Skip to main content

Paviliun Sunda - Bandung, Indonesia


Resto ini letaknya berseberangan dengan hotel kami, De Paviljoen. Menunya keliatan menarik jadi daripada pergi jauh-jauh aku putuskan untuk makan malam di sini.

Aku dan Wawa sengaja tiba agak sorean sebelum benar-benar waktu makan malam. Kuatir terlalu ramai. Ternyata tempatnya luas. Tapi ngga ada seorang karyawan pun dekat pintu. Jadi kami menunggu sekitar beberapa menit sebelum seorang karyawan datang dan mempersilakan kami duduk.

Sehabis duduk kami dipersilakan langsung ke konter untuk memesan makanan. Lucu ya konsepnya. Ternyata di konter ada menu dan kita boleh langsung memesan. Tapi kalo lagi ramai pasti antrian bisa panjang sekali. Jadi ngga tau ya apa konsep ini efektif atau ngga.








Yang pasti aku suka karena modelnya agak gabungan antara warung dengan resto. Mereka memiliki sayuran yang sudah matang dan boleh langsung dipanasin. Enaknya pelanggan ngga usah memesan seporsi pol. Seperti aku dan Wawa memesan terong balado yang harganya 8rb. Cuma dua potong sih. Tapi cukup deh karena aku lagi pantang terong. Tapi mereka juga menawarkan menu perporsi seperti sup iga bakar dan cumi asam manis. 

Rasa makanan enak dan harganya aku bilang terjangkau sih ya. Total berdua kalo ngga salah sekitar IDR160rb.

Paviliun Sunda
LLRE Martadinata St No.97, Citarum, Bandung Wetan, Bandung City, West Java 40115, Indonesia
Jam : setiap hari 10 pagi - 10 malam 
Tel: +62 22 4267700

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.