Lika Liku

Drama ini tau-tau muncul di layar Netflixku. Entah kenapa sebelumnya ngga keliatan ya. Katanya sih udah mulai beredar sejak bulan Juli 2022. Aku iseng cobain episode pertama eh ternyata lucu lho jadi terusin nonton deh. Apalagi cuma 11 episode jadi cepat habis. Ceritanya mengenai keluarga dengan 2 orang putri dewasa yang memasuki usia nikah. Sang ibu dengan 2 putrinya sejak 5 tahun yang lalu ditinggal oleh sang ayah/suami yang meninggal mendadak. Sang ayah yang selalu perhatian kepada kedua putrinya, sang juru masak dan juga lem yang melekatkan keluarga mereka. Setelah 5 tahun berlalu, sang ibu mulai "gatal". Bermula dari sang putri bungsu Chen Ruo Min yang tau-tau balik ke rumah setelah sekian bulan menghilang. Sang ibu lalu mulai menggurui mereka terutama karena putri pertama Chen Ru Rong sudah memasuki usia dewasa dan sudah lama tidak memiliki pacar. Sang ibu lalu mengajak mereka bertaruh siapa yang akan menikah duluan. Di antara mereka bertiga sepertinya putri bungsu, Ruo

  Poster di atas menggambarkan drama yang aku berhasil tonton di tahun 2022 ini. Seperti kebiasaan tahun-tahun sebelumnya, aku akan memutuskan drama yang mana yang berhasil membuat aku merasa wow..drama ini benar-benar oke banget dan patut ditonton. 👌 Tahun 2022 sudah hampir berakhir dan sejauh ini aku dan Wawa berhasil menyelesaikan 6 buah drama. Terus terang aku merasa jumlah tersebut termasuk sedikit kalo dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalo ngga salah tahun 2020 aku berhasil menyelesaikan 7 buah drama. Tapi tahun 2021 malah lupa sama sekali membuat posting mengenai drama terbaik. 😅 Sekilas drama * My Liberation Notes * Seorang gadis yang tinggal di pinggiran kota Seoul merasa hidupnya kurang berarti. Seorang pria misterius pindah ke sebelah rumah mereka dan pria tersebut menjadi pegawai sang ayah. Gadis tersebut kemudian mendekati sang pria misterius dan memberikan tantangan kepada sang pria untuk memujanya. * Little Women * Tiga wanita kakak beradik dari keluarga yan

Baru keingat resto ini karena hari ini lagi ngobrol soal seafood dan Phuket. 😍 Tempat ini merupakan salah satu tempat kenangan di Phuket karena makanannya. Lokasinya dekat pantai Rawai di Phuket. Jadi Phuket adalah sebuah pulai dan terdapat beberapa pantai. Pantai Rawai adalah salah satu pantainya. Setelah parkir rombongan kami berjalan menuju restoran. Ria seorang teman orang Thai menjelaskan kalo kita bisa langsung memesan makanan dari restoran. Atau bisa juga ke pasarnya untuk memilih sendiri dan kemudian minta dimasakin di salah satu resto tersebut. Jadi setelah melewati deretan resto tersebut rombongan kami langsung melihat banyak pedagang seafood dengan berbagai macam ikan, udang, lobster, dll. Terus terang sebagai turis yang ngga bisa berbahasa Thai, kemungkinan langsung ke restoran aja. Karena ke pasar tersebut berarti harus tawar menawar sedikit. Ada kemungkinan kalo ngga bisa berbahasa Thai harganya bakal lebih mahal. Ria yang sibuk milah milih. Aku sih cuma liatin aja. Dia

Drama yang bisa ditonton di Netflix ini terinspirasi lagunya Hikaru Utada First Love (Cinta Pertama) dan Hatsukoi. Jadi ngga heran kalo lagu ini dimainkan beberapa kali dalam drama ini. Cerita berawal di tahun 2022 di mana Yae Noguchi adalah seorang supir taksi dan ibu dari seorang remaja berusia 14 tahun. Jalur cerita loncat dari tahun 2022 ke tahun 1999 di mana sang remaja Yae Noguchi pertama bertemu dengan cowo yang ditaksirnya Harumichi Namiki di sekolah yang sama. Keduanya sama-sama jatuh cinta dan sempat jalan bareng sampai Yae kehilangan ingatan. 😭 Di lain pihak Harumichi Namiki ternyata tinggal di kota yang sama tapi ngga pernah saling ketemu sampai suatu hari dia kebetulan melihat sang supir taksi Yae Noguchi. Tapi bisakah cinta keduanya bersatu karena Harumichi ternyata sudah memiliki wanita lain dan sudah hampir naik pelaminan. Drama ini bagus jalan ceritanya, ngga berbelit-belit dan ngga terlalu diulur-ulur. Kadang drama Korea sepertinya pengen diulur sampai 16 episode. Ta

Setelah luntang lantung beberapa bulan dan pindah kesana kemari, aku dan Wawa akhirnya balik ke Chiangrai lagi. Di sini sekarang sudah mulai musim dingin. Jadi sewaktu aku dan Wawa mendarat di sini pertama kali di bulan Juli, di sini masih panas. Sekarang sih udah adem kayak di Bandung. Siang hari palingan sekitar 26℃. Kalo pagi hari kadang bisa 17℃. Nah mau bikin kue kering atau makanan dengan oven jadi lebih nyaman kan. Pertama kali menggunakan oven ini aku bikin chocolate chip cookies. Hasilnya lumayan sih. Tapi kalo aku bikin lagi bakal kurangin gulanya. Nah kemarin ini kebetulan lagi ngomongin butter cookies karena liat kue kering yang dijual di toko. Cari-cari google, dapat resep ini dari Preppy Kitchen . Resep berikut menghasilkan 48 buah Bahan : 240 gram tepung terigu 1/2 sendok teh (3gram) garam 227 gram mentega tanpa garam (unsalted butter) 100 gram gula pasir 2 butir kuning telor 2 sendok teh vanilla (5 ml) 1/3 gelas gula pasir kasar (yang ini aku ngga pakai) Cara Membuat :

Aku dan Wawa tinggal beberapa hari di hotel Sunway Clio di daerah Bandar Sunway. Pas siang itu lagi ngga ada acara ketemu dengan teman atau pun sodara jadilah kita ngiderin Mal Sunway Pyramid. Masuk Don Don Donki yaitu toko mungilnya Don Quijote. Don Don Donki ini cuma menjual makanan kecil dan beberapa macam saus dan juga makanan jadi. Jadi untuk yang mencari makanan kecil khas Jepang, Don Don Donki ini boleh deh. Selesai keluar dari Don Don dan belum menemukan makanan yang cocok untuk makan siang. Akhirnya kita balik ke lantai atas lagi ke Asian Avenue. Patokannya adalah orange atrium (orange zone) dekat ke toko baju Padilla. Kebanyakan restoran di Asian Avenue ini kecil dan makanannya keliatannya lebih unik. Tapi ternyata biarpun restorannya kecil tapi harga makanan tetap harga mal. Aku dan Wawa memesan 2 mangkok mi dan 2 minuman. Total harga RM 41.55 (IDR 146rb).  Mi yang aku pesan adalah mi putih lebar yang kalo di Indonesia namanya kwetiau. Di toko ini dinamakan horfun kemudian d

Cerita berawal dari Park Hyeon Ri mendapatkan telpon dari sang pacar yang bermukim di Italia. Pacar bernama Andi menyatakan kehendaknya untuk melewatkan liburan akhir tahun bersama. Hyeon Ri cuma bisa menjawab bahwa dia belum tentu ada waktu tapi dia memiliki keperluan mendadak dan memerlukan sejumlah dana. Dengan suara manis Hyeon Ri meminta Andi mengirimkan sejumlah uang tertentu. Tak lama kemudian, Hyeon Ri terlihat sibuk mengirimkan pesan ke seorang lelaki misterius bernama Kim Bum. Kemudian pemirsa pun diberikan latar belakang bagaimana keduanya bertemu. Kim adalah seorang pengedar obat terlarang dan Hyeon Ri adalah seorang pelanggan. 😒 Dari transaksi-transaksi obat terlarang ternyata keduanya menjadi lengket. Biarpun sang ibu Hyeon Ri tidak menyetujui hubungan mereka, keduanya tetap aja. Bahkan Hyeon Ri pun rela masuk bui demi menyelamatkan Kim. Layar pun berpindah ke adegan ibu Hyeon Ri memasuki kamar Hyeon Ri dan meminta uang untuk membayar tunggakan listrik dsb. Dengan tenang

Enaknya tinggal bersebelahan dengan mal seperti Sunway Pyramid adalah pilihan makanan yang berlimpah. TAPI karena dalam mal harganya pun harga mal. Jadi selama di Penang misalnya aku dengan Wawa setiap kali makan berkisar RM25-30 (IDR 88rb - 110rb). Kalo makan di mal bisa sekitar IDR 177rb. Jadi suatu sore aku dan Wawa memutuskan pengen cari makanan di luar mal, kami berdua pun mengidari sebelah kiri hotel (sebelah kanan hotel adalah Sunway Pyramid). Beberapa kedai makanan yang kami temukan adalah makanan melayu. Makanan melayu biasanya lebih berat karena pake nasi dengan lauk. Sedangkan hari itu aku lagi ngga pengen makan yang berat. Jadilah aku dan Wawa memutar balik ke arah mal lagi. 😁 Sore itu aku lagi males jalan jauh. Sunway Pyramid mal itu gedenya ngga kira-kira. Mestinya sih asyik ya untuk jalan. Tapi aku merasa capek lho setelah satu jam. 😅 Apalagi siang hari itu aku dan Wawa habis jalan kaki ngiderin daerah sekitar Sunway situ yang pokoknya gede deh. Ada rumah sakit, univer

Dari Penang aku dan Wawa melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur untuk bertemu beberapa teman lama. Sambil melihat pilihan yang ada yaitu terbang dengan Air Asia atau naik bis. Ternyata jarak antara George Town di Pulau Pinang dengan Kuala Lumpur tidak terlalu jauh. Aku pun mulai mencari-cari pilihan bis yang ada dan juga harganya. Ketemu sebuah video di YouTube yang menceritakan pengalaman naik bis dari Penang ke Kuala Lumpur. Bisnya pun kelihatan lumayan. Nama bisnya adalah Aeroline. Aku pun mencari tahu mengenai harga tiket. Ngga terlalu mahal - sekitar RM 60 - sekitar IDR200-an ribu deh. Harga tiket untuk Air Asia mungkin seharga itu (kalo beli jauh hari) atau lebih mahal. Lagipula naik bis lebih nyantai dan ngga usah bayar bagasi bo ! 😎 Untuk rute Penang ke Kuala Lumpur bisa turun di KL atau di Bandar Sunway. Harganya kayaknya sama deh. Bisnya bertingkat dan waktu pesan tiket online bisa menentukan tempat duduk yang kita mau. Kayak pesawat aja deh. Tempat duduknya 3 untuk setiap d

Berhubung aku dan Wawa tinggal 4 hari di Sunway Clio Hotel jadi bisa puas nyobain berbagai jenis makanan yang tersedia. Ruangan makan paginya di lantai 8 di Cafe West bisa dibilang menempati separuh lantai 8. Jadi cukup besar untuk menampung tamu yang ada. Tapi pas akhir pekan jumlah tamu semasa jam rame seperti jam 9:30-jam 10:00 sungguh susah menunggu telur omelet. Karena telur omeletnya dibikin pas dipesan. Sedangkan antriannya sungguh panjang. Wafel dan pancake (kue dadar) adalah bagian dari pastries dan kue. Piring Wawa terdiri dari nasi lemak, buah dan kue tradisional. Egg station yang selalu rame. Mesin minuman untuk latte, cappucino, dll. Asyik banget. Cafe West - tempat makan pagi. Berbagai macam buah-buahan. Salah satu sayuran. Yang ini berganti dengan tumis sayur lainnya. Selain yang standar seperti roti tawar dengan selai dan kue dadar. Juga tersedia pastries, hashbrown dan susis. Kemudian telor ceplok dan egg station untuk pemesanan omelet. Di sisi lainnya ada nasi lemak d

Setelah beberapa minggu di Penang, Malaysia, aku dan Wawa akhirnya mampir di Kuala Lumpur. Tepatnya agak jauh dikit dari pusat kota. Lebih tepatnya di tempat yang namanya terkenal karena ada tempat rekreasi bernama Sunway Lagoon. Di sekitar Sunway Lagoon terdapat banyak hotel dan beberapa hotel besar. Yang kita tempati namanya Sunway Clio. Hotelnya sebenarnya ngga terlalu baru kalo diliat dari luar. Tapi dalamnya megah lho. Sempet mikir apa benar ini hotel yang aku booking. 😁 Botol air, ketel pemanas air lengkap dengan kopi, teh dan krimer. Showernya lega komplit dengan sabun dan shampoo. Ada meja tulis dengan kursi yang nyaman.  Tempat tidurnya gede dan nyaman. Kalo keluarga mungil dengan 1 anak sih bisa muat. Tempat taruh koper juga lega. Kamar mandinya gede dengan konter yang lega juga. Secara keseluruhan kamarnya sih ngga gede banget. Tapi lokasinya strategis banget yang bersebelahan dengan Sunway Lagoon dan juga Sunway Pyramid mall. Wah itu mall yang paling besar yang pernah aku

Untuk yang kangen makanan ala Singapura, boleh cobain Ah Mei Cafe di Emporium Pluit Mall. Tempatnya didekor warna warna terang dengan model seperti kopitiam tempo dulu. Nasi ayam hainam enak dan nasinya ngga terlalu berminyak. Harganya pun lebih lumayan dibandingkan nasi ayam apollo. 😉 Laksanya kurang nendang. Santannya mungkin terlalu encer sehingga lebih berasa kuah dibandingkan santannya. Ah Mei Cafe - Emporium Pluit Mal Jl. Pluit Selatan Raya, RT.23/RW.8, Penjaringan, North Jakarta City, Jakarta 14440, Indonesia Phone: +62 21 29071938