Lika Liku

Sewaktu di Jakarta kemarin aku dan Wawa merencanakan membawa ortu ke luar kota. Setelah melihat, menimbang dan memutuskan akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi Puncak. Aku sudah ngga ingat kapan terakhir kali ke Puncak. Sepertinya sih sudah sekitar sepuluh tahunan deh. Aku sengaja memilih pertengahan minggu dengan harapan ngga terlalu ramai. Tapi ternyata harapanku sia-sia aja tuh. Begitu keluar tol Jagorawi sejak Vimala Hills sudah mulai macet. Ada beberapa daerah yang lebih lancar tapi sebagian besar tersendat.  Rencana untuk makan siang di Bumi Aki yang lebih tua (mungkin yang orisinal ya ?) tapi berhubung kami sudah lapar dan masih juga macet. Begitu aku melihat resto Bumi Aki Cisarua (sebelum Taman Safari) langsung aku usulkan untuk mampir makan siang dulu. Silakan simak foto-fotonya di sini ya. Sudah lama sekali aku ngga mengunjungi resto Bumi Aki tapi yang pasti karyawannya ramah-ramah. Mulai dari tukang parkir sampai bapak yang menyapu semuanya mengucapkan terima kasih set

Ketemu restoran ini ngga sengaja. Ceritanya keluarga besar pengen bikin acara kumpul-kumpul sekalian makan siang. Setelah cari-cari, dapatlah restoran ini. Restorannya ngga begitu besar. Jadi kalo pengen ngumpul-ngumpul untuk grup yang lebih dari 4 orang dan ingin duduk di bawah ada baiknya bikin reservasi dulu. Pertama kali kami ke situ sekitar 4 meja semuanya sudah dibooking. Menunya cukup bervariasi. Sepertinya masakan khas mereka adalah lamian. Tapi pertama kali kami mencoba lamian supnya kalo ngga salah yang beef stew rasanya cukup asin. Lain kali pengen cobain varian lamian lainnya. Menu dimsum yang patut dicoba adalah fried turnip cake dengan saus XO, sheng jian bao (ada varian babi dan ayam). Kemudian duck bun yang modelnya mirip dengan bebek peking dengan roti mantou. Bedanya adalah roti di Feng Fu ini digoreng dulu. Kemudian diisi dengan bebek dan paprika, dll. Chong fan di sini juga patut dicoba. Aku terutama suka dengan yang isi spring roll. Jadi pas digigit berasa garing.

Resto ini letaknya berseberangan dengan hotel kami, De Paviljoen. Menunya keliatan menarik jadi daripada pergi jauh-jauh aku putuskan untuk makan malam di sini. Aku dan Wawa sengaja tiba agak sorean sebelum benar-benar waktu makan malam. Kuatir terlalu ramai. Ternyata tempatnya luas. Tapi ngga ada seorang karyawan pun dekat pintu. Jadi kami menunggu sekitar beberapa menit sebelum seorang karyawan datang dan mempersilakan kami duduk. Sehabis duduk kami dipersilakan langsung ke konter untuk memesan makanan. Lucu ya konsepnya. Ternyata di konter ada menu dan kita boleh langsung memesan. Tapi kalo lagi ramai pasti antrian bisa panjang sekali. Jadi ngga tau ya apa konsep ini efektif atau ngga. Yang pasti aku suka karena modelnya agak gabungan antara warung dengan resto. Mereka memiliki sayuran yang sudah matang dan boleh langsung dipanasin. Enaknya pelanggan ngga usah memesan seporsi pol. Seperti aku dan Wawa memesan terong balado yang harganya 8rb. Cuma dua potong sih. Tapi cukup deh karen

Pilihannya lumayan. Ada buah-buahan, ada makanan tradisional. Yang mungkin agak kurang adalah tempatnya agak kecil. Ngga kebayang tuh kalo akhir pekan atau liburan. Karena ruangan di dalam agak terbatas dan ngga ada tempat, aku dan Wawa duduk di luar yang agak gelap dan ada nyamuk. 😅 Makanan tradisional yang tersedia seperti soto ayam dan nasi liwet. Juga ada sedikit jajanan tradisional. Untuk foto-foto kamar hotel, silakan simak posting berikut . De Paviljoen Bandung Jalan Laks LLRE Martadinata St No.68, Citarum, Bandung Wetan, Bandung City, West Java 40115 Phone: (022) 86012888

Restoran ini letaknya hampir berseberangan dengan Eiger di Cihampelas. Ceritanya Wawa penasaran dengan Eiger karena beberapa bulan yang lalu sewaktu kami di Bandung ngga sempat mampir di Eiger. Jadi tujuan pertama di Bandung kali ini adalah Eiger di Cihampelas. Ujung-ujungnya kami tidak membeli apa-apa di Eiger Cihampelas. Tapi sudah waktu makan siang. Celingukan aku lihat nasi Kandar Damai ini. Langsung deh aku dan Wawa menyeberang untuk melihat restoran ini. Saat itu memang saat makan siang. Jadi restoran ini ternyata lumayan ramai. Sistemnya seperti warung Tegal. Pilih sayur yang kamu mau terus bayar. Aku minta nasi separuh, gulai tetelan, telur dadar dan tumis sayur kol. Wawa memilih oseng toge, gulai nangka dan kerang bumbu kari. Untuk minum aku memesan es milo Malaysia dan Wawa memesan es jeruk dingin. Total semuanya IDR 118,700. Rasa makanannya enak sih. Gulai tetelannya lumayan asin tapi yang lainnya pas di lidah. Ngga terlalu pedas. Wawa juga menikmati makanannya. Kesimpulanny

Dari jauh-jauh hari, Wawa bolak balik bilang pengen cobain kereta cepat Indonesia. Ini pun sebelum peresmian perjalanan kereta ya.😁 Jadi begitu sampai di Jakarta kali ini aku langsung cari tahu bagaimana membeli tiket WHOOSH. Jadi pembelian tiket bisa dilakukan online melalui situs https://ticket.kcic.co.id atau dengan mendatangi stasiun WHOOSH. Dan ternyata aku baru tahu bahwa stasiun WHOOSH itu ternyata di Halim lho. Tadinya aku kira di Gambir. 😕 Pembelian tiket mudah kok. Tinggal ikutin petunjuk di situs. Pembayarannya agak repot kalo ngga mau pake kartu kredit atau ngga punya ewallet. Dalam kasusku, karena aku cuma punya Gopay tapi saldonya ngga cukup. 😒 Jadi aku harus top up ke Alfamart dulu. 😂 Kalo pembayaran lewat Alfamart atau Indomaret, kamu dikasih waktu 40 menit untuk mendatangi Alfamart/Indomaret untuk menyelesaikan pembayaran atau tempat duduk yang sudah kamu pilih bakal dilepas ke pembeli yang lain Sesudah dapat tiketnya baru deh aku mulai cari-cari hotel. Rencana aku

Big C Pratunam Big C itu sebenarnya adalah supermarket biasa. Harganya termasuk lumayan terjangkau. Bisa menjadi tempat belanja keperluan sehari-hari juga. Kalo kebetulan kalian berkunjung ke Bangkok dan pengen beli oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman di Indonesia, harus mampir ke Big C Pratunam yang letaknya di seberang Central World. Dekat sekali dengan Platinum Fashion Mall, tinggal jalan aja memakai Ratchaprasong skywalk jadi ngga kepanasan. Big C ini menyediakan berbagai oleh-oleh untuk semua orang terdekatmu. Ada cemilan, ada salep, ada sabun, ada kacang-kacangan. Pokoknya komplit banget dengan harga bersaing. Magic Garden di Don Mueang Kalo kalian balik ke Indonesian menggunakan Air Asia harus mampir makan dulu di food court ini sebelum terbang. Pilihan makanannya banyak dengan harga yang terjangkau. Aku memilih kedai yang menjual makanan jadi, tinggal pilih sayurannya aja. Sedangkan Wawa memilih kedai yang menjual nasi biryani dengan kari ayam. Total untuk makan berdua THB

Selama ini kalo mampir di Bangkok biasanya aku dan Wawa naik taksi ke airport. Kali ini berhubung kami berangkat dari Chiang Rai jadi airport yang dipakai adalah airport Don Mueang (DMK). Aku dan Wawa akan nginap semalam di daerah Pratunam. Begitu keluar dari tempat pengambilan bagasi, aku dan Wawa celingukan mencari plang keterangan tempat taksi. Seingatku dulu di luar ternyata mungkin aku salah ingat airport tapi yang jelas di DMK untuk kedatangan domestik harus berjalan cukup jauh ke tempat penjemputan taksi. Begitu sampai di tempat menunggu taksi aku sempat terheran-heran karena tempatnya adalah sebuah ruangan yang rame sekali. Di bagian luar ruangan tersebut terdapat mesin untuk pengambilan nomor. Kami mendapatkan nomor 523. Saat itu baru sampai nomor 460-an ! Berhubung ruang tunggunya ramai sekali, aku dan Wawa menunggu luar. Sambil menunggu dan sambil mikir. Kok ramai sekali, harus menunggu berapa lama. Terus aku melihat papan pengumuman yang terpajang di luar tunggu tersebut. B

Pertama kali mencoba hotel ini kalo ngga salah tahun lalu. Sewaktu itu aku dan Wawa mampir semalam di Bangkok dalam perjalanan ke Brunei. Hotel ini diperkenalkan oleh Ria dan Mario. Mereka bilang lokasinya tidak ada duanya. Dekat dengan Platinum Fashion Mall dan sekitar situ juga banyak makanan.  Tahun ini aku dan Wawa sudah berkesempatan mencoba dua kali. Sehabis perjalanan dari Hua Hin ke Bangkok dan kembali ke Chiang Rai dan kali kedua dalam perjalanan ke Jakarta. Kedua-duanya memuaskan. Sehingga aku memutuskan hotel ini pokoknya terbaik saat ini untuk kunjungan ke daerah Pratunam. Di sini kalian bisa melihat foto-foto kamar hotel dari kedua kunjungan tersebut. Kamarnya lumayan luas dan bersih. Ada ekstra bantal di dalam lemari kalo kalian suka dengan guling. Kamar mandinya bersih walaupun ada sedikit bau (got). Tapi bau itu ngga selalu ada sih. Jadi tutup aja pintur kamar mandinya. 😁 Yang paling tokcer adalah mereka tuh fleksibel banget soal cek in. Kami sejauh ini selalu tiba seb