Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2011

Restoran Simpang Raya - Bandung

Mampir di resto Padang ini tanpa sengaja. Kami keluar dari Tol Purbaleunyi melalaui Pasteur. Waktu menunjukkan pukul satu siang. Waktunya mencari makan. Ke Bandung kali ini aku ngga banyak waktu mencari info karena rada kepepet waktu. Selain itu tanpa peta yang memadai agak susah tuh berwisata kuliner. HP Wawa tadinya aku pikir bisa berfungsi di sini tapi begitu dicoba tidak berfungsi. Kemudian doi mencoba chatting dengan teknisi Tmobile teteup aja ngga berfungsi. Tmobile sucks ! Telur balado Ini merupakan pertama kalinya kami mencoba masakan Padang untuk trip kali ini. Aku sih enjoy aja dengan ayam gorengku. Tapi Wawa yang mendominasi piring rendang menyatakan rendangnya kurang nendang. Yang rada beda dengan resto Padang lainnya adalah ayam popnya. Keliatannya sih seperti ayam rebus karena warnanya yang pucat tapi cocok untuk anak-anak di rombongan kami yng bisa makan pedas. Selain itu resto ini pun menyediakan beragam minuman seperti jus buah dan berbagai macam es.  Sambal g

Beverly Hills Town House - Bandung

Akhir pekan kemarin, aku dan Wawa diajak ke Bandung bersama keluarga besar temanku. Tempat yang kami sewa adalah Beverly Hills Townhomes di bilangan Dago. Tempat tersebut tidak terlalu besar hanya terdiri dari sekitar 15-16 rumah tingkat tiga. Tapi secara keseluruhan hanya sekitar 4-5 unit yang ditempati. Pintu depan tampak dari dalam Tempatnya bersih karena termasuk lumayan baru dan terawat. Dekornya modern. Pintu depan berupa pintu kaca besar dari atas sampai bawah. Kuncinya di bagian bawah seperti pintu toko. hihihi..Agak merepotkan juga karena kami hanya diberikan satu buah kunci. Sehingga agak susah bagi rombongan besar untuk jalan sendiri-sendiri. Lagipula biarpun terdiri dari 3 tingkat, kamar tidurnya hanya 2 buah dengan 2 kamar mandi/3 buah WC. Rombongan besar kami harus meminta tambahan kasur tapi hanya diperbolehkan maksimum 7 orang dewasa. Untungnya anak-anak masih ngga terlalu besar sehingga bisa tidur dengan ortu masing-masing. Taman belakang yang apik Dapurnya de

Singapore Kwetiaw Kerang & Seafood & Chinese Food -Jakarta

Kita memesan sekitar enam macam sayuran yang terdiri dari kwetiaw seafood, lumpia udang, kailan bawang putih, kodok sayur asin, ikan gurame saus thailand dan sup tahu jamur bambu. Yang patut dicoba tentu saja adalah kwetiaw seafoodnya dengan kerang kecil-kecil yang yummy. Ikan gurama saus thailandnya juga berasa sausnya yang kaya dengan rasa sereh yang wangi. Rasa manis dan pedesnya cukup. Ikan gurame saus Thailand Kwetiaw seafood Kwetiaw Kerang & Seafood Jl. Pluit Selatan Raya no. 61 (021) 662-7511 www.singaporekwetiawkerang.com

Kosher meal dari Singapore Airlines

Untuk perjalanan dari SFO ke Indonesia kali ini aku akan mencoba salah satu menu khusus dari Singapore Airlines yaitu kosher meal. Kosher meal termasuk menu keagamaan. Termasuk dalam kategori ini adalah menu Muslim dan Hindu non vegetarian. Tadinya cuma ingin mencoba untuk perjalanan dari SFO ke Singapura. Tapi dasar website SQ ngga bisa diajak kerja sama. Akhirnya aku terpaksa merelakan kesuruhan perjalanan menjadi kosher meal. Mudah-mudahan paruhan dari Singapura ke Jakarta juga lumayan. Salah satu kelebihan dari pilihan menu spesial adalah mendapatkan makanan terlebih dulu dibandingkan penumpang lainnya. Kelebihan lainnya adalah kepastian mendapatkan makanan yang diinginkan. Ngga seperti Wawa yang menginginkan salah satu pilihan tapi begitu sampai gilirannya ternyata sudah kehabisan. Nasib deh. Yang menarik dari pilihan spesial menu kosher ini ternyata adalah segel keabsahan kosher. Segel ini ternyata harus dibuka oleh si pemakai. Jadi aku rada surprais juga sewaktu baru juga

Hobby baru Lulu

Bermula dari acara shopping di hari Sabtu. Aku melihat sebuah blus putih, simpel, tanpa lengan dengan sedikit model. Harganya bo yang bikin kaget - $34. Merknya sih Esprit. Ya tentu saja donk. Aku bukan tipe yang shopping berdasarkan merk. Jadi meskipun merknya Esprit tapi harganya yang bikin aku ngga tega ngeluarin kartu kredit. Sembari ngedumel aku balikin blus putih tersebut setelah nunjukin ke Wawa. Aku bilang sama Wawa, ini simpel sekali, mendingan aku bikin aja sendiri. Habis itu langsung aku semangat pengen ke toko bahan menjahit untuk membeli kain. Itu kira-kira sebulan yang lalu. Blus putih tersebut akhirnya selesai juga sekitar seminggu kemudian. 100 % jahitan tangan. ha..ha..Sebenarnya aku mempunyai mesin jahit mungil dari kakak ipar. Tapi dasar ngga biasa dengan mesin jahit tersebut, aku merasa grogi setiap kali menjahit dan jahitannya menjadi amburadul. Setelah berhasil dengan proyek pertama, aku mencoba membuat blus lainnya. Hasilnya boleh juga. Dan yang pasti harga