Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2009

Makan dalam kegelapan ?

Sedari kecil aku selalu diwanti-wanti mama, jangan boros, hidup hemat. Dan itu berlaku untuk semua hal, ngga cuma masalah duit, tapi segala hal lainnya termasuk makanan. Aku ingat waktu masih ngantor di Jakarta, dan makan bersama teman-teman kantor, aku selalu berusaha menghabiskan nasi bungkus. Kita biasanya beli nasi campur di gang bawah kemudian makan bareng di kantor karena adem. Ada teman yang entah karena lagi diet atau memang kurang laper sering ngga menghabiskan nasinya. Mereka bilang wah..ngga ada nih yang makan sampai bersih seperti Lulu. Aku biasanya cuma senyum malu (mungkin karena dianggap lahap makan kali ya ? ha..ha..) Tapi untuk membela diri aku cuma bilang habis sedari kecil selalu dibilangin mama supaya makan harus bersih. Karena pak tani harus kerja keras lho demi menghasilkan beras yang kemudian kita tanak jadi nasi. Karena kebiasaan itu kali ya aku jadi kadang suka greget kalo liat orang-orang di sekitarku boros. Di kantor terutama, aku mulai suka mematikan lampu k

Akhirnya Lulu tersenyum lagi.

Hari ini Lulu bisa tersenyum sepanjang perjalanan menuju kantor. Kemarin entah kenapa, bawaannya pengen marah aja. Pundung setengah hari. Dimulai dari Minggu malam. Tadinya semuanya berjalan lancar. Lulu masak buncis dengan udang kering dan sambal terasi. Lulu suka buncis yang garing. Dasar Wawa sukanya yang lembek, mulai dari nasi sampai segala sayuran. Jadi Wawa komplen buncisnya berasa mentah. Hhhrrr...pengen marah deh. Emang lagi gokil, Lulu terus berusaha mendapatkan konfirmasi kalo buncisnya enak. hihihi..Tp Wawa tidak memberikan tanggapan positip. Alhasil, Lulu pergi bobo dengan perasaan tidak hepi. Kemarin sepanjang pagi, Lulu cuma diem aja. Ngga senyum, ngga pengen tau deh segala sesuatu tentang rekan kerja. Sebodo deh. Untunglah gunung esnya Lulu akhirnya mencair juga. Menjelang sore hari, Lulu sudah bisa tertawa lagi dan bercanda. Mulai bisa ngobrol dengan rekan kerja tanpa bawaannya cemberut aja. Untung ngga ada yang tersinggung. Mungkin sudah terbiasa dicemberutin kali ya

Film Animasi Up

Udah lama ngga nonton bioskop. Kemarin mau sewa DVD, Wawa bilang ngga ada film yang bagus. Doi bilang mo nonton film Pixar 'Up'. HA ?? Up kan film kartun ?? Tapi ya sudah deh. Aku nyerah. Kan memang harus gitu kan, sekali-kali aku nurutin apa maunya Wawa, karena sering dia juga terserah sama aku. Jadi hari ini kita makan siang, kemudian ganti baju dan berangkat deh. Rencana nonton pukul 3. Ngga lupa bawa bekel. hihihi..Kita bawa curry puff dan sebotoh air aqua. Lumayan daripada ngga ada yang bisa dikunyah dalam bioskop. Sebenarnya sekali-kali pengen beli popcorn. Tapi popcorn di bioskop ngga enak, ngga ada rasa. Aku lebih suka kettle corn yang ada asin dan manis sedikit. Wah..film 'Up' ternyata perlu diacungin jempol. Memang filmnya Pixar biasanya bagus, tapi yang ini alur ceritanya juga bagus. Aku bilang malah lebih cocok dikonsumsi orang dewasa (bagian awal2nya sih). Aku mikir apa anak-anak yang nonton ngga bosen nih nonton cerita kayak begini. Awal cerita tentang seo

Musim apa sekarang ?

Kalo sekarang ada yang nanya, musim apa sih sekarang di Amrik, aku akan bilang musim graduation alias lulusan. Lho ? Iya bulan-bulan Mei dan Juni adalah bulannya selesai sekolahan. Dan di sini yang namanya graduation dirayakan besar-besaran lho. Pakai kue, minum, kado pokoknya kayak pesta aja deh. Kalo ke toko-toko grocery liat ke bagian jual kue pasti ada kue tart besar yang dihias untuk acara lulusan. Udah gitu yang namanya graduation di sini ngga cuma untuk orang kuliahan lho. Dulu seingatku kalo orang lulus universitas baru deh namanya dirayain. Kayak aku dan keluarga pake poto-poto segala, juga poto studio dengan hasil foto keluarga segede gajah. Tapi kita ngga pake pesta dan ngundang sodara, teman dan tetangga. Kan malu tuh..baru juga lulus kuliah, kan masih mesti cari kerja. Tapi di sini graduation dirayakan untuk segala tingkat, mo lulus SD, SMP, SMA, Universitas. Pokoknya siapa pun boleh deh ngadain pesta graduation. Yang kacian sih yang diundang ya, kan mesti bawa kado. Dari

Cranberry Orange Scone

Pertama dengar scone dari seorang klien yang pergi jauh ke Berkeley untuk menikmati scone yang katanya oke punya. Karena kebetulan memang akan ke Berkeley esok harinya, aku ingat nama tempatnya dan kita pun mampir untuk mencicipi scone. Ternyata tempat tersebut memang rame, dan scone yang mau kita beli tinggal satu macam doank. Wah.. Setelah itu sempat juga mencicipi scone dari toko roti biasa. Yang ini sempet berkesan juga dan aku pikir mestinya ngga susah banget bikinnya. Sebenarnya apa sih scone itu ? Menurut wiki, scone asalnya dari Inggris. Scone itu sejenis shortbread yang menggunakan baking powder untuk merenyahkan. Memang scone ngga begitu manis mungkin karena itu aku suka kali ya. Berikut aku lampirkan resep hasil google di Epicurious.com. Bahan: 375 gr tepung terigu 66 gr gula pasir 2 1/2 sendok teh (st) baking powder 1 st garam 1/2 st baking soda 1 sendok makan (sm) parutan kulit jeruk sunkis 170 gr mentega - dinginkan dalam kulkas, potong dadu kira-kira 1.5 cm 6 sm buah cra

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Catatan dari Palace Hotel San Francisco

Kuterima undangan sekitar seminggu yang lalu. Undangan warna ungu gelap dengan amplop transparan yang di bagian belakang amplop disegel dengan stiker warna silver komplit dengan inisial MPL. Tadinya kugaruk kepala ngga ngerti apa sih MPL itu, baru kemudian ngeh - Market President Luncheon. hihihi.. Dari kantorku, rekan kerja Tiffi juga diundang, jadinya kita sepakat berangkat bersama. San Francisco yang sudah sering kukunjungi selama ini tetap seperti kota asing yang tidak mau dikenal. Selama ini kalo aku ke SF selalu bersama Wawa dan doi yang nyetir. Kalo aku harus ke SF untuk training, aku pilih naik BART (Bay Are Rapid Transit - alias kereta). Kami berangkat dari kantor sekitar pukul 10:30 dan setelah mampir sana sini untuk keperluan Tiffi, akhirnya sampai pula kita ke SF. Aku terus terang rada ngeri disupiri Tiffi, doi ngebut dan ngobrol dengan semangat dalam waktu yang bersamaan. Kadang aku pengen diam aja biar doi lebih konsen nyetir, tapi Tiffi ngga bisa direm. ha..ha.. Seru jug