Skip to main content

Mango Carribean

Hari ini adalah hari spesial buat Lulu dan Wawa (nickname utk yayank). Hari ini 9 thn yang lalu adalah hari di mana mereka berdua berjanji untuk selalu saling menjaga selamanya. ha..ha.. Emangnya bodyguard ?

Sudah beberapa tahun terakhir, kita berdua ngga saling tuker kado. Males deh..lagian mendingan duitnya ditabung untuk jalan2. Jadinya kita biasanya cari resto yang rada unik untuk kita cicipin. Tahun ini Wawa pengen nyobain Caribbean food. Doi katanya dulu pernah makan di satu resto di Palo Alto yang katanya enak banget. Resto itu udah tutup. Cari punya cari, kita temukan resto lainnya yang reviewnya oke punya. Pas hari H-nya ternyata resto tsb tutup selama seminggu sampai tahun depan. Tapi resto di Palo Alto yang udah tutup itu ternyata berganti nama menjadi Mango Carribean.

Untuk pembuka, kita pesan mobay yaitu udang ukuran sedang disajikan dengan goreng plaintain (sejenis pisang) yang diiris tipis dan ditumpuk di atas nasi uduk. ha..ha.. Nasi dimasak dengan santan, tapi bener deh kalo dimakan dengan ayam goreng, teri, sambal, serasa makan nasi uduk. Udangnya pertama diliat kok pucat ngga ada warna atau bumbu. Pas dimakan ngga ada rasa. Sekitar 20 detik kemudian terasa pedes. Untunya plaintainnya enak dan manis disertai gurihnya 'nasi uduk'. Setelah udang kedua dan ketiga, wah..mulut rasanya kebakaran. Di sekeliling piring keliatan serpihan kecil2 cabe (mungkin habanero ?)

Wawa pesan reggae platter yang isinya jerk ayam dengan nasi dan kacang merah disertai irisan2 wortel, bawang bombai dan paprika merah dan hijau. Nasi dan kacang merah dimasak dengan santan. Sayuran2 dioseng dengan minyak (kelapa ?) Ngga jelas deh yang pasti berminyak. Jerk ayamnya lembut, lepas dari tulangnya. Malah ngga keliatan tulang sama sekali. Seperti ayam yang dimasak dengan pressure cooker. Tapi ngga ada rasa sama sekali. Untungnya si mbak waitresnya pas bawain makanan udah nawarin sambal. Jadi rasanya sedikit tertolong. Sambalnya adalah sambal botolan yang dibuat dari pepaya, cabe merah/hijau dan cuka. Rasanya lebih dominan manis dibanding pedas.

Aku pesan Little Ochi yang di menu ditulis snapper di-grill gaya caribbean. Tapi pas makanan dibawain kok ikannya digoreng seperti fish & chips. Ikannya rasanya ngga terlalu fresh, mungkin baru saja dikeluarkan dari pembeku. Selebihnya sama dengan platternya Wawa, ada nasi 'uduk' dengan kacang merah dan banyak sayur2an. Malah waktu piring diletakkan di meja, aku sempet bingung mana ikannya ? Ternyata tersembunyi di bawah sayuran. Mungkin kalo di resto Asia namanya bakal menjadi oseng paprika sembunyi ikan. hi..hi..

Setelah semua habis, kita sepakat masih ada 'ruangan' untuk dessert. Jadinya kita minta si mbak mbawain menu. Dari menu, kita pilih banana tree, yaitu plaintain yang digrill dan disajikan dengan es krim kelapa dan sirup coklat. Tapi kita minta supaya pesanan kita ngga pake sirup coklat.

Dessertnya enak, karena ngga pake sirup coklat jadi ngga terlalu manis. Lagipula plaintainnya udah manis. Kita rasa waktu digrill udah disiram air gula. Plaintain dan es krim disajikan di atas genangan sirup kelapa ? Ngga jelas deh, agak gelap dikit warnanya, rasanya seperti santan tapi ngga terlalu manis.





Wawa juga pesan soda champagne. Yang ternyata rasanya seperti Fanta oranye. Total kerusakan termasuk tips sekitar $57. Rasanya secara keseluruhan kurang menggigit. Makanan pembuka dan dessert termasuk lumayan sedangkan makanan utama justru rasanya seperti kurang garam. Ngga tau apa memang rasanya seharusnya begitu atau si tukang masak lagi ngga cuneng.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.