POJOK SUNYI

Tahun 2025 ini merupakan pertama kalinya keluargaku memutuskan untuk makan keluarga di restoran untuk tahun baru Imlek. Dari dulu-dulu selalu mamaku yang memasak untuk keluarga. Sekarang karena usia lebih lanjut, kami sebagai anak-anak memutuskan supaya mudah mari makan di restoran saja. Tahun-tahun sebelumnya kami sudah mulai transisi. Sebagian masak dan sebagian beli di luar. Jadi akhirnya tahun ini benar-benar nyemplung. Pilihannya jatuh ke resto Three Uncles di Kelapa Gading. Kebetulan pilihan menu dan harganya lumayan deh. Harga paket yang tersedia adalah Rp 1,7 juta dan Rp 2,1 juta. Ngga dibatasi sih berapa orang. Biasanya paket segitu untuk sepuluh orang ya. Tapi kami cuma ada delapan orang. Jadi otomatis jatahnya jadi lebih banyak. Sebelumnya anggota keluarga lainnya pernah makan di situ karena pemiliknya adalah tetangga mereka. Jadi mereka merasa makanannya lumayan.  Untuk mengantisipasi banyaknya pelanggan, setiap reservasi dibatasi 2 jam. Tadinya kami sudah reservasi unt...

Di hari terakhir di hotel Sleep Mai Tha Phae, kami mampir makan siang di sini dulu sebelum balik ke hotel untuk mengambil koper. Resto ini letaknya lumayan dekat dengan hotel. Hampir berseberangan dengan hotel tapi dibatasi kanal. Pas mempelajari menunya yang lumayan cakep itu (berwarna dan banyak gambar), ternyata ada cerita di balik berdirinya restoran tersebut. Sang koki dan pendiri adalah seorang menantu tertua di keluarganya. Sebagai menantu paling gede tentu saja tugas doi adalah memasak. Sehingga doi memiliki banyak koleksi resep dan masakan. Oleh anak-anaknya kemudian didesak untuk menyebarkan masakannya melalui restoran. Katanya masakan sang ibu adalah masakan Tio Ciu. Wah, aku tertarik jadinya. Tapi terus terang dilihat dari foto-fotonya aku tidak merasa masakannya Tio Ciu banget. 😆 Saat makan siang biasanya aku lebih suka makanan yang agak berat sehingga makan malam bisa dikurangi. Jadi aku memesan bakmi, nasi dengan potongan ayam, pangsit rebus dan makanan berupa gulungan ...

Restoran ini lumayan dekat dengan Tha Phae Gate yang juga dekat dengan hotel kami di Sleep Mai? Tha Phae. Jadi sewaktu kami mencari tempat makan, resto ini muncul di radar Google. Alhasil kami memutuskan untuk mencobanya. Dari hotel, kami bisa berjalan menggunakan gang kecil untuk menghindari banyak kendaraan. Selain itu gang-gang kecil ini kadang saat menggunakan gang kecil juga bisa menemukan restoran atau pun penjual makanan kecil yang mungkin tidak tertangkap radar Google. Credit to Google user Eric Lo Pas di persimpangan menuju restoran terdapat sebuah toko yang menjual berbagai barang rumah tangga yang terbuat dari bambu. Sebenarnya sih banyak sekali barang-barangnya dan ngga cuma peralatan rumah tangga seperti tampah dan keranjang. Tapi cuma berbagai pernak pernik seperti topi, tas dan lainnya.  Aku perhatikan tempat ini sering digunakan untuk foto-foto. Di sini ada contoh fotonya yang aku pinjam dari Google. credit to Google user Tai W Resto ini letaknya agak jauh dari jal...

Untuk yang pertama kali berkunjung ke Chiang Mai, ada baiknya tinggal di daerah Tha Phae Gate. Selain berkunjung ke Tha Phae Gate juga dekat, di sekitar situ pun banyak terdapat pasar dan pasar malam. Kalare Night Bazaar ini merupakan salah satu pasar malam yang bisa dibilang dekat dengan Tha Phae Gate. Jalan kaki palingan sekitar 20 menit. Ini pun jalan santai ya.  Pas ke situ, aku berusaha napak tilas di mana tempat kami makan dulu. Pertama kali aku dan Wawa ke Chiang Mai, kami diajak tinggal dekat dengan Kalare Night Bazaar ini. Tapi itu jaman dulu sebelum pandemi. Jadi udah rada-rada lupa. Yang pasti dalam perjalanan ke pasar malam ini, kami sempat melewati hotel kami yang dulu . Akhirnya kami menemukan sebuah food court dengan beberapa penjual makanan. Tadinya aku rada ragu apa ada tempat duduk atau ngga. Karena sebagian pasar malam tempat duduknya terbatas jadi harus bungkus untuk makan di hotel. Kalau gitu ya repot ya karena kamar hotel biasanya rada kecil. Jadi biasanya aku...

Aku dan Wawa menemukan restoran ini dekat dengan hotel kami Sleep Mai dekat dengan Tha Phae Gate di Chiang Mai. Rencana setelah Wawa kelar dengan Chiang Mai Marathon di Tha Phae Gate, kami akan pindah ke airbnb. Tapi tinggal dekat dengan tempat penyelenggaran maraton memudahkan pergi ke dan balik setelah acara. Kebayang ngga harus cari taksi jam 4 pagi ? Ngga mudah donk. Jadi kalau tinggal dekat tinggal jalan kaki saja. Di hari pertama kami di Chiang Mai, setelah cek in dan beberesan kami mulai ngecek Google maps untuk melihat resto yang dekat. Ketemu deh Kat's Kitchen ini yang lumayan dekat dengan banyak review. Pilihan makanannya kayaknya lumayan. Sampai di situ ternyata sudah ramai padahal baru sekitar jam enam sore. Tempat duduk di luar sudah terisi semuanya. Jadi aku dan Wawa memilih meja di dalam. Setelah menelaah menu, aku memesan khao soi yaitu sejenis mi kari yang rada mirip laksa. Wawa memilih pad kra pao babi dengan telur mata dan nasi. Pas makanannya datang ternyata po...

Di hari kami berangkat ke Chiang Mai, pesawat sekitar pukul 11. Tapi berhubung sudah dekat hari Natal, aku bilang sama Wawa kita harus berangkat pagian ke bandara. Pasti ramai sekali. Pengalaman dulu waktu lewat KLIA beberapa hari sesudah Lebaran ramainya buset deh. Jadi begitu sampai bandara KLIA kami masih banyak waktu untuk makan dulu. Karena dari airbnb sekitar pukul 7 jadi belum sempat sarapan. Aku ingat di level M ada sebuah restoran yang kayaknya lumayan. Mereka juga menjual pastry seperti sio bao 😋. Level M ini agak kacian sebenarnya karena letaknya di antara lantai Kedatangan dan lantai Kepergian jadi jarang ada yang mampir kecuali memang sengaja. Atau naik eskalator dari lantai Kepergian menuju lantai Kedatangan. Restoran ini pas kami datang sepi sih. Tapi aku lihat menunya lumayan deh. Karena sepi jadi untuk meletakkan koper dengan kereta pendorong juga mudah ya. Aku memesan roti prata dan Wawa memesan nasi lemak sederhana. Roti pratanya ternyata bentuknya bulat banget. Jad...

Beberapa hari sebelum kami meninggalkan Malaysia, aku dan Wawa membicarakan mengenai makanan apa yang belum kami coba. Makanan apa yang sebaiknya kami coba sebelum meninggalkan Malaysia. Kami setuju untuk makanan-makanan tertentu ada baiknya dicoba di Malaysia karena harganya murah dan rasanya cocok. Semisal makanan India, laksa, nasi ayam Hainan. Kemudian makanan asing seperti ramen rasanya masih boleh dicoba di Malaysia karena di Indonesia harganya mahal. Setelah pembicaraan itu aku jadi iseng lagi mencoba Google ramen terdekat. Eh ternyata di daerah Ara Damansara juga terdapat ramen dan reviewnya pun katanya boleh. Aku lihat fotonya juga kelihatannya lumayan sih. Ngga terlalu jauh dari airbnb sehingga kami putuskan untuk mencoba. Ramen ini letaknya di sebuah kopitiam bernama Uncle Soon, tapi kalo memang berminat, Google aja Shoraku Ramen Ara Damansara pasti ketemu kok. Selain kedai ramen ini, susu kacang di situ juga enak dan tidak mengandung pengawet. Aku membeli yang tidak manis d...

Dari hasil pencarian di Google maps, aku menemukan Mid Valley Megamall. Mudah dicapai karena tersambung dengan stasiun LRT Abdullah Hukum. Dari situ jalan lumayan deh tapi tertutup sehingga tidak terkena terik matahari. Jalannya agak berbelit sedikit, tapi ada petunjuk arah kok jadi tinggal ikutin aja. Dari arah stasiun kami harus melewati Gardens Mall dulu baru kemudian Mid Valley Megamall. Setelah sampai di Mid Valley Megamall, ingatin aja di mana keluarnya. Kami keluar dari lantai di mana terdapat Paris Baguette. Kalau kuatir ngga ingat, ambil foto jadi nantinya bisa lebih mudah mencari jalan balik ke arah stasiun. Ngga usah kuatir, masih lebih mudah dari stasiun kereta di Jepang ! 😁 Sebenarnya aku ngga niat membeli apa-apa sih. Cuma ingin melihat hiasan hiasan Natal dan sekedar iseng-iseng cuci mata. Dulu semasa tinggal di Jakarta pun aku suka iseng jalan ke mall. Sengaja berkunjung ke situ pas makan siang jadi nantinya tinggal cari makan di mall juga. Kali ini ngga sengaja ketemu...

Tadinya iseng-iseng mulai nonton drama ini karena waktu itu Netflix kok kayaknya ngga ada yang bagus ya. Begitu mulai eh kok kayaknya lumayan nih. Cowonya ganteng, cewenya boleh deh. Ngga terlalu cakep sih menurut Wawa makanya dia awal mulanya ikut nonton tapi kemudian bosan karena terlalu panjang. 😁 Drama ini total terdiri dari 43 episode. Jadi siap-siap bosan atau malah suka banget. Aku bilang sih jalan ceritanya lumayan mengikat. Tapi ada beberapa hal yang agak mendetil sehingga harus ditelaah lebih jauh untuk mengerti kenapa begini dan begitu. Itu kalo kamu termasuk orang yang pengen mengerti jalan cerita secara keseluruhan. Di awalnya aku cuma tertarik dengan kisah cintanya saja. Sehingga ngga begitu mendalami jalan ceritanya. Tapi setelah aku mulai menonton kedua kalinya untuk lebih mengerti. Itu pun setelah aku google drama ini dan menemukan sebuah forum yang membahas drama ini. 😁 Ternyata ada juga penggemar yang serius banget dan menulis penjelasan mengenai drama ini. Setelah...

Untuk daerah Ara Damansara kali ini aku dan Wawa memutuskan untuk tinggal di airbnb yang kami pakai sebelumnya. Silakan baca post tersebut. Sebenarnya di gedung yang sama yaitu H2O Residences, banyak terdapat airbnb lainnya. Tapi setelah aku lihat semuanya, aku masih merasa lebih sreg dengan tempat yang lama. Seenggaknya kami sudah tahu seperti apa kondisi apartemen tersebut. Foto-foto di sini diambil di lantai 7 yaitu lokasi kolam renang, gym dan tempat untuk berjalan-jalan. Saat sore hari enak dipakai untuk jalan santai.