Skip to main content

Catatan dari Palace Hotel San Francisco

Kuterima undangan sekitar seminggu yang lalu. Undangan warna ungu gelap dengan amplop transparan yang di bagian belakang amplop disegel dengan stiker warna silver komplit dengan inisial MPL. Tadinya kugaruk kepala ngga ngerti apa sih MPL itu, baru kemudian ngeh - Market President Luncheon. hihihi..Dari kantorku, rekan kerja Tiffi juga diundang, jadinya kita sepakat berangkat bersama. San Francisco yang sudah sering kukunjungi selama ini tetap seperti kota asing yang tidak mau dikenal. Selama ini kalo aku ke SF selalu bersama Wawa dan doi yang nyetir. Kalo aku harus ke SF untuk training, aku pilih naik BART (Bay Are Rapid Transit - alias kereta).

Kami berangkat dari kantor sekitar pukul 10:30 dan setelah mampir sana sini untuk keperluan Tiffi, akhirnya sampai pula kita ke SF. Aku terus terang rada ngeri disupiri Tiffi, doi ngebut dan ngobrol dengan semangat dalam waktu yang bersamaan. Kadang aku pengen diam aja biar doi lebih konsen nyetir, tapi Tiffi ngga bisa direm. ha..ha.. Seru juga sih punya teman seperjalanan seperti doi, waktu 1.5 jam ngga berasa banget. Tapi jangan ditanya deh berapa pelanggaran lalu lintas yang kita lakoni hari ini. Duh..kalo mau dihitung tilang, mungkin udah sekitar $600 kali ya. Benar-benar ngga sebanding dengan makan siang kita hari ini. Bukannya kita dengan sadar melanggar lampu merah, tapi karena kita terlalu sibuk melihat nama jalan untuk memastikan supaya ngga kesasar. hihihi..

Makan siang kita berlangsung di French Parlor di Palace Hotel. Tempatnya di lantai dua dan terdiri dari ruangan-ruangan yang bisa disekat tergantung keperluan. Ruangan yang kita pakai cukup ditempati enam meja yang masing-masing sekitar 10 orang per meja. Begitu kita sampai, meja ditata komplit dengan peralatan makan pisau di sebelah kanan, dua garpu besar di sebelah kiri dan garpu serta sendok kecil di depan. Setiap orang diberikan air putih dingin dan juga es teh dengan irisan jeruk lemon. Di bagian tengah meja terlihat sebuah rangkaian mawar merah dengan beberapa lilin tealight. Sungguh cantik.

Makan siang seperti yang sudah aku bayangkan yaitu dimulai dengan salad, makanan utama dan ditutup dengan dessert. Saladnya sederhana, daun spinach, potongan-potongan kecil beet rebus dan jeruk mandarin. Dressingnya ranch dressing. Aku sudah lapar karena sudah waktunya makan siang. Jadi sambil makan salad, aku kunyah roti yang disediakan. Rotinya keras bagian kulit luar tapi bagian dalamnya lumayan lembut. Mentega yang disediakan berbentuk bola-bola kecil di sebuah piring kecil. Cute banget. Rekan semeja kebanyakan tidak menyentuh roti mereka. Mungkin ngga lapar mungkin juga ngga tertarik dengan roti yang memang keliatan keras. Atau mungkin lagi pada diet ???

Setelah piring salad diambil, pelayan lalu membawakan makanan utama. Pilihan makanan sudah diberikan waktu kami mengirimkan konfirmasi untuk hadir kembali ke si pengundang. Makanan utama terdiri dari vegetarian atau scallopini. Aku yakin sebagian besar akan memilih scallopini. Tadinya aku pikir scallopini artinya mini scallop. Ternyata ngga ada scallop tuh, yang ada sepotong salmon dengan topping daging kepiting, dihiasi asparagus hijau dan putih di sebelah kiri dan kanan. Selain itu terdapat juga spinach yang dicampur dengan krim dan jello. Beneran deh, rasanya agak aneh, seperti jello sayuran. Tapi secara keseluruhan rasanya enak. Soalnya aku memang doyan asparagus dan salmon sih.
Dessertnya biasa saja. Lemon tart dengan topping whipped cream serta saus strawberry. Yang ini aku ngga sempat ambil fotonya. Karena rekan-rekan semeja sudah ngga terlalu sibuk makan, jadi malu donk kalo ketauan ambil foto. hihihi.. Tapi bentuknya hampir sama seperti yang ini.

Palace Hotel * 2 New Montgomery St * San Francisco

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.