Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2022

Road Trip Chiang Rai - Phuket (Bag 5)

Chumphon - Krabi Perjalanan hari ini akan memakan kurang lebih 4.5 jam. Kita akan mampir makan seafood di Surat Thani begitu kata Ria pagi hari sebelum kita memulai perjalanan. Dia kelihatan semangat banget menceritakan tempat ini. Makan siang di Pa Ya Hoi Sod (Pa Ya Kerang Segar) Restoran ini katanya populer banget di sosmed. Aku jadi rada penasaran juga. Sampai di situ setelah kita parkir, aku langsung diajak Ria untuk memilih seafood. Aku ikutan aja walaupun terus terang aku biasanya ngga tau apa yang mau dipilih. 😎  Jadinya kita memesan 1 kg kerang ijo, beberapa butir tiram, 1 kg kerang darah, 1 kg cumi, udang cah bawang bombai, udang asam manis dan tumis kangkung. Kerang ijo, kerang darah dan cumi semuanya cuma dikukus. Tiramnya ada beberapa butir yang dikukus juga karena aku dan Ria ngga doyan tiram mentah. Kalo di negara-negara Barat, biasanya tiram mentah dimakan cukup dengan kucuran jus lemon. Tapi di sini kalo pun dimakan mentah, orang Thai suka membumbui tiram dengan sediki

Road Trip Chiang Rai - Phuket (Bag 4)

Hari Keempat Cha Am - Chumphon Kita berangkat agak siangan karena jarak Cha Am ke Chumphon ngga terlalu jauh. Hotel di Cha Am juga menyediakan makan pagi. Jadi rombongan kita menggunakan kesempatan ini untuk makan kenyang dan ngga usah berhenti makan siang. Kita masih berhenti sih tapi untuk ngaso, ngulet dan kamar kecil. Chumphon adalah sebuah kota kecil yang sebenarnya memiliki pantai juga. Cuma pantainya agak terpencil dan ngga terlalu menarik. Jadi kita cuma mampir di kotanya saja. Sampai di Chumphon sekitar pukul 4 sore. Langsung meluncur ke hotel HOP Inn. Hotel ini adalah hotel budget. Sederhana dan basic. Tapi bersih dan tempat tidurnya pun gede. Kamar mandinya bersih dan aku merasa nyaman untuk mandi tanpa sandal jepit. 😎 Harga kamar HOP Inn per malam THB 600 (246rb rupiah). Makan malam di Steak Mafia. Kalo mendengar namanya pasti kebayang daging sapi tebal 1 cm yang dimakan dengan kentang goreng. Tapi steak yang di sini adalah steak babi yang tipis (ngga sampai 1/2 cm). Rasan

Piknik di Pantai Cha Am

Pantai Cha Am terkenal dengan turis lokal terutama karena lokasinya yang lumayan dekat dari kota Bangkok. Hanya sekitar 2 jam. Jadi kalo mereka berkunjung biasanya mereka duduk di pantai dan membeli makanan dari para penjual makanan. Kali ini kita pun melakukan apa yang biasanya dilakukan turis lokal. Tersedia banyak kursi dengan payung yang bisa disewa. Harga sewa per kursi THB 80 (32900 rupiah). Kita lebih suka kursi yang berhadapan dengan pantai. Jumlah kursinya delapan tapi kita cuma berlima. Jadinya kita harus membayar harga untuk delapan kursi. Sang empunya kursi juga menjual makanan. Jadi Ria dengan sigap memesan beberapa jenis makanan. Kemudia doi dengan kakaknya pergi membeli beberapa macam makanan. Selebihnya kita mengharapkan ada beberapa penjual yang akan datang menawarkan. Tapi karena sudah lumayan sore jadinya ngga banyak yang jualan. Akhirnya ada seorang mbak yang datang menawarkan gorengan udang dan kepiting. Doi memberikan harga miring karena sudah pengen pulang jadiny

Road Trip Chiang Rai - Phuket (Bag 3)

Ayutthaya - Floating Market Damnoen Saduak  Hari ini kita akan berangkat pagian karena mau nguber untuk makan siang di pasar terapung (floating market) Damnoel Saduak. Dari Ayutthaya menuju pasar ini kurang lebih 3 jam. Pasar ini letaknya di bagian barat kota Bangkok. Berhubung kita mau menghindari lalu lintas kota Bangkok yang padat jadi kita ambil jalan pinggiran dan menjauhi jalan bebas hambatan.  Pasar terapung ini kalo ngga salah merupakan pasar terapung orisinal. Setelah pasar ini dibuka untuk publik dan turis dan mendapatkan tanggapan yang positif. Kemudian pasar-pasar terapung lainnya mulai bermunculan. Ceritanya tadinya pasar ini dimaksudkan sebagai tempat jual beli seperti layaknya pasar biasa cuma penjualnya nongkrong dalam perahu. Sekarang ini supaya lebih seru, pembeli pun boleh naik perahu dan bertemu dengan penjual dalam perahu lainnya. Di hari itu pasar lumayan rame dengan pengunjung. Matahari sungguh terik tapi aku lihat tempat parkir kok penuh aja. Kita sempat melihat

Road Trip Chiang Rai - Phuket (Bag 2)

Uttaradit - Ayutthaya Di pagi hari aku dan Wawa sempatkan untuk berolahraga sedikit. Mumpung hotel Araya memiliki ruang gym yang lumayan komplit. Maklum beberapa hari besok kita akan duduk sepanjang hari dalam mobil. Jadi aku pikir ada baiknya kita olahraga setiap ada kesempatan. Sehabis itu mandi sambil nungguin gerombolan kita lainnya. Ternyata mereka udah siap berangkat. Aku buru-buru memasukan barang-barang. Untung tinggal gosok gigi dan cabut. 😁 Makan Siang Di Pom Bensin Lagi Seperti juga hari sebelumnya, kita kembali mampir di sebuah pom bensin untuk makan siang. Ria yang biasanya bertugas memantau pom bensin mana yang akan kita mampiri. Food court yan kita mampiri hari itu juga mungil dengan beberapa konter. Seperti biasa, Ria yang menukar kupon dan membagikan jatah masing-masing. Kemudian aku dan Wawa celingak celinguk melihat yang mana yang kelihatan menarik. Aku putuskan untuk memesan nasi dengan kaki babi. Wawa seperti biasa dengan nasi ayam hainan. Mengunjungi Wat Yai Chai

Road Trip Chiang Rai - Phuket (Bag 1)

Hari Pertama Chiang Rai ke Uttaradit Aku bangun pagi ngga sabaran pengen jalan. Tapi kita udah janjian berangkat jam 9:30. Setelah sarapan pagi dan beres-beres kita pun akhirnya berangkat sekitar pukul 9:40. Tujuan di hari pertama adalah mencapai Uttaradit yang jaraknya sekitar 314 km dari Chiang Rai. Sepanjang perjalanan kita beberapa kali melewati razia polisi. Ternyata menurut teman kami, Ria yang sudah tinggal lama di Chiang Rai, sangat lazim. Terutama karena di bagian utara Thailand terkenal sebagai pintu masuk obat terlarang dari Golden Triangle. Makan Siang di Pom Bensin Kita berhenti makan siang di sebuah pom bensin. Lucu ya ? Pom bensin di sini sudah hampir seperti mal. Terutama pom bensin PTT yang selalu terdapat Amazon Cafe dan 7 Eleven. Jadi selain kamar kecil juga terdapat toko-toko kecil yang menjual makanan dan pakaian. Dan biasanya juga terdapat food court kecil. Jadi hari itu kita berhenti makan siang di food court di pom bensin PTT. Pilihan makan di food court juga le

Ngopi di Atas Gunung

Sehari setelah jalan ke Golden Triangle kita kemudian diajak jalan-jalan ke Puncak. Katanya ada tempat ngopi yang asyik. Aku sama Wawa sih senang aja diajak jalan sekalian cuci mata daerah sekitar Chiang Rai. Kita mampir makan siang di sebuah restoran mungil dengan pemandangan ke sebuah danau buatan yang merupakan bagian sebuah waduk. Dari situ kita lanjut ke atas gunung. Jalannya mirip dengan jalan ke Puncak. Kecil dan berkelok. Untung bukan aku yang nyetir. 😉 Sepanjang kiri kanan banyak berbagai macam pepohonan. Ada kebun kopi dan juga cokelat. Kita sempat istirahat di sebuah tempat terdapat banyak domba. Tapi kita ngga deketin sih hanya melihat dari jauh. Karena untuk lebih dekat harus menurunin bukit. Tapi berarti harus mendaki lagi donk. Males ah. Panas soalnya.  Setelah berkelok kiri kanan dan sempat kesasar sedikit dan harus muter balik. Akhirnya kita sampai juga. Tempatnya terdiri dari sebuah bangunan 2 lantai. Lantai bawah sepertinya ngga kepake.  Bagian atas terdapat bagian