Lika Liku

Habis ajak makan malam ipar dan keponakan mereka rupanya masih lapar. Maklum deh anak muda. Tapi terus terang makan malamnya memang porsinya agak sedikit jadi aku pun masih ada ruangan untuk makanan kecil. Tergantung deh apa ya yang tersedia. Kebetulan lewat resto di daerah Nimman ini kok rame ya. Ternyata mereka menjual makanan kecil semacam roti. Roti di Thailand itu seperti martabak telurnya Indonesia tapi kebanyakan rasanya manis dan merupakan makanan kecil. Roti ini sepertinya merupakan makanan khas dari Thailand bagian selatan yang lebih banyak dihuni kaum Muslim. Mungkin pengaruh makanan Timur Tengah ? Kami memutuskan untuk duduk di luar karena saat itu hujan masih agak gerimis tapi adem di luar dan enak. Mejanya agak kecil sehingga kami harus berdesakan sedikit. Sambil menunggu pesanan datang, aku lihat di seberang jalan ada penjual mangga dengan ketan. Aku pun pergi membeli untuk sharing. Cuma sekitar THB60 (IDR 27300). Mangganya ngga terlalu banyak dan kelihatan agak pucat. T

Ceritanya kemarin ini aku dan Wawa iseng nonton drama Who Is He di YouTube. Selesai habis dua episode eh ternyata episode berikut2nya ngga ada. Pas cari di Youku ternyata cuma boleh ditonton sama member alias VIP. Sudah telanjur seru ya bayar deh. Setelah selesai drama itu aku jadi sering bolak balik cari drama lainnya mumpung sudah bayar. Nah drama ini juga salah satu hasil temuanku. Pertama drama ini rada beda dengan drama lainnya. Seenggaknya dari judul dan tampilannya ya. Begitu mulai nonton kok ceritanya rada drama banget. Mengingatkan aku sama novelnya Laura Ingals - Little House on The Prairie. Cerita mengenai kehidupan sehari-hari tapi kok pas di hati gitu. Drama ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama dari pengarang Bei Feng San Bai Li. Tokoh utamanya adalah Shao Xue (diperankan oleh Chen Yuqi), Zheng Shu Nian (diperankan oleh Lin Yi) dan Zhang Qi (diperankan oleh Yan Zi Dong). Ketiganya tinggal berdekatan di Liu Li (bagian dari Beijing) dan sudah merupakan teman seja

Xu Mu bekerja di sebuah perusahaan periklanan. Sang ibu selalu mendesak doi untuk cepat menikah. Ibu pun tidak ragu untuk mencari jodoh bagi Xu Mu dengan mencari berbagai blind dates untuk doi.  Suatu hari dalam sebuah pertemuan dengan klien mereka dari Like, Xu Mu bertemu seorang mantan teman sekelas. Bukan hanya teman sekelas tapi Xie Shi dulu merupakan teman sebangku jaman sekolah dulu. Tapi teman sekelas ini hadir di ruang pertemuan sebagai Direktur dari Like dan bernama Jiang Zhou. Walaupun keduanya mirip tapi Jiang mengaku tidak mengenal Xie Shi. Setelah melalui berbagai cara untuk mengetes apakah Jiang dan Xie adalah orang yang sama akhirnya Direktur Jiang mengakui bahwa dia adalah Xie Shi. Antara Xie Shi/Jiang Zhou kemudian terlibat kontrak untuk menjadi pasangan boongan. Bagi Xu Mu supaya sang ibu bisa berhenti mendesak doi untuk bertemu cowo lewat blind date dan bagi Jiang Zhou supaya doi bisa memperkenalkan Xu Mu sebagai cewenya ke keluarga mereka. Dari sini agak bisa diteba

Ceritanya ipar dan keponakan akan mampir semalam di Chiang Mai dalam perjalanan balik ke Kuala Lumpur. Tadinya aku pikir akan menyewa hotel untuk mereka dekat dengan Airbnb kami di daerah Meechok. Supaya dekat kalo mau ngobrol dan ngumpul lebih gampang. Semakin dekat dengan tanggal aku merasa mendingan cari hotel yang dekat dengan tempat yang ramai. Pilihanku jatuh ke daerah Nimman yang merupakan "Kuta"nya Chiang Mai. Setelah melihat pilihan hotel yang ada akhirnya aku membooking kamar di hotel Empire Nimman ini. Menurutku adalah pilihan yang tepat karena dekat dengan jalan utama Nimman dan kamarnya terang. Seenggaknya yang kelihatan di foto ya. Aku suka kamar yang terang dengan cahaya alami. Pas harinya kami pun janjian ketemu di situ. Aku dan Wawa tiba duluan karena kami sudah bersiap-siap sejak pagi hari. Jadi selesai makan siang langsung berkemas dan jalan ke hotel menggunakan Grab. Hari itu hujan rada gerimis lagi. Begitu sampai pas jam cek in jadi langsung dapat kunci d

Sejak tahun lalu aku sudah melihat Jing Jai Market ini di peta Google. Mau ke situ rada malas juga karena lumayan jauh dari tempat tinggal kami waktu itu. Eh pas kemarin tinggal di daerah Ruamchok ternyata lumayan dekat lho. Bisa jalan kaki dan ngga terlalu jauh. Jadi aku pun mengusulkan Wawa untuk ke situ. Setelah berjalan hampir sekitar 1 jam, naik turun trotoar, menyeberang jalan, menyeberang sungai. Kesasar dikit akhirnya kami pun sampai. Wawa sempat nanya apa bener nih lokasinya. Eh, ternyata pasarnya sepi. Hanya ada supermarket, beberapa resto dan sebuah toko. Sedangkan penjual lainnya yang biasanya di tenda-tenda sama sekali ngga ada. Juga ngga ada tenda sama sekali. Pantesan sepanjang jalan ke situ kok ngga banyak orang. 😕 Rupanya sodara-sodara, Jing Jai market itu cuma ramai dengan penjual di hari Sabtu dan Minggu. Pas aku pergi tuh hari Jumat. Nyebelinnya menurut Google tuh mereka buka setiap hari. Mungkin maksudnya ya toko dan restoran itu. 😒 Ya sudah. Untuk melipur lara,

Di Airbnb yang baru ini, ngga ada fasilitas Netflix jadilah aku mencari-cari di YouTube apa ada drama yang bisa ditonton sekedar untuk hiburan. Eh ketemu drama Be Reborn ini. Drama ini pemain utamanya adalah Zhang Yi yang aku pernah tonton dramanya yaitu Reborn . Di situ Zhang Yi pun bermain sebagai seorang polisi detektif. Mungkin memang tampangnya cocok kali ya. Kalo ngga senyum doi bisa keliatan serius banget. Di drama Be Reborn ini Zhang Yi pun bermain sebagai seorang polisi detektif yang mengepalai tim 3 orang. Di awal episode pertama Luo Jian dan timnya menyelidiki kasus lukisan yang dicuri. Salah satu tersangka adalah Zhuang Wen Jie (diperankan oleh Karry Wang). Zhuang menjadi tersangka karena doi tahu terlalu banyak mengenai lukisan dan juga berbagai hal yang sepertinya ngga seharusnya diketahui seorang mahasiswa tahun terakhir. Terlebih menjadi mencurigakan karena mendiang ayah Zhuang Wen Jie yaitu Zhuang Yao Bai adalah seorang pencuri terkenal. 😅 Tetapi kemudian Kapten Luo J

Daerah Chiang Mai yang sering dikunjungi pelancong adalah Nimman atau Nimmanahaeminda. Yaitu sebuah jalan yang banyak terdapat restoran, kafe dan toko-toko serba-serbi. Kafe di sini mungil-mungil dan unik.  Sewaktu aku dan Wawa berada di Chiang Mai, ipar dan keponakan datang berkunjung. Jadi kami pun bertemu mereka di hotel dan makan bareng sambil ngobrol ngalor ngidul. Mereka tinggal di hotel Empire Nimman. Nanti kalo sudah aku tulis ceritanya, baru aku posting linknya. Setelah bertemu kami makan malam bersama di sebuah resto dekat hotel. Hujan turun gerimis sejak siang hari sehingga kami harus meminjam payung dari hotel.  Restoran tersebut bernama So Good Thai Restaurant. Wawa yang menemukan resto tersebut di Google maps. Reviewnya banyak dan kami lihat menunya lumayan bervariasi. Nanti kalo aku sudah post foto-fotonya baru aku kasih link deh. Habis makan kami berjalan menuju mall One Nimman. Terus terang aku dan Wawa belum pernah ke situ makanya kami pikir sekalian liat-liat deh. Ta