Skip to main content

Jalan ke SF pakai BART


Hari ini janjian sama seorang teman, Kiyoko, untuk ketemuan di Union Square, San Francisco. Wawa terpaksa ditinggal di rumah karena temanku itu orangnya pemaluan bener..bukan malu2in tapi emang pemalu. Terakhir kali ketemu, K punya tiket gratis nonton beisbol San Jose Giants jadi kita janjian ketemu dan pergi nonton bareng. Tapi terpaksa ngga banyak bicara selain karena wawa hadir di antara kita. hihihi..Juga agak susah untuk ngobrol di stadion bola.. Coba aja ngobrol kalo sekitar ribuan orang sekitar semuanya juga ikutan ngobrol bersamaan.
Untuk ke SF kali ini, aku naik kereta, BART - Bay Area Rapid Transit. Untuk ke stasiun BART aja mesti nyetir sekitar 45 menit. ha..ha.. Itu sih sudah hampir sampai ke SF kali ya. Tapi sebenarnya belum sih. Masih mesti sekitar 30 menit lagi baru sampai. Tapi kalo mesti nyetir ke SF, aduh..mendingan bawa supir deh. Rudet bener. Apalagi daerah Union Square, belum mesti bayar parkir lagi. Jatuh2nya sih gedebuk..eh maksudnya hampir sama. Tp drpd pusing dan kesasar mendingan naik kereta aja.
Sebenarnya asik juga lho naik BART. Tiap kali naik BART selalu ada excitement tersendiri. Serasa lagi di Singapur atawa Hongkong. Tp beda sih, karena MRT di Sing atau HK selalu bersih dan kursinya kursi fiberglass. Sedangkan kursi di BART adalah kursi jok dan lantainya pake karpet. Aku dan wawa selalu diskusi masalah kursi dan lantai BART tiap kali kita naik tuh kereta. Permasalahannya, kenapa sih pake kursi jok kan cepet kotor dan ngga bisa dicuci/dilap. 'Tul ngga ? Belum lagi lantai karpetnya..aduh..kotor deh.
Terus kalo naik kereta ke Union Square berarti bakal jalan lewat toko2 sepanjang jalan ke Union Square (US). Asik deh. US kan tempat kumpulnya toko2 retail gede macam Macys, Neiman Marcus, Victoria's Secrets, Louis Vuitton, Nike. Soalnya tiap kali lewat US biasanya di dalam mobil mana bisa cuci mata. Trus banyak sekali orang lalu lalang, nenteng2 tas belanja gede2, tau deh isinya apa. hihihi.. Jadi berasa seperti jalan di Tsim Tsa Shui, HK. (tau bener ngga nulisnya).

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.