Skip to main content

Vancouver Marathon dan reuni kecil-kecilan

Kunjungan ke Vancouver kali ini hampir sama seperti sebelum-belumnya. Maklum deh karena keluarga Wawa tinggal di situ, jadi bagiku, ke V bukanlah benar-benar suatu hal yang baru. Kita pulang ke situ setiap tahun dan kebanyakan kita hanya melewatkan waktu bersama keluarga karena memang cuma sekali-kalinya kita bertemu. Biasanya paling tidak pasti ada acara makan malam dengan keluarga kakaknya. Tapi kita ngga lagi melakukan kegiatan-kegiatan seperti turis. Shopping pun jarang terjadi karena barang-barang di situ kebanyakan sama dengan US, TAPI karena pajaknya yang lebih mahal jadi jatuhnya lebih mahal.
Kali ini ada bedanya sedikit, Wawa ikutan lari maraton yang diselenggarakan oleh BMO (Bank of Montreal). Yang lebih istimewa adalah doi ikutan lari karena diajak teman lamanya, J. Wawa sudah sekitar 10 tahun lebih ngga berkesempatan bertemu teman ini, jadi kesempatan ini benar-benar bagus baginya untuk mengupdate sisi masing-masing. Terakhir kali mereka bertemu, masing-masing belum berkeluarga. Lagipula si J ini dikenal pula oleh keluarga Wawa jadi mereka pun berkesempatan untuk bertemu J.

Maratonnya sendiri hanya berlangsung sekitar beberapa jam, setelah itu kita pun pulang ke rumah untuk bebersih. Acara berikutnya adalah barbecue di rumah seorang teman lama Wawa. Ceritanya mereka semua adalah teman satu sekolah Wawa dulu di Brunei. Kebayang ngga dulu mereka masih pitik-pitik (sekitar 12-14) dan sekarang semua sudah berkeluarga. Ini pertama kalinya aku berkenalan dengan mantan teman-teman sekelas Wawa jadi banyak hal-hal baru yang bagiku sungguh lucu. Sedangkan mereka karena semua tinggal di V dan sekitarnya jadi mereka lumayan sering berkumpul.

Kita makan dan berbincang-bincang bersama beberapa teman-temannya sepanjang siang hari hingga sore menjelang. Hari itu cuaca begitu cerah dan matahari bersinar tanpa malu-malu. Sungguh sesuatu yang jarang terjadi di V yang cuacanya lebih mirip Seattle yang merupakan kota hujan. Kita akhirnya cabut sekitar jam 6 walaupun beberapa teman Wawa baru saja tiba dan belum berkesempatan untuk banyak bercakap dengannya. Malam itu kita sudah janjian untuk makan malam dengan keluarga kakak Wawa. Jadi hari Minggu itu jadwal kita benar-benar penuh dari pagi sampai sore dan malam.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.