rada kasian karena kebanyakan makanan sudah habis. Setelah itu seperti hari sebelumnya, sang manajer mengantar kami dengan "bajaj"nya. 😆 Seperti juga hari sebelumnya setelah kami didrop doi bilang kasih tau aja nanti dia akan jemput. Kita iyakan aja sambil berterima kasih. Hari itu kami akan mengambil arah yang berlawanan. Bisa dilihat di peta di bawah. Paling bawah adalah pintu masuk ke Wudangshan. Di hari pertama, kami naik bis ke arah Qiongtai (sebelah kiri). Kemudian sampai di puncak Golden Summit kami turun mendaki jalan setapak di sebelah kan...

Pertama kali makan di situ karena sudah capek jadi malas keluar. Jadi ceritanya hotel kecil ini memiliki seorang tukang masak yang digaji untuk menyediakan makan pagi. Sore harinya sang ibu ini juga diminta hadir untuk memasak seandainya ada tamu yang ingin makan di hotel. Pilihan menunya ada sekitar 10 lebih deh. Ada sayur, daging dan ikan. Kami memesan daging sapi dengan sayuran dan ditambah dua macam sayuran lagi. Satu sayuran dioseng dengan telur dan satu sayuran lagi dengan irisan daging babi tipis. Jadi kebanyakan sayuran di China itu suka dioseng dengan telur. Daging sapinya diiris tipis tapi rasanya kok seperti daging dendeng. Agak kering-kering dikit. Sayurannya aku cuma makan sedikit. Tapi semuanya enak. Wawa dan ipar mencicip arak beras. Malam itu total kerusakkan RMB 217 (IDR 509rb). Malam terakhir karena malas keluar makan dan juga serem digetok lagi dengan resto yang mahal kami pun makan di hotel lagi. Pilihan menunya keliatannya hampir sama. Tapi kali ini kami ditawarin ...