POJOK SUNYI

Bakmi Oukie termasuk salah satu tempat makan yang direkomendasikan oleh temanku yang asli orang Pontianak. Jadi begitu sampai di Pontianak, aku langsung mengeluarkan daftar tersebut dan mengecek mana yang menarik dan di mana lokasinya. Eh, bakmi ini ternyata dekat sekali dengan hotel kami yaitu Harris Hotel . Di pagi hari kedua kami di Pontianak, aku dan Wawa menyempatkan jalan kaki ke Pasar Flamboyan yang juga dekat sekali dengan hotel. Sebenarnya sih aku ngga kepengen beli apa2 di pasar. Cuma sekedar melihat apa ada cemilan yang menarik. Tapi pasar ini gede sekali dan rusuh banget. Saking besarnya jadi ruwet dengan orang-orang yang serius berbelanja. Dan pasar ini benar-benar untuk orang yang serius pengen masak jadi bukan pasar yang ada jual makanan jadi atau pasar yang menjual pernak-pernik atau souvenir gitu. Sebenarnya bagian luar pasar adalah ruko yang menjual berbagai macam barang termasuk makanan, pakaian, jam tangan dll. Tapi saking banyaknya orang aku jadi malas untuk meliha...

Perjalanan dari Singkawang ke Pontianak ternyata lebih cepat dari yang aku bayangkan. Pertama, aku membayangkan sampai di Pontianak sekitar pukul 3 sore karena berangkat dari Singkawang sekitar pukul 10 pagi. Tapi kemudian kami berangkat pagian. Lalu lintas hari itu pun lancar jadi sekitar pukul 1 siang kami pun sudah tiba di Pontianak. Setelah menitipkan koper di hotel lobby kami pun bersiap mencari makan siang. Aku sudah dibekali daftar makanan yang harus dicoba selama di Pontianak. Daftar tersebut aku dapatkan dari Kris, teman asal Pontianak. 😃 Begitu melihat daftar aku merasa pengen cobain bubur ikan. Lalu aku google bubur ikan di dekat hotel. Soalnya hari itu panas terik jadi mau jalan jauh pun malas banget. Aku menemukan sebuah tempat bubur ikan yang ngga gitu jauh dari hotel.  Sampai di situ, aku sempat ragu kalo tempatnya bener atau ngga karena namanya beda. Tapi sudah kepalang sampai, kami pun masuk. Aku memesan satu bubur ikan dan satu sop ikan. Kami mencari tempat duduk...

Ngga sengaja ketemu toko yang menjual kue ini. Biarpun namanya Sultan Cake, tapi mereka menjual banyak jajanan pasar. Paling enak ke situ pas pagi hari sehingga stok mereka masih banyak dan lengkap. Jadi di hari terakhir aku dan Wawa di Singkawang, dalam perjalanan ke Pasar Turi, sengaja kami mampir di sini dulu. Soalnya perjalanan ke Pontianak nanti kemungkinan besar sudah dekat waktu makan siang. Jadi enaknya ada sedikit makanan kecil jadi ngga kelaparan saat tiba di Pontianak. Sampai di situ ternyata sudah ramai. Tokonya ngga begitu besar jadi beberapa orang di dalam pun sudah lumayan penuh ya. Tapi saking banyak pilihannya aku dan Wawa jadi bingung juga mau beli apa. Dari kue tradisional seperti ongol-ongol, kue lapis warna warni, pia sampai pisang bolen dan cheese cake juga ada.  Apalagi aku lebih sibuk jepret sana sini dulu mumpung koleksinya masih lengkap dan belum habis diambil pembeli. Tapi akhirnya kami berhasil membeli beberapa potong kue juga. Total cuma IDR 20rb. Soaln...

Pas lagi riset Singkawang ketemu Youtuber yang memperkenalkan Singkawang dan tempat-tempat makan yang kudu dicoba. Resto ini merupakan salah satu tempat yang direkomendasikan. Pas aku cek jumlah reviewnya aku pikir oke deh sekian banyak orang pergi mencoba mungkin tempat ini memang istimewa ? Tapi sebelum ke situ, kami akan mampir ke rujak Thai Phu Jie dulu. Aku ngga ingat apa rujak ini direkomendasikan oleh Youtuber yang sama. Tapi yang pasti aku juga dikenalkan dengan rujak ini oleh seorang Youtuber. Mungkin orang yang sama ? 😅 Semua tempat ini bisa digoogle dan ketemu di Google maps. Jadi ngga usah terlalu kuatir ngga ketemu. Lokasinya juga masih di pusat kota Singkawang jadi mudah dicapai dengan jalan kaki. Ngga terlalu jauh. Cuma kalo pas panas memang agak gerah dikit ya.  Untuk rujak, aku pesan rujak campur. Harganya kalo ngga salah IDR 29rb. Toppingnya udang kering halus dan emping. Unik ya ? Bumbu rujaknya hampir mirip dengan rujak di Jakarta terdiri dari gula merah dan ka...

  Foto-foto di atas adalah foto dari Kelenteng Tri Dharma Bumi Raya, Masjid Raya Singkawang dan Pasar Turi.

Setelah makan bubur Aloi di Jalan Pasar Turi, kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Rumah Marga Tjhia. Mumpung hari belum panas. Lagipula perjalanan ke Singkawang belum komplit tanpa mencicipi chai kue alias choi pan. Dan kalo di Singkawang haruslah mampir ke Rumah Marga Tjhia untuk mencicipi choi pan. 😋 Lokasi Rumah Marga Tjhia ini juga dekat dengan pusat kota dan juga dekat dengan hotel kami. Jadi dalam perjalanan pulang ke hotel memang harus lewat sih. Jadi kami putuskan untuk mampir.  Lorong untuk mencapai Rumah Marga Tjhia dihias dengan sebuah pigura dengan tulisan Rumah Marga Tjhia. Di ujung lorong terlihat sebuah sungai kecil. Di seberang sungai terlihat Masjid Raya Singkawang berdiri megah dengan menara-menaranya yang berkilau tertimpa cahaya matahari. Rumah marga Tjhia ini terdiri dari beberapa bangunan. Bangunan di depan yang dulunya merupakan ruang serba guna sepertinya kosong dengan beberapa meja dan kursi. Di bagian belakang bangunan ini terdapat halaman yang ...

  Sebelum aku pindah ke Kanada, aku sempat berkenalan dengan seorang wanita Indonesia yang sering ke tempat kerjaku. Perusahaan tempatku bekerja dan perusahaan tempat dia bekerja memiliki jalinan bisnis demikianlah awal mula persahabatan kami. Di hari aku dan Wawa pindah dari Kalifornia, doi dan keluarga datang mengambil futon dan beberapa barang-barang yang aku tidak rela buang. 😉 Memang demikianlah barang berpindah tangan di negara lain. Karena ongkos untuk berpindahan lebih mahal kebanyakan orang tidak membawa barang ukuran besar. Barang-barang tersebut biasanya disumbangkan atau diberikan ke teman-teman yang membutuhkan. Nah temanku yang bernama Kristin berasal dari Pontianak. Tahun lalu pas dia kembali ke Indonesia dia sempat cerita akan berkunjung ke Pontianak. Wawa sudah siap akan ikutan ke Pontianak juga terlebih karena Kristin dan suami memuja-muja makanan Pontianak. Mereka bilang makanan di Pontianak lebih enak dari di Singapura ! 😲 Kali ini di Indonesia aku dan Wawa ak...

Restoran ini sudah lama beredar setidaknya sepuluh tahun atau lebih. Keluarga besarku pas kemarin berkunjung ke Bandung sempat bernostalgia di sini. Bagiku itu merupakan kunjungan pertama. Tapi bagi yang lain sudah kunjungan yang kesekian. Mereka malah ingat bahwa resto tersebut tadinya kecil tapi sekarang sudah besar dan lokasinya yang bersebelahan dengan outlet Blossom sepertinya membawa berkah. Seenggaknya win win bagi kedua bisnis tersebut. Kali ini, sebagian dari keluargaku malah sempat makan di sini dua kali ! Saking kangennya ya 😍 Salah satu anggota keluarga yang terkenal cerewet soal makanan sempat berkomentar bahwa bakmi di sini paling enak. Mendengar komentar seperti itu aku jadi tertarik banget untuk mencoba. Lokasi yang kami kunjungi letaknya di jalan Juanda. Sekedar informasi, jalan Juanda itu kalo hari Minggu ditutup untuk aktivitas sampai pukul 10 pagi. Jadi rencanakan dengan baik kalo mau ke situ. Kebetulan pas kami jalan ke situ sudah hampir pukul 10 jadinya setelah m...

Kali ini ada kesempatan ke Bandung dengan keluarga besar, aku putuskan cari Airbnb aja. Tahun lalu karena cuma semalam, aku pikir ya sudah deh tinggal di hotel. Tapi kali ini kami akan tinggal dua malam dengan rombongan yang lebih besar. Jadi Airbnb jelas lebih baik. Setelah meneliti dan menimbang pilihan jatuh ke sebuah apartemen di daerah Dago yang bernama Dago Suites Apartment. Kalo dilihat dari foto sih lumayan yah. Adminnya pun ramah dan sudah memberikan instruksi dari jauh hari. Pas harinya, kami sampai di situ sudah mulai gelap karena macet dan mampir sana sini dan makan siang dulu. Aku diberikan instruksi untuk mengambil lock box dari resepsionis. Lucu juga jadi ada resepsionis tapi ngga 24 jam. Setelah mengambil lock box baru aku bisa membukanya dengan password yang diberikan dalam instruksi. Sampai di apartemen ternyata tempatnya seperti yang digambarkan. Ruang duduk yang lega dengan dapur yang besar. Karena gerah rombongan sibuk menyalakan AC. Aku wanti-wanti sesuai pesanan ...

Wawa bilang pas melewati deretan penjual makanan di Pasar Muara Karang, doi melihat sebuah kedai yang menjual sheng jian bao 生煎包. Karena pengen tahu gimana sih rasanya apa seperti yang di Vancouver, Canada ? Kami putuskan untuk mencoba. Letak kedai ini di pojokan berseberangan dengan Bakmi keriting Siantar dan bersebelahan dengan nasi lauk Teluk Gong. Di pajangan kaca terdapat banyak gambar selain sheng jian bao, mereka juga menjual pangsit. Pas kami masuk, mereka juga memiliki menu yang bergambar. Sepertinya tidak banyak orang yang membeli sheng jian bao sehingga pas aku menanyakan harganya, sang mbak sempat bingung. Jadi untuk sheng jian bao dihitung per potong. Kalo ngga salah IDR 25rb, sedangkan rou jia mo 肉夹馍 dihitung perporsi. Kami memesan empat buah sheng jian bao dan seporsi rou jia mo. Aku pikir sheng jian baonya kecil seperti yang di Vancouver. Tapi sheng jian bao di sini ukurannya segede bak pao. 😅 Rasanya pun mirip bak pao. Seharusnya sheng jian bao lebih mirip xi...

Aku baru saja menyelesaikan drama My Boss ini. Total 36 episode tapi aku suka sih jadi ngga merasa terlalu panjang.  Aku ngga terlalu sering menonton drama Cina sehingga bagiku drama ini menampilkan muka-muka baru yang aku belum pernah lihat sebelumnya. Ceritanya seorang Cheng Yao seorang pengacara muda baru saja pindah ke sebuah apartemen. Tidak dinyana karena kesalahan sang pemilik, apartemen tersebut juga disewakan ke seorang pria ganteng tapi jutek. Keduanya sempat adu mulut sebelum sang pemilik tiba dan mengakui kesalahan. Akhirnya mereka sepakat untuk tinggal bersama dan memberikan salah satu pihak untuk mencari tempat tinggal yang lain. Cheng Yao baru saja mendapatkan pekerjaan sebagai asisten untuk pengacara ternama Qian Heng. Tidak dinyana saat Cheng Yao tiba di kantor, Qian Heng ternyata merupakan pria ganteng tapi jutek yang sekarang merupakan teman satu apartemen. Qian Heng adalah seorang bos yang susah dimengerti. Sebelum Cheng Yao terdapat 13 asisten lainnya yang semu...

Resto ini sudah beredar sekitar dua tahun lalu. Aku pernah memesan tumpeng ultah untuk seorang teman. Tapi tidak menyangka mereka ternyata menyajikan lauk dan sayuran lebih dari sekedar nasi campur. Kali ini aku dan Wawa diajak makan siang di sini. Rombongan kami cukup besar sekitar sepuluh orang. Jadi kesempatan memesan makanan cukup beragam. Mereka memiliki paket seharga empat ratusan ribu (kalo ngga salah ya) yang sudah terdiri dari beberapa ragam lauk. Kemudian kami bisa menambah beberapa lauk lagi. Sepertinya sih lebih murah. 😅 Salah satu lauk dari paket adalah pinggan dengan babi panggang, ayam panggan, babi kecap, telur phitan dan ubur-ubur. Ini direkomendasikan oleh teman. Yang juga direkomendasikan oleh teman adalah nasi goreng pork belly. Kemudian kami juga memesan gurame tahu tausi dan babi hong. Secara keseluruhan makanannya lumayan. Ngga terlalu asin. Dan kalo memang suka boleh minta kartu member juga sehingga bisa diskon 10%. Da Ge Muara Karang 12A Blok CC 5Jl, Jl. Muara...