Skip to main content

Penang Hari Kedua : Kek Lok Si, Prangin Mall dan Plaza Gurney


From Google user (AsiaWebDirect ?)
Hari kedua kita makan pagi di kedai kopi di seberang hotel. Kedai kopi itu sepertinya lebih fokus ke makan malam. Pilihan makan paginya ngga begitu banyak.

Habis makan kita ke kuil Kek Lok Si dengan grab. Sampai di situ mulai turun hujan gede. Jadinya kita lebih banyak berteduh. Papa sempet naik ke lantai lebih atas dengan Wawa. Mamaku ngga tertarik. Licin. Dari lantai utama kita akhirnya pindah ke lantai basement tempat toko cinderamata. Kita di situ lumayan lama. Sambil cuci mata sambil nungguin hujan berhenti.

Beberapa tahun yang lalu saat kita berkunjung ke situ, daerah basement terhubung dengan pelataran parkir. Jadi dari pelataran parkir kita bisa melalui jalan sempit mendaki dengan melewati banyak toko yang menjual berbagai cinderamata. Sekarang sudah berbeda banget. Sepertinya mereka sedang membangun kereta untuk menghubungkan tempat parkir dengan basement.



Dari situ kita naik grab ke Prangin Mall. Belum waktu makan siang jadi kita masih ada waktu untuk ngider-ngider cuci mata. Akhirnya kita makan siang di Old Town White Coffee di lantai 2 kalo ngga salah. Makanannya lumayan banyak pilihannya. Total kerusakan RM54.30 (IDR 186rb).

Kita pulang ke hotel untuk istirahat. Aku dan Wawa keluar mencari tukang servis hp. Ketemu tapi mereka menyarankan untuk ditinggal. Itu pun belum pasti bisa dibetulin. Ogah ah.

Malamnya kita ke Gurney Plaza yaitu sebuah mal bersebelahan dengan Pesiaran Gurney. Dulu kita ngga sempat kemari. Sekarang kita sempatkan tapi akhirnya kita ngga jadi makan di Pesiaran Gurney karena kuatir ortuku kurang cocok.

Makan malam di Little Nyonya di basement Gurney Plaza. Mal itu gede sekali - kalo ngga salah 5 tingkat dengan sebuah bioskop di lantai atas. Kita cuma sempat jalan sampai lantai 3. Makanya esok malam kita balik ke situ untuk sekedar jalan dan cuci mata.

From Google user

- (Old Town White Coffee) -
Add caption
Add caption

Nasi Lemak (Old Town White Coffee)







Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.