Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2024

Hari H Chiang Mai Maraton - Thailand

Setelah sampai di Chiang Mai dan melihat lokasi hotel di dalam gang aku bilang sama Wawa kalo aku ngga bisa nemenin pas hari maraton karena aku serem balik sendiri ke hotel lewat gang kecil dan gelap. Tapi setelah beberapa kali melewati rute yang sama akhirnya aku merasa cukup percaya diri bahwa aku berani kembali ke hotel sendirian. Ceritanya maratonnya mulai pukul 4 pagi. Jadi Wawa sudah pasang weker untuk bangun sekitar pukul 3:30. Tapi berhubung gugup akhirnya aku bisa dibilang susah tidur sehingga sebelum waktunya aku sudah bangun dan sebelum weker berbunyi aku malah bobo lagi. Wawa sudah bersiap-siap. Tadinya dia pikir kalo aku masih tidur dia akan berangkat sendiri. Pas kami turun ternyata bagian bawah hotel terdapat petugas yang melek. Mungkin satpam kali ya ? 😁Saat kami mencapai jalan yang menuju ke tempat permulaan maraton terlihat banyak orang yang wira wiri. Entah pemanasan atau sekedar berjalan menuju tempat permulaan. Lumayan rame ternyata. Apalagi setelah kami mencapai

Makan di Central - Chiang Mai, Thailand

Dari jauh-jauh hari Wawa sudah bilang kalo ke Chiang Mai dia mau ke Decathlon, lagi. 😉 Padahal sewaktu di Jakarta kami sempat mampir ke Decathlon juga. 😒 Jadi di hari kedua tujuan pertama adalah Decathlon. Di kunjungan pertama beberapa sebulannya kami naik Grab dan mampir ke pasar Siri-Wattana. Kali ini berhubung hotelnya beda jadi sebenarnya kami sudah lebih dekat ke Decathlon. Hari pun tidak terlalu panas karena bulan Desember termasuk musim dingin di Chiang Mai. Kami pun memutuskan untuk jalan kaki ke Decathlon. Habis dari Decathlon dan tidak membeli apa-apa, kami pun lanjut ke mal di sebelahnya. Central ini termasuk mal yang paling gede di Chiang Mai. Berbagai toko-toko baik lokal maupun internasional terwakili di sini. Dari supermarket, toko baju, restoran maupun toko kacamata semuanya ada. Puja seranya pun gede dan nyaman. Dan yang enak adalah harga makanan di puja seranya pun tidak terlalu mahal walaupun tempatnya nyaman dan berAC. Kali ini aku memilih steak, sheng jian bao (b

Ke Chiang Mai Lagi - Thailand

Aku dan Wawa tiba di Chiang Rai hari Minggu malam. Sebagian besar baju kotor belum sempat dicuci, kami pun sudah bersiap untuk meninggalkan Chiang Rai. Kali ini hanya ke kota di sebelahnya yaitu Chiang Mai. Ceritanya Wawa sudah daftar untuk ikutan lari Chiang Mai maraton. Seperti juga perjalanan ke Chiang Mai di bulan September , kali ini pun kami akan naik bis hijau. Nama bisnya adalah Greenbus. Tiketnya boleh dibeli di www.GreenBusThailand.com. Kalo tertarik kalian boleh menyimak posting di atas untuk tata cara pembelian tiketnya. Semoga membantu ya ! 😁 Perjalanan dari Chiang Rai ke Chiang Mai sekitar 3,5 jam. Kami naik bis sekitar pukul 12 dan tiba di Terminal Bis 3 di Chiang Mai. Sebenarnya antara terminal 3 dan terminal 2 cuma berseberangan. Tapi sepertinya memang sengaja dibedakan untuk membedakan tujuan. Hari itu aku pikir untuk mencoba Grab. Di perjalanan sebelumnya aku dan Wawa mencoba tuk tuk. Tapi masalahnya tuk tuk itu kan seperti bajaj. Tapi sebenarnya lebih parah dari ba

Hari Keempat Kuala Lumpur - Malaysia

Credit : Central Market Hari terakhir untuk menjelajah Kuala Lumpur karena esok hari aku dan Wawa sudah akan terbang ke Chiang Rai. Jadi aku bilang sama Wawa untuk jalan-jalan ke Central Market habis makan siang. Jadi ceritanya kami masih akan ketemu keluarga sekali lagi untuk makan siang bareng. Jadi setelah makan siang, kami didrop di stasiun kereta. Dari situ kami naik kereta ke Central Market dan turun di stasiun Pasar Seni. Dari situ tinggal menyeberang jalan sudah sampai ke Central Market. Central Market itu seperti sebuah mal yang menjual berbagai cinderamata untuk turis. Mulai dari makanan seperti teh, coklat dan bumbu sampai batik dan pernak pernik lainnya. Tempatnya terdiri dari dua lantai dengan sebuah puja sera di lantai dua dan juga sebuah resto di lantai dua. Credit : Ilsung Lee Barang-barang di sini harganya ngga murah. Tapi kalo mau oleh-oleh yang unik boleh coba cari ke sini. 

Hari Ketiga di Kuala Lumpur - Malaysia

Hari ini bangun berasa lebih segar dan ngga berasa ingusan. Ruangan juga terasa lebih hangat. Rupanya AC di apartemen jadi ngga dingin. Ngga jelas sejak kapan. Dan biarpun Wawa mengatur termostat tetap aja ngga dingin. Nah lho.😅 Untunglah sang pemilik cepat tanggap saat aku laporkan. Petugas datang mengecek sebelum kami keluar makan siang. Jadi setelah makan siang, AC sudah dingin lagi. Kami beristirahat sebelum berkunjung ke keluarga Wawa. Sebenarnya mereka tinggal di daerah Sunway tapi berhubung aku dan Wawa pengen mencoba naik kendaraan umum maka kami harus berangkat pagian. Walaupun janjiannya sebenarnya pukul 6 sore. Kami sudah berangkat sejak pukul 3! 😁 Pertama kami harus naik bis dari halte bis di seberang jalan. Bis itu akan membawa kami ke stasiun kereta. Dari situ naik kereta dan kemudian ganti kereta lagi. Total perjalanan sekitar 2,5 jam. Lumayan sih sekalian cuci mata keliling Kuala Lumpur. Mulai dari perkotaan dengan gedung pencakar langit sampai ke daerah pinggiran yan

Kuala Lumpur Hari Kedua - Malaysia

Semalam aku memakai baju tidur lengan panjang dan juga lengan pendek sekaligus. Sudah serasa musim dingin. 💤Wawa sampai mengurangi suhu udara AC tapi aku masih tetap ingusan. Capek deh kalo pas pilek. Tapi hari ini bangun sudah merasa lebih mendingan. Ngga bangkis dan ingusan. Jadi aku bilang sama Wawa jangan ketemu dengan keluarga dulu deh. Jadi bisa istirahat satu hari lagi. Aku lihat peta daerah kami dan putuskan untuk berjalan kaki menjelajahi daerah sekalian makan siang. Perjalanan memakan waktu sekitar 40 menit. Tapi untungnya tempatnya enak dipakai untuk jalan kaki.  Makan siang di Kanbe Ramen yang lokasinya di 163 retail park. Malnya apik dengan sebagian yang berudara terbuka. Kebetulan saat itu lagi agak mendung ya. Kalo pas lagi panas aku rasa malnya bakal gerah tuh. 😑 Setelah makan siang, kami pun kembali ke Airbnb dengan menelusuri jalur yang sama. Mendung di angkasa. Jadi kami pun mempercepat kaki melangkah. Untunglah kami sampai di Airbnb sebelum hujan deras. Sore hari

Melaka ke Kuala Lumpur - Malaysia

Bisnya kalo ngga salah pukul 12 siang. Berhubung memang harus cek out pukul 11 jadi kami sudah jalan sebelum pukul 11. Sengaja biar cukup waktu utk makan dulu di terminal sebelum naik bis. Soalnya kemarin itu aku sempat melihat beberapa tempat makan di terminal Melaka Sentral. Sampai di situ seperti biasa aku mencari konter tiket untuk menukarkan reservasi online dengan tiket kertas. Yang ini ongkosnya RM2 per tiket (IDR 6,689). Kemudian kami pergi mencari makan. Setelah melihat pilihan yang ada kami masuk ke sebuah tempat yang menjual nasi semacam warung tegal. Pilih nasi sendiri dan lauk. Wawa sempat memesan roti canai. Orangnya sempat mewanti-wanti kalo pesanan ini agak lambat. Kali2 kita terburu-buru naik bis. Tapi memang agak lama tapi kami banyak waktu kok. Bis pun akhirnya tiba. Setelah tiket kami dipindai di loket otomatis, kami pun keluar dan tinggal naik bis. Wawa sudah meletakkan tas jinjing dan koper di bawah bis. Kami pun naik dengan tas ransel. Sempat melihat dua orang pe

Hari Ke Delapan Melaka - Melaka, Malaysia

Hari ini ngga seperti hari-hari sebelumnya yang rasanya lebih adem karena anginnya adem. Tapi hari ini udaranya tenang dan ngga berangin. Makanya pas siang hari sudah berasa panas. Makan siang aku dan Wawa mencoba sebuah resto nasi ekonomi. Pertama kali dengar nasi ekonomi aku sempat heran, apa sih nasi ekonomi itu ? Ternyata nasi ekonomi adalah nama keren warung tegal. 😁 Resto nasi ekonomi di Malaysia umumnya adalah layan diri. Jadi begitu sampai di situ, kita boleh mengambil piring sendiri, kemudian menyendok nasi sendiri juga. Habis itu silakan menyimak lauk-pauk yang ada untuk melihat mana yang menarik. Biasanya aku melihat semua lauk dulu baru nanti memutuskan mau mengambil yang mana. Habis itu silakan bawa piring ke konter pembayaran. Di situ sang pemilik atau karyawan akan memberitahu berapa harganya. Bayar dan nikmati. Resto nasi ekonomi ini menyediakan minuman gratis berupa teh dan air putih. Ada beberapa tempat yang menyediakan sup gratis. Harganya biasanya ngga terlalu maha

Hari Ke Tujuh Melaka - Melaka, Malaysia

Hari ini aku dan Wawa ngga mau jalan terlalu jauh jadi kami mencari tempat makan dekat-dekat Airbnb aja. Pilihan jatuh ke Ratio Beef Fusion. Masih tetap harus menyebrang jalan sih tapi sehabis itu tinggal jalan di emperen pertokoan jadi ngga terlalu panas. Restoran ini ternyata tidak terlalu besar tapi lebih besar dari perkiraan. Dari luar kelihatan tidak terlalu besar tapi sampai di dalam ternyata langit-langitnya tuh tinggi jadi kayak model pergudangan gitu. Aku memilih mi kuah Vietnam pho. Sedangkan Wawa memilih mi kuah sapi ala ratio.  Tempatnya memang sengaja dibikin bagus dan berAC. Kesannya sedikit mewah untuk restoran mi kuah. Makanya harganya bisa dibandrol agak tinggi, total struk untuk kami berdua sekitar RM53 (IDR 176,534). Harga itu termasuk 1 kaleng sprite. Kalo dibandingkan dengan harga mi kuah Vietnam pho di Jakarta sih kurang lebih sama ya. Mi kuah pho enak dan banyak daging sapinya. Dagingnya pun tidak terlalu alot. Mi kuah sapi ala ratio kuahnya gelap (mungkin pakai

Hari ke Enam - Melaka, Malaysia

Setelah seminggu lebih di Melaka akhirnya aku mengajak Wawa untuk main-main ke tempat turis seperti Jonker Walk. Memang sengaja memilih akhir pekan karena tempat tersebut cuma ramai saat akhir pekan. Pertama kali aku dan Wawa ke Melaka cuma tinggal beberapa hari dan kebetulan bukan akhir pekan. Jadi Jonker Walknya sepi. Benar saja, jalan menuju ke Jonker itu macet. Padahal baru jam 11 lebih. Kami minta Grab untuk menurunkan kami di jalan utama. Kami bisa jalan kaki ke restoran tempat tujuan. Tapi sebelum sampai ke situ, kami mampir dulu untuk foto-foto dulu. The Kappan House 20, Jalan Tukang Besi, 75200 Melaka, Malaysia Tel :+60122753131 Aku kebetulan menonton YouTube video yang menunjukkan tempat-tempat di Jonker Walk. Resto ini katanya cendolnya top. Sampai di situ aku dan Wawa memesan sup yong taufu. Mi kuah yang aku pesan pun mirip-mirip dengan yang Wawa pesan. Rasanya biasa aja. Terlalu tawar. Cuma dikasih kecap asin dengan cabe rawit. Biarpun kecapnya dituang habis masih berasa t

Hari Ke Lima - Melaka, Malaysia

Hari ini aku dan Wawa akan pindah ke Airbnb yang berbeda. Jadi rencana aku dan Wawa akan menghabiskan waktu di Mal Aeon. Makan siang dan kemudian jalan-jalan sedikit sampai sekitar pukul 3 supaya bisa cek in di Airbnb yang baru. Kami memilih makan siang di Sukiya. Kelupaan foto karena lapar. Kemudian mencari tempat duduk di lantai dua. Untungnya Mal Aeon yang ini banyak kursi yang bisa dipakai untuk duduk-duduk.  Atlantis Residence Apartemen yang ini terdiri dari empat tower. Airbnb yang kami sewa terletak di tower C yang ternyata lebih ke belakang. Jadi pas sampai di situ kami harus daftar di pos satpam. Kemudian dikasih masuk. Berbekal instruksi dari Airbnb kami mencari kotak pos. Sempat bingung di mana tower C. Tanya-tanya satpam ternyata di belakang. Setelah mendapatkan kunci, kami menuju lantai 34. Tinggi sekali bo ! Pas masuk ke elevator aku berusaha ngga memikirkan betapa tingginya lantai 34. Apartemen ini ngga sebaru apartemen yang sebelumnya. Tapi kolam renangnya gede sekali.

Hari Ke Empat Melaka - Melaka, Malaysia

Dari kemarin pengen cobain resto nasi lemak ini tapi belum kesampaian karena ngga buka. Jadi hari ini pas kami lewat dan resto ini buka langsung kami masuk. Waktu itu belum terlalu siang jadi ngga terlalu ramai.  Modelnya hampir seperti makanan warung gitu. Pilih nasinya, mau yang nasi lemak pandan (warnanya agak kehijauan) atau nasi lemak biasa. Kemudian pilih lauk yang kami suka. Terakhir dikasih potongan ketimun dan sambal. Aku pilih ayam bakar sedangkan Wawa memilih ayam goreng. Ayam bakarnya banyak sausnya. Sambalnya enak. Nasi Lemak (Tokong) Warisan Bachang 409, Jalan Kenanga 3/21, Taman Kenanga Mewah, 75200 Melaka, Malaysia Tel :+60123833945 Sore harinya aku dan Wawa jalan kaki ke sebuah restoran yang kami lihat dalam perjalanan pulang dari sate celup. Tempatnya kelihatan ramai jadi aku pikir mestinya sih boleh donk. Tempatnya kecil jadi aku dan Wawa pergi pagian sebelum terlalu ramai. Sebenarnya mereka memiliki lantai dua tapi berhubung ngga terlalu ramai jadi semua pengunjung