POJOK SUNYI

Hari ini aku dan Wawa akan naik kereta ke Dali. Total perjalanan sekitar 2 jam lebih. Kami sempat menikmati sarapan pagi di hotel kemudian bersiap sebelum cek out dan naik Didi menuju stasiun.  Lokasi stasiun lumayan dekat jadi perjalanan ke stasiun memakan sekitar 15 menitan. Tapi begitu mendekati stasiun terlihat lalin lebih ramai dan begitu sampai di stasiun langsung kelihatan stasiun sudah ramai dengan penumpang. Stasiunnya besar dan begitu masuk pintu langsung harus melalui pengecekan tiket. Kami membeli tiket melalui Trip.com tapi dari yang aku baca, kebanyakan penumpang menggunakan kartu identitas (untuk orang lokal). Jadi bagi orang lokal mereka bisa menggunakan kartu identitas yang dipindai untuk melalui pintu otomatis. Bagi pengunjung internasional yang menggunakan paspor silakan melalui pengecekan manual yang lokasinya biasanya di ujung. Paspor ini harus sama dengan nomor paspor yang sudah diinput saat membeli tiket melalui Trip.com. Setelah melalui pengecekan identitas,...

Sebelum berangkat, aku sempat menonton beberapa video di YouTube mengenai kota-kota yang akan kami kunjungi. Jadi sedikit banyak aku ada gambaran tempat wisata yang tersedia. Lagipula Wawa sudah memberikan beberapa itinerary yang dia dapatkan dari AI. 😀 Lumayan lho menggunakan AI untuk menciptakan itinerary, tinggal kasih jangka waktu nanti dikasih susunan acara.  Untuk Kunming terdapat sebuah kelenteng, Danau Cui Hu dan juga Stone Forrest (Hutan Batu). Hutan Batu letaknya agak di luar kota sehingga membutuhkan waktu. Ternyata begitu sampai di situ aku sibuk mencari obat tradisional pesanan mamaku. Kemudian kartu SIM data yang kami bawa dari Jakarta sepertinya kurang berfungsi. Di China itu kebanyakan pembayaran menggunakan cashless yaitu Alipay atau Wechatpay. Tanpa internet kedua pembayaran tersebut ngga mungkin dilakukan. Makanya aku dan Wawa jadi lebih sibuk mencari alternatif. Alternatif pertama yang tadinya sempat kami pertimbangkan adalah membeli SIM card China. Seharusnya ...

Di siang hari kedua, kami kembali mencari makan siang di sekitar hotel. Secara di bawah hotel terdapat banyak resto dan pilihan makanan. Cuma ada tempat-tempat tertentu yang aku rada kuatir kalo masuk yaitu resto yang ngga ada menu gambar yang terpampang di tembok.😁 Resto ini sebenarnya ada gambar di tembok tapi ngga banyak. Pas kami lewat kami lihat yang makan sepertinya mi kuah gitu dan keliatannya lumayan gitu lho. Mereka juga memiliki menu tertulis. Kebetulan aku bisa membaca beberapa item yang tertera jadi pas aku sampaikan ke Wawa doi pun pengen masuk. Sebenarnya Wawa yang pengen masuk sih.😂 Jadi pas lagi memesan mi kuah di konter, aku juga memesan onde, eh tau-tau mataku menangkap kembang tahu. Jadilah aku langsung memesan kembang tahu. Pikiranku kembang tahu yang disajikan dengan kuah jahe manis. Ternyata pas disajikan kembang tahunya kosong ngga pake kuah jahe dan aku dikasih tahu untuk memakai saus sendiri. Aku sempat menanyakan biasanya saus apa yang dipakai ya. Si ibu-ibu...

Aku memilih hotel ini karena lokasinya yang dekat dengan Nanping Pedestrian Street yang merupakan salah satu lokasi wisata di Kunming. Kami cuma tinggal 2 malam di situ jadi ngga pengen tinggal jauh dari pusat kota. Ternyata di jalan di samping hotel terdapat beberapa resto termasuk sebuah resto yang menyajikan makanan halal. Jadi teman-teman Muslim boleh juga tinggal di hotel ini. Dan Nanping street letaknya cuma terbatas sebuah jalan saja. Pas kami sampai di situ baru sekitar pukul 1 lewat. Tapi setelah kami menunjukkan konfirmasi booking dari Trip.com sang resepsionis dengan cekatan mengecek kamar yang tersedia. Kemudian kami pun mendapatkan kunci kamar dan meluncur ke kamar di lantai 4. Kamar kami sebenarnya termasuk luas. Cuma karena jendelanya cuma satu dan kecil sehingga kamar agak gelap tanpa cahaya alami dari luar. Lagipula jendelanya itu ngga langsung tersambung keluar gedung tapi masih harus melalui sebuah lorong. Agak aneh memang. Makanya kamarnya jadi gelap. Keluhan Wawa t...

Image created using Google Gemini Sebenarnya tips untuk mendapatkan visa bisa dibilang simpel banget. Penuhi semua kriteria yang diminta. Gitu aja. Aku dan Wawa pas masukin formulir sekitar akhir bulan Mei. Sekarang pas aku mau menulis posting ini ternyata aturannya sudah berubah. Jadi tadinya kami harus mengisi formulir online dan kemudian mencetak beberapa halaman dari formulir tersebut. Kemudian kami harus hadir di kantor visa di daerah Kuningan. Jangan lupa membawa paspor lama dan baru juga paspor yang ada visa China (kalau ada). Kemudian pas foto sesuai spesifikasi yang diminta. Kami tinggal di daerah Pluit. Untuk pas foto kami menggunakan Muara Prints . Aku sertakan linknya di sini kalau tertarik. Bapak di situ sangat membantu juga friendly kalau pengen pose yang lebih cantik. 😃Toko itu juga menyediakan jasa untuk pas foto visa negara-negara lainnya.  Lucunya biarpun kami membawa pas foto yang diminta, pas foto kami dikembalikan. Rupanya pas foto yang diupload sudah cukup un...

Setelah aku dan Wawa memutuskan akan melakukan perjalanan ke Yunnan, China, kami mulai melakukan persiapan. Bikin rencana perjalanan dulu, berapa hari di setiap kota dan kota apa aja. Itu penting juga karena bakal ditanyakan di formulir permohonan visa. Nanti aku bikin posting tersendiri untuk cerita permohonan visa China. Sekarang aku cerita mengenai perjalanan ke Kunming. Setelah mencari berbagai penerbangan sepertinya penerbangan dengan Air Asia paling lumayan karena tiba di Kunming siang hari dan bukan dini hari. Tapi kami harus transit di Bangkok selama 12 jam. Penerbangan dari Jakarta pukul 16:30. Tiba di Bangkok sudah lewat pukul 8 malam. Kami langsung menuju imigrasi karena kami sudah booking hotel dekat bandara. Eh pas di Imigrasi kami diberitahu bahwa karena kami cuma transit, jadi kami harus meminta surat keterangan dari konter transfer. 😒 Lucu juga ya. Kan kami ngga transfer malah keluar. Tapi ini baru pertama kalinya keluar dari airport malah dimintain surat keterangan. Y...

Dikenalin teman ke tempat ini yang katanya nasi campurnya enak banget. Saat kami berkunjung tempatnya memang ramai sekali. Yang menunggu untuk memesan sebanyak abang abang Grab. Jadi sistemnya begitu masuk boleh langsung mampir memesan ke konter dan sekalian bayar. Di samping konter juga terdapat makanan kecil seperti choipan dan egg tart juga penganan khas Pontianak lainnya. Untuk nasi campur terdapat banyak varian atau boleh pesan yang komplit. Mau mengganti nasi biasa dengan nasi hainam juga boleh cukup menambah 5000. Setelah selesai makanan utama boleh memesan dessert semacam bongko, dll. Kami mencoba nasi campur, kuah campur dan es campur ce hun tiau dll. Semuanya enak sih. Choipan dan egg tartnya juga enak. Jadi kesimpulannya kalau kangen makanan khas Pontianak boleh dicoba. Semacam one stop shop karena terdapat makanan utama, kuah, makanan kecil dan juga dessert. Bun Hiang Ruko Taman Palem Lestari Blok A5 No.36, RT.1/RW.16, Cengkareng Bar.,  Daerah Khusus Ibukota Jakarta 117...

Diajak makan ramai-ramai di sini. Sebelumnya kami pernah main ke daerah Sedayu City tapi mampir ke resto lainnya. Kali ini mampir ke resto yang letaknya di Old Shanghai. Old Shanghai ini konsepnya mirip dengan Pantjoran PIK. Bagian luar adalah resto dan toko-toko. Bagian tengahnya terdapat tempat duduk juga. Ada beberapa tempat makan yang al fresco seperti food court gitu. Salemba 43 ini memiliki gedung tersendiri. Gedungnya tidak terlalu besar sehingga lantai dasar lumayan cepat penuh kalau tidak ada reservasi. Hari itu kami dipersilakan langsung naik ke lantai dua kalau tidak mau menunggu. Eh ternyata lantai dua sama sekali tidak ada orang. Untungnya mbak yang membawa kami ke lantai dua menunggu di situ sehingga pelayanan tidak terganggu sama sekali walaupun kami merupakan meja satu-satunya di lantai dua. Aku memilih yang standar seperti sapi lada hitam dan buncis cah sapi serta tahu shimeji. Kemudian ditambah fuyunghai yang katanya top dan wajib dicoba. Fuyunghainya dengan kuah saos...

Kali ini untuk acara kumpul dengan beberapa mantan teman kantor, mereka mengusulkan Big Way Hotpot. Karena aku sudah hilang beberapa tahun dari Vancouver, aku belum pernah dengar nama ini. Ternyata katanya lagi naik daun. Oke deh kalau begitu. Aku setuju untuk bertemu di daerah New Westminster. Apalagi karena lokasinya dekat dengan stasiun skytrain New Westminster. Bagiku kalau bisa dicapai dengan skytrain berarti ngga masalah apalagi kalau siang bolong. Kalau malam hari mungkin agak harus berhati-hati. Di hari kami bertemu, hujan rintik rintik. Aku sudah berangkat agak pagian karena harus naik kereta dari daerah downtown. Lagipula aku berniat mengambil foto dulu jadi supaya tidak terlambat aku berangkat pagian. Makanya aku pun yang sampai duluan di resto. Aku tunggu di dalam karena di dalam ada kursi panjang. Sambil menunggu aku lihat Sam muncul. Pas dia masuk langsung disapa oleh seorang wanita yang sudah menunggu sejak tadi. Eh ternyata orang Indonesia pula. Sambil mereka berbicara,...

Ipar sejak jauh hari sudah membicarakan resto ini. Dia bilang makanannya enak banget dan dia ngga sabar untuk makan lagi. Saking spesialnya doi bilang makanannya harus dipesan sehari sebelumnya. 😅 Aku jadi penasaran juga makanannya seperti apa sih ? Esok malamnya kami berenam tumplek blek di satu mobil. Untungnya ngga terlalu jauh dari rumah kalau lebih jauh lagi mungkin bisa keram kali duduk bersusun gitu. 😅 Restorannya di lantai dua, hampir saja kelewatan. Tipe tipe resto di Jepang yang kalau di lantai dua kadang suka ngga jelas mau naik dari mana. Tapi setelah naik sampai di atas ternyata lumayan luas lho. Mana terdapat tempat duduk di patio gitu lagi yang modelnya agak udara terbuka tapi sebagian saja. Untungnya saat itu sudah tidak terlalu dingin dan sepertinya tempat duduk tersebut juga dihangatkan dengan penghangat jadi ngga kedinginan. Setelah kami duduk rapi dan diberikan menu makanan dan minuman pelayannya pun meninggalkan kami. Berhubung bukan aku yang bayar jadi aku membi...

Setelah seminggu di San Jose, aku dan Wawa melanjutkan perjalanan ke Vancouver. Pesawat kami pukul 8 pagi. Kami sudah tiba di bandara sekitar pukul 6 pagi. Untungnya bandara tidak terlalu jauh. Pesawat kami akan transit di bandara Seattle sekitar 30 menit. Dari San Jose pesawat agak terlambat sedikit. Sampai di Seattle pun pesawat nongkrong sekitar 20 menitan sebelum merapat. Aku dan Wawa masih ngga sadar kalau sebenarnya kami sudah agak terlambat. Kami masih agak santai mencapai gate. Eh begitu sampai gate terdengar panggilan nama kami berdua dan nama lainnya. Wawa masih perlu menggunakan kamar kecil jadi langsung aku tinggal menuju ke konter untuk melaporkan diri. Petugas konter sudah aku bilangin kalau Wawa di kamar kecil eh, dia masih memanggil. 😠 Begitu kami masuk pesawat langsung pesawat menutup pintu. Tapi setelah itu kami masih menunggu sekitar 10 menitan sebelum pesawat lepas landas. Bandara Seattle hari itu ramai sekali.