Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2023

Hari Ketiga Melaka - Melaka, Malaysia

Untuk tempat makan biasanya aku dan Wawa suka mencari tempat makan di sekitar apartemen supaya ngga usah sering-sering naik Grab. Jalan kaki itu sehat apalagi kalo untuk cari makan. 😁 Aku dan Wawa sudah jalan beberapa kali di sekitar apartemen jadi sudah kurang lebih tahu dan lumayan paham. Jadi hari ini aku dan Wawa akan mencoba bakmi ala Taiwan di resto yang bernama Hing Loong Taiwanese Noodle. Resto ini katanya kalo pas makan siang bisa ramai sekali jadi aku bilang sama Wawa untuk pergi pagian sebelum jam makan siang. Sampai situ dengan mudah aku dan Wawa mendapatkan tempat duduk. Sekarang tinggal pesan makanan aja. Aku dan Wawa memesan mie kering dengan daging cincang dan saus kacang kedelai (saus zha jiang). Saus ini warnanya gelap dan asin. Jadinya mie ini memang cenderung lebih asin. Atau mungkin mereka memang harusnya mengurangi pemakaian garam karena saus yang sudah cukup asin. Selain itu kami juga memesan kaki babi dan daging babi goreng. Si mas yang mencatat pesanan sungguh

Hari Kedua Melaka - Melaka, Malaysia

Semalam habis kehujanan jadi setelah cuci baju dan beberes, aku dan Wawa tidur pagian. 😉 Makanya pagi ini pun bangun pagian. Cuaca cerah dan sepertinya ngga bakal hujan nih. Tadinya pengen cobain resto nasi lemak dekat apartemen tapi pas lewat ternyata mereka tidak buka. Jadi akhirnya lanjut terus ke resto nasi bulat Tuan Yuan. Nasi ayam khas Melaka ini disajikan dengan nasi ayam yang dikepal dan dibentuk bulat-bulat. Jadi pas kami sampai di situ kami disodorkan menu kemudian seorang karyawati (atau mungkin pemilik?) menjelaskan menu mereka. Enak sih dijelasin gitu jadi cepat bagi kami untuk memesan. Kami memesan sepiring daging ayam dan lima buah nasi bulat. Ayamnya kami pesan seporsi ayam rebus dan seporsi ayam panggang. Nasi bulat boleh pesan perbiji. Berhubung aku biasanya ngga banyak makan nasi jadi cuma pesan lima biji saja. Terus ditambah toge rebus karena seperti biasanya di Malaysia, mereka suka menyajikan nasi ayam dengan toge rebus yang diguyur kecap dan minyak bawang. Ayam

Hari Terakhir Ipoh dan Transfer ke Melaka

Credit : Google review user Terminal Amanjaya Terminal bis di Ipoh namanya Terminal Meru Raya atau dikenal juga dengan nama Amanjaya. Letaknya agak di luar Ipoh dan dari airbnb kami yang di tengah kota perlu sekitar 20 menitan. Lagipula karena bisnya berangkat pukul 8:45 jadi kami harus berangkat pagian yang bertepatan dengan jam kantor. Lalin agak ramai di pagi hari. Karena kami tidak yakin macet atau ngga jadi lebih aman berangkat pagian. Kali ini supir Grab yang kami dapat "agak-agak". Sambil nyetir doi semprot kiri kanan. Ngga jelas apa yang disemprot. Kemungkinan Baygon ? 😟 Mana perjalanan lumayan jauh lagi.  Terminal Amanjaya lumayan besar tapi agak gelap. Masih pagi sehingga ngga banyak yang menjual makanan kecuali sebuah toko semacam 7-Eleven. Aku membawa konfirmasi online dari Easybook ke konter untuk ditukar dengan tiket kertas. Ongkos penukaran kalo ngga salah sekitar RM4/tiket. Aku pikir lumayan deh untuk menjaga kebersihan terminal, WC dan lain-lain kan ? Perjal

Tempat Makan di Ipoh dan Oleh Oleh Khas - Ipoh, Malaysia

Puja sera ini memiliki lebih dari sepuluh gerai yang menjual makanan. Jam buka adalah pagi sampai siang hari. Yang aku dan Wawa coba adalah chong fan ala Guan Dong. Chong fan agak beda dengan ala Hong Kong yang biasanya lebih tebal dan lebih berasa beras. Chong fan ala Guan Dong ini kulitnya tipis sehingga kelihatan isinya. Disajikan dengan saus kecap yang berasa asin dan manis. Di sini juga terdapat sebuah gerai yang menjual kue dan pastry. Kami mencoba bak pao panggang isi daging merah, kari paf isi kari kentang dan kue bolu. Bisa dibilang semuanya enak. 188 Food Centre 270, Jalan Sultan Idris Shah, 30300 Ipoh, Perak, Malaysia Kalo tinggal di Ipoh Old Town boleh cobain gerai gerai makanan di Jalan Carey. Mereka buka sore hari mulai pk 4:30 sampai tengah malam. Popiah di sini enak. Isinya garing, manis, asin dan pedas. Juga terdapat sebuah kedai yang menjual sayap ayam panggang. Manis, asin dan wangi. Enak untuk teman minum bir. Atau pun dimakan begitu aja. Kalo pengen cobain, silakan

Hari Ketiga Ipoh - Ipoh, Malaysia

Hari ini bangun pagi biasa aja. Ngga heboh seperti kemarin dengan banjir air AC. Soalnya aku dan Wawa memutuskan untuk tidak menyalakan AC. Ruang tengah terdapat sebuah AC besar di langit-langit. Model seperti yang di restoran gitu lho. Lagipula juga terdapat sebuah kipas angin. Jadi kami cuma menyalakan AC di ruang tengah dengan kipas angin saja. Cukup dingin. Soalnya pas kami di situ Ipoh lagi adem. Hari ini hari Minggu. Langit cerah dan tidak hujan. Aku putuskan untuk menjelajah Gang Selir (Concubine Lane) lagi. Di dekat situ terdapat beberapa kedai kopi yang banyak reviewnya. Lagipula pas kami lewat kemarin itu aku lihat ada beberapa orang yang foto-foto di gang-gang kecil dekat Gang Selir. Jadi penasaran apa sih yang mereka foto itu. Pertama kami mampir ke sebuah kedai kopi yaitu kedai kopi Nam Heong. Katanya kopi putih di situ dan egg tartnya top. Jadi itulah yang aku pesan. Wawa duduk manis menempati meja karena kuatir ngga kebagian meja. Tempatnya ngga gitu gede dan sudah penuh

Hari Kedua Ipoh - Ipoh, Malaysia

Bangun tidur, aku jejakkan kakiku untuk mencari sandal di samping tempat tidur. Hmmm kok berasa basah ya. Dari mana datangnya air? Aku pikir mungkin botol minumku tertendang dan airnya ke mana-mana. Aku bilang sama Wawa kok ada air ya. Aku bilang mau nyalain lampu dulu nih. Setelah lampu dinyalakan aku lihat kok ada genangan air. Liat kiri kanan ngga ada yang bocor lagipula semalam ngga hujan kok 😒 Kami jadi curiga kalo ACnya yang bocor. Ya sudah langsung mata melek banget walaupun tadinya masih agak mengantuk. Wawa langsung sibuk cari pel untuk mengeringkan genangan air yang lumayan lho. Habis itu aku dan Wawa sibuk liatin Google map untuk cari tempat makan. Aku langsung menghubungin si empunya apartemen pengen tahu dia bisa kasih solusi apa. Sambil nungguin jawaban kami bersiap-siap untuk keluar makan. Makan Bakmi ala Hakka Di Jakarta sebenarnya ada bakmi ala Hakka alias bakmi Khek. Tapi yang ini kalo diliat gambarnya kayaknya enak jadi pengen cobain. Sampai di situ tempatnya ternya

Hari Terakhir Genting dan Transfer ke Ipoh

Hari ini hari terakhir di Genting. Wawa masih menyempatkan diri berenang di kolam renang yang luar biasa itu. Aku sih memilih nyantai di apartemen sambil berbenah koper. Taksi yang aku coba booking kemarin dan supirnya bilang ngga janji ya. Nah lho. Namanya juga mau booking masak dibilang ngga janji. Jadi aku coba WA lagi ternyata malah ngga dijawab. Ya sudah aku dan Wawa langsung mencoba Grab dan Maxim. Ujung-ujungnya kalo ngga salah dapat Grab. Aku sih udah siap bayar mahal soalnya aku dan Wawa harus naik bis dari Genting Premium Outlet. Sampai di situ masih termasuk pagi jadi kami sempat mencari makan pagi dulu. Sudah itu aku mencoba menukar tiket online di konter tapi penjaga konter bilang ngga usah. Ya sudah aku dan Wawa duduk manis aja. Bis datang sedikit terlambat tapi semua penumpang sudah siap. Jadi begitu semuanya naik, bis langsung jalan. Tujuan hari itu adalah KL Sentral di Kuala Lumpur. KL Sentral itu sebenarnya adalah stasiun kereta api tapi bagian basementnya terdapat te

Hari Ketiga Genting - Genting, Malaysia

Bangun pagi dengan pemandangan kabut memang beda ya 😌 Seperti tidur berlapis-lapis awan. ☁ Aku dan Wawa sempat mampir ke gym yang adem. Kemudian Wawa lanjut ke kolam renang yang masih sepi. Kuil Chin Swee Kemarin aku dan Wawa gagal ke kuil Chin Swee karena hujan gerimis dan kabut tebal. Kami sengaja menunggu agak siangan kali-kali kabutnya terangkat atau hilang karena sinar matahari. Tapi rupanya kabut di Genting memang agak bandel. Wawa mengusulkan untuk ke kuil Chin Swee di pagi hari saja karena cuaca di pagi hari di hari sebelumnya cerah. Langit biru dan berawan. Karena hari ini merupakan hari terakhir di Genting jadi aku dan Wawa merasa harus mengunjungi kuil Chin Swee atau tidak ada waktu lagi. Kali ini kami lebih beruntung dan juga menggunakan aplikasi Maxim sehingga tidak membuang banyak waktu menunggu kendaraan yang tidak kunjung tiba. Cuaca pas kami tiba di kuil Chin Swee masih termasuk cerah. Kabut datang dan pergi tetapi tidak hujan. Kadang-kadang terlihat langit biru tapi

Hari Kedua Genting - Genting, Malaysia

Genting itu agak aneh lho cuacanya. Pas habis makan malam semalam sebentar berkabut sampai ngga keliatan apa pun dan sebentar kemudian kabutnya hilang.  Pas bangun pagi aku dan Wawa mengunjungi gym. Gymnya ngga berAC tapi dingin sekali bo cukup dengan AC alam. Sampai selesai olahraga pun ngga berkeringat. 😅 Dari situ Wawa lanjut ke kolam renang. Kolam renangnya gede sekali dengan kedalaman 1,2 meter. Di sampingnya terdapat kolam yang lebih kecil dan lebih dangkal untuk anak-anak. Cari Grab ke Resorts World Genting Setelah makan pagi seadanya, aku dan Wawa pun keluar untuk mencari Grab ke Resorts World. Dari apartemen ke Resorts World masih lumayan jauh sekitar 15 menitan dengan mobil. Mau jalan kaki ngga bisa karena ngga ada jalur pejalan kaki. Mau naik gondola ngga bisa karena gondola cuma bisa dari Genting Outlets ke atas. Sedangkan apartemen kami masih di bawah. Ternyata kebanyakan Grab datang dari Kuala Lumpur dan biasanya kalo kebetulan kosong dalam perjalanan turun mereka akan m

Hari Pertama Genting - Genting, Malaysia

  Selesai cek in dan beberes, aku dan Wawa memutuskan untuk mencari makan. Dari apartemen kami bisa turun ke lantai B5 untuk menuju ke pertokoan di belakang. Itu menurut petunjuk dari karyawan di lobby pas kami cek in. Berdasarkan petunjuk tersebut aku dan Wawa pun turun ke lantai B5. Eh ternyata gelap sekali. Entah kenapa mereka tidak menyalakan lampu. Padahal lantai tersebut adalah tempat parkir. Mungkin juga karena sudah akhir tahun jadi hari lebih pendek. Untungnya masih belum terlalu gelap bagi kami untuk berjalan dan menemukan jembatan penghubung tersebut. Waktu itu hujan sedikit gerimis dan jembatan kayu itu pun basah dan agak licin.😢 Setelah jembatan terdapat pintu kaca yang memisahkan apartemen dengan gedung sebelah. Dari situ tidak tertutup sehingga kami harus menggunakan payung. Jalanannya juga licin karena basah. Setelah mencapai daerah pertokoan kami mulai melihat apa yang kelihatannya menarik. Wawa menawarkan sebuah restoran tapi setelah kami sampai di situ kelihatannya

7Stones Suites Geo 38 Residence - Genting, Malaysia

Sewaktu mencari tempat di Genting aku berpikiran untuk mencoba Airbnb. Tapi sepertinya tanpa harus mencoba jalur Airbnb banyak situs lainnya seperti Agoda atau pun Booking juga menawarkan tempat-tempat serupa seperti Airbnb. Aku bilang tempat serupa karena diliat dari nama apartemennya memang sama persis. Foto-fotonya pun sama. Aku akhirnya memilih jalur Agoda karena kadang pemilik rumah Airbnb itu kurang tanggap jadi bisa-bisa kita bengong ngga tau mau ngapain kalo kita kirim sms dan ngga ditanggapin. Bis yang aku tumpangi dari airport di KL sampai di terminal bis Awana di Genting. Dari situ aku dan Wawa naik Grab ke apartemen Geo 38 Residence. Aku sempat bingung kok di Grab ngga ada tulisan 7Stones Suites, yang ada cuma Geo 38. Tapi aku lihat alamatnya kok mirip sih. Ya sudah. Pas sampai di situ dan mau cek in, aku ditanya sama satpam untuk nunjukkin booking. Aku sempat heran kok tanya sampai detil gitu. Bukannya resepsionis bisa cari reservasi pake nama. Tapi ya sudah setelah aku tu