Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2019

Cobain lagi ah : Pho House - Jakarta, Indonesia

Kali ini di Jakarta berkesempatan nyicipin sup pho lagi di Pho House. Ini merupakan kunjungan kedua kalinya setelah kunjungan pertama beberapa tahun yang lalu. Aku dan Wawa yang merupakan penggemar berat pho sempat heran bahwa Pho House ini masih beredar. Soalnya bisnis restoran itu ngga gampang dan banyak yang tutup buka restoran karena kurang laku. Pho adalah mi putih kuah dengan kaldu sapi khas Vietnam. Pertama nyicipin pho ini jaman aku ngantor di Jakarta sekitar tahun 1997. Tapi mungkin karena Indonesia memiliki bakso jadi pho ini ngga terlalu populer sepertinya. Pho House ini letaknya di pinggir kali Muara Karang sederetan dengan Penang resto. Lokasinya ngga terlalu hot sih ya karena bukan di jalan raya. Dan pas kita berkunjung ke situ pun ngga terlalu ramai jadi heran juga ya mereka bisa bertahan lama. Begitu kita masuk langsung kelihatan bahwa tempatnya sudah direnovasi. Sekarang modelnya seperti kafe gitu. Mungkin karena dibikin cantik jadi bisa bertahan. Sekarang kan re

Nasi Uduk Ayam Bumbu Kuning

Lama ngga makan nasi uduk. Sebenarnya ngga lama-lama banget sih karena bulan Oktober pas pulang ke Indonesia sempat makan nasi uduk. Tapi kangen nasi uduk dengan ayam goreng jadi kemarin ini disempatkan untuk coba-coba bikin sendiri. Kebetulan ada sisa minyak goreng bekas goreng kerupuk. Resep berikut ini didapat dari berbagai sumber. Nasi uduk banyak versinya tergantung bagaimana sukanya. Coba aja cari di Youtube yang keluar banyak bener.  Resep berikut disesuaikan dengan bahan-bahan yang aku punya. Nasi Uduk dengan rice cooker Bahan : beras santan sesuai jumlah beras sedikit garam daun jeruk - ketemunya yang kering jadi aku pakai 5-6 lembar sepenggal sereh (bagian putih saja) keprek Cara memasak : Cuci beras seperti biasa. Tambahkan santan secukupnya. Masukkan garam, daun jeruk dan sereh. Masak seperti memasak nasi biasa. Setelah nasi matang. Tunggu 10 menit sebelum dibuka tutupnya. Setelah 10 menit, buka tutup dan aduk rata.

Greyhound Cafe - Jakarta, Indonesia

Sewaktu di Jakarta kemarin diajak teman ngumpul di sini. Greyhound Cafe ini letaknya di lantai dasar Grand Indonesia West Mall. Tempatnya asyik dan nyaman. Kita mendapatkan meja agak panjang di tengah karena rombongan kita agak banyak orang. Menunya bergambar jadi enak untuk dipandang dan memudahkan untuk memesan makanan. Salah seorang teman udah pernah berkunjung ke situ sebelumnya jadi doi bisa memberikan saran makanan yang enak. Kita masing-masing memesan makanan tapi kita juga memesan beberapa makanan untuk dimakan bersama. Aku dan Wawa memesan pad thai dan juga daging sapi masak daun kemangi. Kita sharing makanan pembuka berupa perkedel jagung, ikan salmon goreng dan sayap ayam goreng. Wah gorengan semua ya. Pad thainya cantik dengan beberapa udang yang ukurannya lumayan gede. Kacang goreng halus serta bubuk cabe dan seiiris jeruk nipis disajikan di samping untuk disesuaikan dengan selera masing-masing. Rasanya lumayan. Daging sapi masak daun kemangi disajikan dengan nasi pu

Hujan Salju di Vancouver

Sudah sekitar 6 bulan aku dan Wawa tinggal di Kanada. Musim dingin di Vancouver lebih dingin daripada tempat tinggal kita dulu di San Jose, California. Di situ musim dingin rata-rata sekitar 16 derajat Celcius. Hari-hari dingin dengan suhu udara siang hari palingan sekitar 10 derajat Celcius. Malam hari bisa lebih dingin sekitar 7-8 derajat. Vancouver memiliki musim dingin yang lebih dingin dan lebih basah. Kebanyakan musim dingin ditandai dengan hujan yang berkepanjangan dan langit kelabu. Tapi beberapa tahun terakhir mungkin karena global warming (suhu bumi yang meningkat) hujan salju menjadi cukup sering dan cukup berat. Beberapa tahun yang lalu aku ingat kakak ipar mengirimkan foto padang salju di depan apartemen mereka.

The Perfect Match - drama Taiwan

Add caption Pertama kali nonton drama ini ngga mengharapkan apa-apa cuma sekedar menghibur aja. Soalnya di Netflix sekarang ini belum ada drama Korea sejak Memories of The Alhambra habis. Sebenarnya sih ada drama Korea yang lain cuma ngga sreg aja jadi aku putuskan untuk istirahat dulu sambil nungguin episode baru dari Terrace House . Drama ini diawali dengan perseteruan antara koki/pemilik restoran La Mure yang bernama Huo Ting En dengan seorang gadis penjual makanan di pasar malam bernama Wei Fen Qing. Inti perseteruan mereka adalah kari udang yang merupakan dagangan Wei di pasar malam. Huo menuduh Wei tidak tau cara memasak kari yang benar. Dari perseteruan tersebut Wei kemudian diterima menjadi murid Huo untuk mempelajari cara memasak kari yang benar. Masing-masing pihak memiliki motif tersendiri di balik kerja sama tersebut. Huo melihat Wei seperti adiknya yang dulu juga menjual kari di pasar malam. Wei melihat kesempatan untuk belajar memasak supaya bisa sehebat ayahnya

Jjigae House - Jakarta Utara, Indonesia

Seorang teman mengajak kumpul sekaligus makan siang di sini katanya makanannya lumayan. Yang temanku pernah coba adalah lokasi yang di Kelapa Gading. Maka suatu hari Minggu kita pun ketemuan di situ. Total sekitar 9 orang. Restorannya pada saat itu termasuk sepi walaupun bisa dibilang jam makan siang. Kita mendapatkan meja panjang sehingga lebih mudah kalo mau membagi makanan. Menunya ternyata lumayan bervariasi dari yang simpel seperti bibimbab ke yang model hot pot dengan keju leleh. Nah sebenarnya aku pengen banget cobain hot pot dengan keju leleh tersebut karena pernah nonton di drama Korea. Setelah memesan makanan dan juga minuman kita pun duduk manis sambil ngobrol. Aku perhatikan dekor restoran cukup menarik. Meja dan kursinya nuansa kayu dengan warna yang alami sehingga memberikan kesan terang. Pintu masuknya pintu geser mungkin karena banyak restoran di Korea yang pintunya pintu geser ? Mungkin juga pengaruh drama Korea. Korban drama Korea lagi !