Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2018

Terminal Bis Nohi di Takayama

- Tempat menunggu bis - perhatikan nomor supaya tahu di mana menunggu bis yang tepat - - Berbagai informasi untuk penumpang yang sedang menunggu -

Country Hotel - Takayama, Jepang

Takayama letaknya di daerah pegunungan di Prefektur Gifu. Dari Nagoya kurang lebih 2.5 jam dengan menggunakan bis. Selain itu juga bisa dicapai dengan kereta. Aku memilih Country Hotel karena letaknya yang berseberangan dengan Terminal Bis Nohi dan juga berseberangan dengan stasiun kereta. Tapi kenyataannya daerah itu sebenarnya cukup jauh dari tempat-tempat wisata. Coba lihat peta yang aku sertakan di bawah. Kita tiba di hotel sekitar jam 12 dan kita dibolehkan menitipkan koper dan tas ransel supaya memudahkan kita berjalan-jalan. Habis itu kita mencari makan dan kemudian menjelajahi kota yang tidak terlalu gede itu.

Naik Bis dari Nagoya ke Takayama

Untuk ke Takayama aku menemukan bis Meitetsu yang situsnya bisa dilihat di sini . Tiket bisnya ngga bisa dibeli online jadi bisa dibooking dengan menelpon nomor tertentu tapi kamu tetap harus nongol di kantor tiket untuk membayar tiket tersebut. Karena kita tinggal beberapa hari di Nagoya jadi kita berkesempatan untuk mencari tahu dulu di mana lokasi terminal bis Meitetsu ini. Letaknya lumayan dekat dengan Stasiun Nagoya dan dekat dengan hotel Marriott. Tinggal ikutin petunjuk pasti bisa sampai ke situ walaupun harus muter-muter dulu. Jadi kalo ada waktu cari tahu dulu supaya pas harinya ngga usah lari-lari dan panik mencari terminal bisnya.

Caper Jepang : Hari Ketiga Jepang

Hari ini kita mau mengunjungi beberapa tempat jadi kita putuskan untuk membeli Nagoya One Day Ticket. Harganya adalah JPY740 (IDR100rb). Boleh dipakai sepuasnya sepanjang hari. Tapi bukan 24 jam lho. Sehabis sarapan kita langsung jalan ke Nagoya Castle. Sekitar kastil ada taman jadi kita cuma melihat pemandangan sekitar dan ngga masuk karena untuk masuk harus bayar. Dan kita lagi *pelit mode on*. Jadi untuk menghemat sekitar JPY600 (kali dua berarti JPY1200) aku dan Wawa memutuskan untuk meninjau daerah sekitar kastil. Sambil jalan kita sambil main Pokemon Go. ha..ha..

Misen - Nagoya, Jepang

- Mie kuahnya adalah ramen Taiwan yang terkenal itu - Misen ini adalah restoran masakan Cina yang populer dengan ramen Taiwannya yang katanya pedas. Ramen Taiwan ini disebut-sebut sebagai makanan khas Nagoya dan cuma bisa ditemukan di Nagoya. Oleh karena itu aku pun penasaran. Restorannya terdapat di beberapa lokasi dan yang terdekat ke hotel kita adalah di Stasiun Nagoya. Pas mencari restoran inilah aku merasa Stasiun Nagoya itu rumit banget. Biarpun di peta Google keliatannya simpel tapi kita sempat ngider-ngider sekitar 15 menit. Rumitnya karena stasiun tersebut terdiri dari berbagai lantai mulai dari basement 2, basement 1, lantai dasar, lantai 1 dan seterusnya. Untuk kalian yang berminat mencari restoran ini. Patokannya adalah jam warna perak (atau pintu Taiko Dori). Jadi kalo kalian seperti kita yang masuk ke stasiun dari pintu Sakura Dori (yang ada jam warna emas) kalian harus jalan terus ke belakang sampai kalian menemukan pintu Taiko Dori. Pas kalian menghadap pintu Ta

Miya Kishimen Jingu - Nagoya, Jepang

Kishimen adalah salah satu makanan khas Nagoya yang berupa mie putih tebal terbuat dari terigu. Mie ini disajikan dengan kuah warna gelap yang dibuat dari bonito dan sake. Aku sedang iseng mencari restoran kishimen dan menemukan satu di daerah Atsuta. Kebetulan kita akan main ke daerah Atsuta untuk mengunjungi Kuil Atsuta. Jadi pas banget. Kalo kalian akan mencobanya juga, jangan lupa google Miya Kishimen Jingu dan ikutin petunjuk dari Google. Terus sampai di situ cari bendera dengan gambar semangkok mie. Itu adalah pintu masuk ke restoran. Restorannya memang bernuansa alam. Kursi dan mejanya semuanya panjang dan terbuat dari kayu. Jadi semacam tempat duduk di warteg gitu. Tapi ini warteg yang bagus. Terus sekelilingnya terdapat tirai bambu. Kalo ngga salah sebelahan dengan restoran tersebut terdapat sebuah kedai yang menjual es krim.

Camp - Nagoya, Jepang

Ngga sengaja ketemu restoran ini di mall bawah tanah Uni Mall dekat dengan Stasiun Nagoya. Gambarnya gede-gede dan keliatannya enak banget. Udah itu  harganya keliatannya ngga terlalu mahal sekitar JPY990 (IDR123500). Jadi malam itu kita balik ke Uni Mall lagi untuk makan di situ. Sesuai dengan namanya tema dari restoran ini adalah camping. Jadi makanannya disajikan di piring besi, terus sendoknya mirip sekop mungil, lucu banget deh. Pengen rasanya menculik sendok itu. Gelasnya adalah gelas stainless seperti gelas untuk kemping.

Caper Jepang - Hari Kedua Nagoya

- makan pagi di hotel (lihat nasi dengan kuah kari Jepang) - Setelah sarapan pagi di hotel kita keluar sekitar pukul 9. Hari kelihatan mendung jadi kita udah siap dengan payung dan jas hujan. Karena kehujanan yang gila-gilaan di Odawara kita putuskan untuk membeli jas hujan. Tentu saja 7 Eleven atau konbini (alias convenient store) adalah tempat yang terbaik untuk membeli jas hujan/payung dll. Benar saja ngga lama kita jalan eh mulai hujan. Jadi kita putuskan untuk turun ke jalan bawah tanah aja. Karena memang udah dekat dengan Stasiun Nagoya jadi kebanyakan di daerah stasiun gede memang banyak pertokoan bawah tanah. Enaknya kalo lagi hujan gitu tinggal jalan di bawah aja. Tapi memang ngga bisa jalan jauh karena kita ngga tau arah jalan yang tepat tanpa GPS di bawah situ. Kita sempat mampir di Komeda's Coffee untuk ngopi dan sarapan lagi. ha..ha.. Sebelum akhirnya nongol lagi di jalanan dan berbasah-basah mencari jalan ke kuil Osu Kannon yaitu kuil Kwan Im.

Komeda's Coffee - Nagoya, Jepang

Aku tertarik untuk mengunjungi warung kopi ini setelah nonton video TabiEats di Youtube. Jadi warung kopi ini paling banyak ditemukan di Nagoya tapi aku juga sempat lihat di beberapa kota lainnya. Yang terkenal di warkop ini adalah 'morning service'. Jadi berlaku mulai restorannya buka (entah pukul 6 atau 7) sampai pukul 11 pagi. Kalo kamu pesan minuman (kopi, es kopi, dll) kamu bisa mendapatkan pilihan roti panggang dengan telur rebus, roti panggang dengan saus kacang merah dll. Silakan lihat videonya di bagian akhir dari posting ini. Aku dan Wawa menemukan sebuah lokasi Komeda's Coffee di mal bawah tanah dekat dengan Stasiun Nagoya. Tapi merek ini bisa ditemukan di cukup banyak lokasi di Nagoya. Kita ngga sengaja lihat restoran ini pas lagi mencari jalan ke Osu Kannon. Memang kita udah makan pagi di hotel tapi pengen banget cobain roti panggangnya Komeda jadi kita mampir deh.

Miso Katsu Yabaton - Nagoya, Jepang

- kushikatsu dengan saus miso - Seperti yang aku ceritakan sebelumnya Nagoya tuh terkenal dengan berbagai masakan miso. Salah satunya adalah miso katsu yaitu daging babi goreng dengan saus miso. Dan secara kebetulan aku menemukan salah satu restoran tersebut ternyata dekat dengan kuil Osu Kannon tersebut. Jadi kita putuskan untuk makan siang di situ. Sampai di situ karena pas makan siang jadi mulai ada antrian. Kita menunggu mungkin sekitar 10 menitan. Ngga terlalu lama sih. Cuma karena tempatnya kecil seperti layaknya restoran di Jepang, jadi kita menunggu di tangga untuk menuju ke lantai dua. Tapi kemudian ternyata si mas di lantai dua diberitahu dari lantai satu bahwa di lantai satu ternyata ada lowongan untuk 2 orang. Jadi kita pun ditawari untuk duduk di lantai satu.

Caper Jepang : Hari Pertama Nagoya

Pas kita sampai di Nagoya sebenarnya sudah termasuk sore yaitu sekitar pukul 3:30. Jadi begitu kita sampai di hotel langsung bisa cek-in. Setelah istirahat sedikit kita langsung keluar lagi untuk mencari makan. Aku sebenarnya memiliki daftar makanan khas Nagoya yang katanya kudu harus dicoba. Jadi Nagoya terkenal dengan segala sesuatu yang memakai miso jadi ada miso katsu (daging babi goreng dengan saus miso), terus ada miso udon (mi putih dengan kuah miso) dan juga unagi alias belut air tawar. Silakan baca review mengenai hotel kita Meitetsu Inn Nagoya Ekimae di sini . Beberapa restoran yang direkomendasikan dan masuk dalam daftar yang sudah aku susun kita coba kunjungi satu persatu. Pertama unagi memang mahal ya jadi begitu kita lihat harganya yang sekitar JPY2500 (IDR324rb) per porsi langsung aku bilang ngga deh ya. Karena kali ini kita jalan agak lama di Jepang jadi otomatis ongkos udah lebih banyak. Jadi makanan aku pengen yang agak ekonomi aja.

Meitetsu Inn Nagoya Ekimae - Nagoya, Jepang

Hotel kita di Nagoya namanya Meitetsu Inn Nagoya Ekimae. Letaknya sekitar 10 menitan jalan kaki dari stasiun Nagoya pintu Sakuradori (jangan salah jalan supaya ngga jauh - patokan lainnya adalah jam emas). Silakan lihat di gambar peta Stasiun Nagoya. Seperti juga hotel-hotel lainnya, kita booking hotel ini lewat Agoda. Aku terus terang ngga ingat bahwa hotel ini memberikan sarapan pagi gratis. Jadi pas kita cek-in dan diberitahu mengenai sarapan gratis. Wah aku dan Wawa senang sekali. Sebenarnya di Jepang cari sarapan ngga terlalu susah sih. Tapi kalo ngga usah keluar cari sarapan malah lebih enak donk. Kamar kita kalo ngga salah di lantai 10. Kamarnya sih kecil seperti umumnya hotel-hotel di Jepang. Kamar mandinya yang ini lebih tinggi dari kamar. Kamar mandi seperti ini memberikan kesan seperti wc di pesawat karena dari lantai ke dinding semuanya fiber glass. Sampo, conditioner dan sabun cairnya semuanya ukuran gede seperti hotel di Asakusa. Wanginya pun enak banget. Iiih norak

Odawara - Nagoya

- makan pagi dari 7Eleven - Tadinya kita rencana mau makan dulu di Sukiya atau di stasiun Odawara sebelum naik kereta ke Nagoya. Karena perjalanan dengan kereta cukup panjang sekitar 293 menit (menurut Hyperdia -liat gambar yang aku sertakan). Jadi kita akhirnya memutuskan untuk cek out pagian dan langsung jalan aja. Dengan keputusan tersebut maka begitu kita bangun pagi langsung jalan ke 7 Eleven (tentunya setelah cuci muka gosok gigi ya). Tujuan kita yaitu belanja makan pagi sekaligus makan siang. Karena perjalanan kereta yang panjang jadi kita ngga yakin ada waktu untuk makan siang. Silakan lihat foto yang aku sertakan untuk melihat belanjaan 7Eleven kita.

100 Days My Prince - drama Korea

credit : Vlive.tv Ngga sengaja nonton drama ini pas lagi di Jakarta. Tadinya aku ngga gitu tertarik karena ngga gitu sreg dengan Do Kyung Soo. Tapi setelah aku mulai nonton ternyata jalan ceritanya lumayan menarik gitu. Ceritanya bermula dari masa kecil Lee Yul dan Yoon Yi Suh. Ceritanya dari teman bermain Lee Yul kesengsem berat dengan Yoon Yi Suh dan berjanji akan menikahinya. Tapi apa boleh ayah Yoon difitnah oleh si jahat Kim Cha Eon dan dibunuh. Dengan kejadian itu, ayah Lee Yul pun diangkat menjadi raja. Kedua anak manis itu pun terpisah. Ngga disangka kisah cinta monyet itu ternyata tidak bisa hilang dari ingatan Lee Yul. Puluhan tahun kemudian Lee Yul yang sudah menjadi putera mahkota tetapi tetap belum menikah dijadikan alasan musim kemarau yang berkepanjangan. Karena belum menemukan wanita idamannya, sang putera mahkota Lee Yul pun memerintahkan semua pria dan wanita lajang di kerajaan mereka untuk menikah.

Caper Jepang : Hari Ketiga Odawara

Acara lari Wawa akan mulai sekitar pukul 10. Tapi berhubung Wawa belum mendapatkan nomor dada jadi doi agak risau. Wawa bilang dia perlu ke tempat pertemuan agak pagian. Jadilah kita keluar apartemen setelah memakan sisa makanan dari hari sebelumnya. Setelah Wawa memulai lari di titik awal, aku pun balik ke apartemen kita. Kita janjian ketemu untuk makan siang setelah acara larinya selesai. Aku udah siapkan baju ganti dan baju renang untuk kita berdua. Rencananya setelah makan siang kita akan jalan ke Yunessun untuk main air dan berendam di kolam air panas. Pokoknya asyik deh. Kita makan siang di Sukiya sebuah resto waralaba yang terkenal dengan masakan daging sapi yang disajikan dengan nasi. Mirip-mirip Yoshinoya yang di Indonesia deh. Aku pesan daging dengan nasi dan topping tambahan kimchee. Sedangkan Wawa karena lapar berat pesan kombo yang terdiri dari daging, unagi dengan nasi. Selain itu juga ada salad dan sup miso.

Caper Jepang : Hari Kedua Odawara

Banyak pelancong ke Hakone menganjurkan untuk membeli Hakone Free Pass . Dengan harga JPY5140 (IDR 690rb) kamu bisa menggunakan beberapa moda transportasi untuk menjelajah Hakone. Harganya memang agak mahal mungkin karena Odawara dan Hakone termasuk daerah kecil sehingga biaya transportasi lebih mahal. Tadinya aku merencanakan setelah meninjau lokasi untuk pemgambilan nomor dada untuk acara lari Wawa kita bisa menjelajah Hakone. Tapi apa boleh buat. Hari yang tadinya kelihata cerah tau-tau mulai hujan. Ngga tanggung-tanggung lagi. Hujan gede pula. Jadi setelah hujan selesai kita cuma memiliki setengah hari. Jadi pikir-pikir sayang untuk membeli Hakone Free Pass yang harganya lumayan. Tapi kalo kalian memiliki 2 hari penuh untuk menjelajahi Hakone, maka harga pass itu jadi ngga terlalu mahal. Oh ya kalo kalian tertarik untuk membaca lebih lanjut mengenai Hakone Free Pass dan penggunaannya silakan baca blog The Travel Intern .

Yuk Lari Maraton di Jepang !

Teman-teman para pelari mungkin pernah bermimpi untuk lari di negara orang. Kalo rejeki mengizinkan silakan coba situs berikut Sports Entry atau JTB Sports . Jadi ceritanya Wawa pernah beberapa kali ikutan lari maraton di tempat kita tinggal di Amrik. Metode pendaftaran cukup mudah dan bisa dilakukan online. Pembayaran melalui kartu kredit dan bib (nomor dada) biasanya diambil sehari sebelum acara di tempat yang sudah ditentukan. Jadi pas Wawa bilang dia mau coba lari di Jepang. Aku bilang coba aja. Kurang lebih sama kali ya. Tapi ternyata tidak. Pertama kebanyakan informasi dalam bahasa Jepang. Kalo pun kita bisa minta Google untuk menerjemahkan. Pembayaran kebanyakan harus dilakukan di tempat tertentu di Jepang. Biasanya di convenient store (kayak 7 Eleven, Family Mart, dll). Orang-orang Jepang menyebut convenient store sebagai konbini. Dan nomor dada harus dikirim ke alamat si pendaftar. Wah susah sekali.

Caper Jepang : Hari Pertama di Odawara

Odawara termasuk kota kecil kalo dibandingkan dengan Tokyo. Aku dan Wawa tinggal di sebuah guest house selama 3 hari karena Wawa mau ikutan sebuah pertandingan lari yang dimulai di Odawara. Kebanyakan pelancong yang datang ke Odawara sebagai tempat singgah untuk menuju ke Hakone. Kita naik kereta Odakyu biasa dari Shinjuku, Tokyo dengan ongkos JPY 880 (sekitar IDR118rb). Waktu perjalanan sekitar 80 menit. Keretanya adalah kereta yang berhenti di setiap stasiun. Duduknya menyamping seperti kereta JR yang biasa kita tumpangi di Tokyo. Juga seperti kereta-kereta lazimnya di Hong Kong atau pun Singapura.

Airbnb di Odawara - Jepang

Seperti yang aku ceritakan di posting sebelumnya mengenai hotel di Asakusa. Pemerintah Jepang menerapkan aturan baru sejak bulan Juli lalu. Dengan aturan baru ini para pemilik apartemen diharuskan memiliki izin untuk bisa menyewakan properti mereka. Dan dengan aturan baru ini kebanyakan Airbnb yang aku lihat harganya kurang bersaing dibandingkan hotel biasa. Dengan perkecualian Odawara ini. Odawara sebenarnya bukanlah kota yang dibanjiri turis seperti Tokyo misalnya. Kebanyakan turis yang berkunjung ke Odawara cuma mampir di stasiunnya untuk kemudian naik kereta lagi ke Hakone yang lebih terkenal. Rencana awal adalah tinggal di Hakone. Tapi setelah melihat harga hotel di Hakone aku merasa ngga seimbang dengan manfaat yang didapatkan. Lagipula Wawa kemudian  memutuskan untuk ikutan lari di Hakone turnpike. Acara lari itu dimulai di Odawara jadinya lebih klop kalo kita tinggal di Odawara. Tapi seperti yang aku ceritakan tadi, Odawara bukanlah kota yang terlalu rame. Jadinya hotel

Apa sih ramen celup itu ?

Untuk kalian para penggemar ramen yaitu mi kuah ala Jepang. Kalo kalian doyan ramen dan ingin mencoba variasi ramen silakan mencari tahu mengenai tsukemen alias ramen celup. Wah apaan tuh ramen celup ? Ramen celup adalah ramen di mana mi-nya disajikan terpisah dari kuahnya. Oh gitu doank ? Ngga cuma gitu. Kuahnya biasanya lebih pekat dengan rasa yang lebih mendalam. Pertama kali kenal ramen ini lewat video di Youtube. Kemudian aku pernah cobain di San Jose tahun lalu sebelum berangkat ke Jepang. Tapi baru kali ini nyobain di negara asalnya di Jepang. Aku dan Wawa sedang dalam perjalanan mencari kuil Hie di daerah Akasaka. Perut mulai keroncongan karena sarapan kita minim pagi itu. Pas lewat restoran ini dan lihat gambar ramen yang dipajang di luar langsung dapat inspirasi untuk makan ramen.

Hyperdia untuk Jadwal Kereta di Jepang

Tahun lalu saat pertama kali mengunjungi Jepang aku dan Wawa lebih mengandalkan Google untuk membantu kita mencari jalan dari satu tempat ke tempat lainnya. Tapi saat-saat terakhir aku menyadari bahwa Google tidak terlalu bagus untuk membantu mencari pilihan transport berdasarkan harga tiket. Jadi seperti saat kita akan menuju airport Narita, Google akan menampilkan beberapa pilihan sesuai dengan jadwal kereta saat itu. Tapi Google maps tidak memberikan pilihan untuk menyortir berdasarkan harga tiket. Cara pemakaian Masukkan nama stasiun di kolom From dan nama stasiun di kolom To. Perhatikan instruksi untuk memasukkan beberapa huruf depan stasiun dan nama stasiun akan muncul sebagai pilihan. Perhatikan tanggal dan waktu sudah langsung muncul sesuai tanggal dan jam di perangkat elektronik anda. Tinggal tekan tombol search dan tunggu untuk dibawa ke halaman berikutnya. Perhatikan kolom di sebelah kanan adalah airplane, airport shuttle bus, bullet train dan nozomi dll. Kecuali

Caper Jepang : Asakusa - Odawara

- Kuil Hie (anak tangga dari bagian belakang kuil) - Esok harinya karena lumayan jetlag, kita bangun lumayan pagi. Tapi males keluar hotel karena masih gelap. Jadi foto-foto Tokyo Skytree lewat jendela kamar. Wawa masih sibuk bobo. Tapi aku udah semangat aja pengen jalan. Jadinya aku sibuk google cari tau ada apa sih sekitar hotel Amanek ini. Ternyata ada sebuah cafe/bakery yang lumayan dekat. Jadi setelah lumayan terang sekitar pukul 7 lebih kita pun keluar. Tempat perhentian pertama adalah Lawson. Aku perlu membeli sabun cuci muka karena ngga bawa dari rumah. Kita pun membeli pisang sekedar untuk ngemil sambil cari makan pagi. Setelah liat peta ternyata Sensoji ngga terlalu jauh. Kita pun berangkat mencari jalan ke Sensoji. Mumpung pagi belum banyak orang jadi bisa foto-foto sepuasnya.

Sekitar Asakusa

- Kaminarimon - Pintu Gerbang Sensoji - Pemandangan dari luar gedung Asahi - - Makan pagi di Tom Tom Bakery - - Tokyo Skytree -

Foto-foto di balik layar Mr.Sunshine - drama Korea

Drama Mr.Sunshine sudah berakhir masa putarnya akhir September lalu. Drama ini meninggalkan kesan mendalam. Untuk teman-teman  yang belum menonton silakan ditonton ya. Jangan ragu-ragu lagi. Drama ini memiliki 5 karakter yang masing-masing memiliki latar belakang yang sangat berbeda. Awal mulanya sepertinya mereka masing-masing mempunyai tujuan yang berbeda. Tapi kemudian di antara mereka bisa terjalin hubungan yang agak sulit mengerti. Bahkan untuk karakter-karakter yang sepertinya bakal menjadi musuh bebuyutan. Memang jalan ceritanya sungguh menarik.