Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2019

Penang Hari Ketiga : Pasar Pulau Tikus dan Reclining Buddha

Untuk makan pagi kita naik grab ke Pasar Pulau Tikus. Pasar ini katanya gudang makanan enak. Modelnya seperti pasar basah dengan penjual sayur, dll. Tapi di situ terdapat 2 buah kedai kopi yang merupakan tempat mangkal para penjual makanan. Jadi kedai kopi alias kopi tiam di Penang berfungsi seperti food court dan biasanya terdapat beberapa penjual makanan. Kita masuk ke sebuah kedai kopi dan memesan hokkien mee dan wonton mee. Hokkien mee semacam mi kuah dengan berbagai topping. Wonton mee seperti bakmi dengan pangsit deh. Bedanya mi pangsit di situ disiram sedikit kuah gelap yang agak manis. Ortu ternyata kurang sreg dengan kuah tersebut. heheh Untungnya sebelum masuk ke situ, aku udah sempat beli nangka dan juga pisang goreng. Jadi kekecewaan mereka terhadap mi pangsit alias wonton mee terobati dengan pisang goreng. Habis makan kita jalan ngiderin pasar sedikit. Untungnya belum terlalu panas. Sempat beli pandan mayung. Pandan mayung ini rasanya agak unik dan disajikan dengan k

Cintra Street Fish and Chicken Porridge - Georgetown, Penang, Malaysia

Restoran ini menunya cuma bubur ayam atau bubur ikan. Selain itu mereka juga menawarkan menu ayam rebus dan ayam rebus dengan nasi. Kita semua pesan bubur ayam dengan tambahan seporsi ayam rebus. Berhubung minumannya ngga terlalu mahal kita pesan teh bunga roselle dan es lemon. Buburnya sedikit berasa ayam dan udah dikasih suwiran ayam. Kalo mau makan begitu aja sih udah lumayan ya. Boleh tambah cakwe. Kita ngga pesan cakwe tapi tambah seporsi ayam rebus. Jadinya total kerusakan RM40 (IDR 137rb). Kalo aku bilang sih ngga terlalu mahal dan masih lebih murah dibandingkan bubur Mangga Besar Satu.

Penang Hari Kedua : Kek Lok Si, Prangin Mall dan Plaza Gurney

From Google user (AsiaWebDirect ?) Hari kedua kita makan pagi di kedai kopi di seberang hotel. Kedai kopi itu sepertinya lebih fokus ke makan malam. Pilihan makan paginya ngga begitu banyak. Habis makan kita ke kuil Kek Lok Si dengan grab. Sampai di situ mulai turun hujan gede. Jadinya kita lebih banyak berteduh. Papa sempet naik ke lantai lebih atas dengan Wawa. Mamaku ngga tertarik. Licin. Dari lantai utama kita akhirnya pindah ke lantai basement tempat toko cinderamata. Kita di situ lumayan lama. Sambil cuci mata sambil nungguin hujan berhenti. Beberapa tahun yang lalu saat kita berkunjung ke situ, daerah basement terhubung dengan pelataran parkir. Jadi dari pelataran parkir kita bisa melalui jalan sempit mendaki dengan melewati banyak toko yang menjual berbagai cinderamata. Sekarang sudah berbeda banget. Sepertinya mereka sedang membangun kereta untuk menghubungkan tempat parkir dengan basement.

Penang Hari Pertama : Kuala Lumpur ke Penang

- char koay kak seafood - Karena kuatir akan isu bahwa supir taksi akan mengajukan unjuk rasa untuk protes grab car, kita memutuskan untuk berangkat pagian ke airport. Jadi selesai makan pagi, kita jalan di sekitar hotel. Sempat celingak celinguk di dekat pasar di dekat hotel untuk cari cemilan. Tapi ngga ada yang menarik. Setelah selesai bersih-bersih dan ngepak barang, kita pun memanggil grab dan berangkat.  Dari pengalaman sebelumnya, airport KLIA memiliki banyak pilihan makanan. Harganya pun kalo menurut aku terjangkau karena masih itungan Ringgit Malaysia. Begitu kita sampai di KLIA langsung kita mencari konter Air Asia untuk cek in dan mendapatkan boarding pass. Masih banyak waktu sisa untuk mencari makanan. Jadi kita pun turun satu lantai ke daerah food court untuk mencari makan. Total kerusakan untuk makan siang sekitar IDR 163rb (47 RM).

Hal Hal Yang Perlu Diingat Sebelum Kamu Ke Malaka

Tahun lalu aku dan Wawa membawa ortu ke Malaka. Kita naik bis dari Singapura. Berikut aku sharing beberapa poin yang mungkin bisa membantu kamu seandainya kamu juga berniat jalan-jalan ke Melaka/Melaka. Lebih baik berkunjung di akhir pekan Salah satu tujuan wisata di Malaka adalah Jonker Street. Di hari-hari biasa Jonker Street itu biasa-biasa aja. Terdapat beberapa toko yang menjual berbagai pernak pernik. Beberapa restoran dan juga kafe. Tapi atraksi yang sebenarnya dari Jonker Street adalah pasar malamnya. Sayangnya kita ngga sempat menikmati pasar malamnya karena cuma buka di akhir pekan (Jumat dan Sabtu malam). Jadi kalo kalian akan berkunjung ke Malaka, jangan lupa untuk mengatur jadwal supaya tiba di situ pas akhir pekan. Pasar malamnya terdiri dari berbagai penjual makanan dan minuman. Juga banyak yang menjual pernak-pernik, baju, asesoris dll.

Penang tahun 2015 dan Penang tahun 2018

Perjalanan ke Penang tahun lalu merupakan kedua kalinya bagi aku dan Wawa. Pertama kali kita berdua ke situ di tahun 2015. Perjalanan tahun lalu aku membawa ortuku dan itu merupakan kunjungan mereka pertama kali ke Penang. Aku membuat rencana perjalanan berdasarkan pengalaman tahun 2015. Berikut ini merupakan tempat-tempat yang aku kunjungi di tahun 2015 dan juga tahun 2018. Kedai Kopi Lok Pin Salah satu makanan yang kudu dicoba pas di Penang adalah kwe tiau goreng ala Penang. Kwe tiau goreng ini agak beda karena memakai susis, toge dan kucai. Warnanya biasanya lebih gelap dibandingkan dengan kwetiau goreng di Jakarta yang lebih pucat. Nah di tahun 2015 aku memiliki daftar panjang mengenai beberapa tempat yang terkenal kwetiau gorengnya. Salah satunya aku dan Wawa sempat coba dan ngga sebanding dengan antriannya. Tapi Wawa yang doyan kwetiau goreng bilang kwetiau goreng di Kedai Kopi Lok Pin ini lebih enak dibandingkan kwetiau goreng arang yang antriannya panjang banget itu. Sil

iStay Hotel - Georgetown, Penang, Malaysia

Hotel ini lokasinya di jalan Rangoon dekat dengan jalan Macalister yang penuh dengan berbagai pilihan makanan. Juga ngga jauh dari Lorong Baru (New Lane) yang juga terkenal sebagai gudang makanan. Tapi terus terang aja Georgetown sebenarnya penuh dengan pilihan makanan. Sepertinya mau tinggal di mana aja ngga usah kuatir ngga ada makanan. Di jalan Rangoon sendiri juga terdapat sebuah kopitiam yang rame di waktu malam. Ongkos grab dari airport ke hotel sekitar 31 RM (IDR 106,500). Cek in lumayan cepat. Hotel ini merupakan dua bangunan tua seperti model bangunan di Malaka yang digabung menjadi satu. Bagian bawah merupakan lobby. Lobbynya dihiasi beberapa sofa warna terang yang sungguh cantik. Di sebelahnya terdapat beberapa kursi tinggi dan meja tinggi yang komplit dengan beberapa colokan listrik - cocok dipakai untuk memakai laptop. Bersebelahan dengan lobby tapi di gedung sebelah dipake sebagai kafe yang menjual makanan Italia. Kamar kita di lantai dua. Aku dan Wawa mendapatkan k