Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2017

Bakmi Pejagalan Alim - Jakarta, Indonesia

Bakmi ini lokasinya dulu dekat bener dengan pasar Muara Karang tapi lokasinya sekarang diambil oleh D Pluit. Aku belum pernah nyobain D Pluit jadi kalo rekan rekan ada yang pernah nyobain silakan urun pendapat di bawah. Tapi sebenarnya yang aku doyan dari bakmi Pejagalan Alim ini justru bukan bakminya tapi bihun ayamnya. Enak bener. Mungkin karena pakai minyak babi ? Sori untuk teman-teman yang muslim. Bihunnya tipis dan biasanya toppingnya cukup banyak. Bisa minta ayam atau campur (babi). Kali ini kita sempat mampir dua kali dalam kesempatan yang berbeda. Yang pertama aku pesan bihun campur dengan pangsit kuah karena berhasil di-upsell sama yang punya resto. hihi. Wawa pesan bihun juga karena aku bilang sama doi kalo bihunnya super enak. Lagipula berhubung kita ke situ habis lebaran jadi mau pesan locupan ternyata yang bikin masih liburan.

Jakarta Airport Hotel - Jakarta, Indonesia

Kamar tipe deluxe Berhubung kita mendarat di Soetta sudah menjelang tengah malam maka kita sudah membooking sebuah kamar di hotel di airport. Hotel yang letaknya di terminal 2E tersebut bernama Jakarta Airport Hotel. Kayaknya namanya sudah ganti deh atau mungkin ganti manajemen ? Entahlah. Booking kita lakukan lewat Agoda.com karena kita sudah biasa pakai Agoda dan ngga pernah bermasalah. Tapi aku rada kuatir mengenai tanggal berhubung cek in bakal lewat tengah malam jadi aku ngga yakin mau pakai tanggal berapa ya. Tanggal pas kitar cek in atau hari sebelumnya ? Jadi kalo kita mendarat tanggal 1 Juli tapi cek in lewat tengah malam jadi mestinya udah tanggal 2 Juli kan ? Tapi ternyata biarpun cek in lewat tengah malam booking tetap dihitung 1 Juli. Biarpun sebelumnya udah pernah liat hotel ini tapi kok pas harinya susah ketemu ya. Malah hari udah malam jadi ngga banyak orang. Petunjuk di dalam terminal juga ngga gitu jelas. Setelah mondar-mandir celingukan dan sempat mampir untu

Makanan dalam pesawat : ANA CGK (Jakarta, Indonesia) ke NRT (Tokyo, Jepang)

CGK adalah kode airport untuk Jakarta Soekarno-Hatta. Sedangkan NRT adalah kode airport untuk Tokyo Narita, Jepang. Beginilah nampan makanan pas disajikan buah-buahan : semangka, melon dan pepaya Mie putih - yang sebelah kiri setelah disiram kuah dashi - sederhana tapi lezat Sayurannya berupa jagung, kacang merah, kacang polong dan kacang garbanzo makanan utama nasi dengan jagung muda dan ikan saus asam manis makanan utama : nasi dengan babi panggang

Makanan dalam pesawat : ANA dari NRT (Tokyo, Jepang) ke CGK (Jakarta, Indonesia)

Selain makanan utama (pojok kanan bawah) juga dikasih mie, salad dan sepotong kue. Mienya simpel cuma dikasih kuah dashi Makanan utama berupa seafood dengan nasi Pilihan makanan utama lainnya adalah kacang merah dengan kentang tumbuk

Jalan Jalan Jepang Day 7 : Narita

Bangun pagi cuaca di luar keliatan mendung dan hujan rintik-rintik. Keliatannya sang cuaca seperti memahami hatiku yang sedih karena hari ini adalah hari terakhir kita di Jepang. Sambil berberes-beres kita pun bersiap untuk keluar makan pagi. Matsuya tujuan makan pagi kita hari itu merupakan resto wara laba. Kita sudah pernah berkunjung ke Matsuya di Osaka jadi kita kembali mencobanya karena doyan. Makanannya berupa nasi putih, salmon panggang, sepotong tahu air dengan sedikit daun bawang serta semangkok sup miso. Sederhana, bikin kenyang dan sehat. Dari situ kita jalan ke Don Quijote alias Donki. Yang ini di daerah Shinjuku, ukurannya lebih kecil dan barang-barangnya lebih padat. Benar-benar berasa seperti di Mustafa Center di Singapur. Wawa pengen beli mouse sedangkan aku kebetulan menemukan anting lucu.

Shopping dan makan di Narita

kantong plastiknya lucu ya Pesawat kita sebenarnya berangkat jam 6 sore. Tapi berhubung kita harus cek out dari Airbnb jam 11 dan ngga mau terburu-buru ke airport jadi kita putuskan untuk langsung jalan ke Narita. Sampai di Narita kita menukarkan kartu suica kita dan mendapatkan duit balik sekitar 1000 yen untuk 2 buah kartu suica. Habis kita mencari tempat menjual makanan. Ternyata pilihan makanannya banyak dan harganya pun kalo dibandingkan dengan airport di Amrik lebih murah. Kalo airport di Amrik harga makanan jauh lebih mahal daripada restoran di luar airport. Kalo di Narita harga makanan kurang lebih sama. Saking banyak pilihannya jadi bingung. Udah itu ternyata juga terdapat toko-toko yang menjual berbagai cinderamata, pakaian dll. Harganya pun ngga terlalu mahal malah termasuk murah. Makanya aku akhirnya membeli sebuah atasan merek Wego warna hitam. Dan juga sebuah kulot panjang bermotif kembang kecil merek Uniqlo. Harganya masing-masing 1000 yen (120ribu rupiah). Aku

Jalan-jalan Jepang Day 6 : Shibuya, Yoyogi Koen dan Shinjuku Kabukicho

Pagi-pagi kita keluar dengan tujuan Shibuya. Hujan turun rintik-rintik sewaktu kita keluar dari stasiun kereta bawah tanah. Masih pagi dan hujan membuat patung Hachiko sang anjing masih sepi. Jadi aku dan Wawa bisa tenang mengambil foto dengan berbagai gaya. ha..ha Habis itu kita mencari Starbucks untuk nongkrong sekalian sarapan. Jadi sarapan pagi itu rada mahal dikit. Maklum Starbucks. Kita beli 1 teh panas, 1 matcha scone dan 1 sandwich ayam. Total 1640 yen. Tapi Starbucks itu ternyata ngga gede bener dan tempat duduknya cuma di lantai 2 dan cuma bisa muat sekitar 20 orang. Untungnya setelah sekitar 10 menitan kita dapat pindah ke tempat duduk yang menghadap Shibuya crossing yang terkenal itu. Silakan simak videonya.

Toko 100 yen Can Do - Tokyo, Jepang

Tas plastik bermotif Hello Kitty dan My Melody Gantungan kunci Kumamoto, kacamata baca, sandal jepit sama earphone Kantung tenteng kertas yang bisa dipakai untuk kantong hadiah. Isinya 2 untuk 100 yen Ini lho mereknya - kantong plastiknya aja lucu http://www.cando-web.co.jp/e/

Makan bakmi goreng di daerah gemerlap Shibuya

Di malam terakhir kita di Tokyo aku dan Wawa memiliki waktu senggang di apartemen untuk ngobrolin urusan makan malam. Dari beberapa pilihan yang tersedia akhirnya kita sepakat untuk nyobain bakmi goreng alias yakisoba. Dan dekat ke apartemen kita ternyata ada sebuah resto yakisoba yang buka 24 jam. Berbekal petunjuk dari google kita pun berangkat. Ternyata dekat dengan apartemen kita adalah daerah yang penuh dengan hiburan malam. Waktu kita lewat masih termasuk pagi baru sekitar jam 6 sore jadi tempat-tempat hiburan tersebut masih belum banyak pengunjung. Kita sih cuma lewat aja tanpa diganggu dan tempat-tempat tersebut ngga keliatan serem. ha..ha Restoran tempat tujuan kita ternyata mungil sekali. Cuma sekitar 4 meja. Untungnya karena masih termasuk pagi jadi kita ngga harus nunggu. Menunya ada yang berbahasa Inggris jadi ngga kuatir. Wawa pesan yakisoba ukuran besar sedangkan aku yang ukuran biasa. Trus kita juga tambah pesanan 6 buah gyoza yaitu semacam pangsit ala Jepang. B

Belanja souvenir di Don Quijote

Yang ini lebih mahal dikit (kalo ngga salah sekitar 700 yen) - kue kering dengan kacang merah icing Don Quijote adalah nama komplitnya tapi toko waralaba ini lebih dikenal dengan nama donki. Model-modelnya seperti Mustafa center untuk yang pernah berkunjung ke Mustafa center di Singapura. Barang-barangnya padat dengan lorong yang sempit saking banyaknya barang yang distok. Tapi tergantung lokasinya dan ukuran toko ada toko donki yang lebih besar yang disebut Mega Donki dan ada yang biasa aja. Kalo kebetulan di daerah Shibuya jangan lupa mampir ke Mega Donki. Toko ini lebih baru dan lebih lega tanpa kuatir klaustrofobia (untuk yang memiliki fobia terhadap tempat-tempat sempit). Kebanyakan toko Donki menyediakan lantai dasar khusus barang-barang yang bisa dikategorikan cinderamata. Kamu bisa beli coklat kit kat rasa matcha, gantungan kunci, payung, berbagai macam makanan kecil khas jepang. Kalo cari di google pake nama : mega donki shibuya. kit kat rasa matcha kerupuk be

Genki Sushi - Shibuya, Tokyo

Aku lupa dari mana tepatnya aku mendapatkan nama Genki Sushi. Tapi yang pasti bukan satu-satunya tempat makan sushi di mana sushinya diantar lewat kereta ! Lewat kereta ? Betul. Jadinya kamu pesan lewat tablet di depan kamu setelah itu tinggal tunggu deh pesanan muncul di depan kamu. Waktu aku dan Wawa ke situ tempatnya lumayan ramai tapi ngga penuh sekali. Kita disambut oleh si mbak penjaga pintu dan doi menunjukkan arah ke dalam sambil memberitahu nomor tempat duduk. Begitu kita duduk yang ada di depan kita adalah tablet kemudian gelas untuk teh dan semacam keran untuk air panas. Jadi silakan ambil teh sendiri dan mulai pesan deh. Kalo suka acar jahe juga bisa ambil sendiri di toples yang tersedia. Pokoknya serba sendiri deh.

Nongkrong di Shibuya nungguin si Farfetch'd

Patung Hachiko yang terkenal sebagai tempat pertemuan di luar stasiun JR Shibuya Pasti kalian bertanya-tanya siapa sih atau apa sih Farfetch'd ? Untuk yang masih aktif main Pokemon Go pasti tau mengenai Farfetch'd sang pokemon yang cuma muncul di Jepang. Salah satu tujuan kita ke Jepang adalah untuk nyamperin si Farfetch'd ini. Sayangnya doi ternyata ngga gampang dicari. Kita sempat melihat penampakkan doi pas di Osaka tapi doi keburu hilang. Nah berhubung waktu kita di Jepang tinggal 1.5 hari jadi udah rada panik mode. Jadi hari ke 6 yaitu sehari sebelum kita pulang aku dan Wawa berencana untuk nongkrong di Shibuya. Pilih Shibuya karena tempat tersebut banyak pokestop sehingga kita bisa memakai lure (umpan) untuk memancing si Farfetch'd. Banyak yang mengatakan cara tersebut lumayan manjur. Berhubung kita udah jauh-jauh ke Jepang jadinya segala cara bakal kita coba.