Skip to main content

Dari San Francisco menuju Singapura via Incheon

Judulnya kayak rute bis aja yah ? Tapi ini adalah rute pesawat yang akan kita lewati kali ini. Ngga biasanya sih kita pake jalur ini, jadi agak harap2 cemas sedikit. hihihi..Harap2 karena lewat Korea, kita akan dikasih makanan Korea, cemas kalo dikasih kimchi, bisa2 seisi pesawat harus dievakuasi karena ancaman gas dari 'bom manusia'. ha..ha..

Pesawat yang dipakai SQ untuk jalur ini adalah Boeing 777-300. Pengaturan kursinya berbeda dengan 3 tahun yang lalu waktu kami menggunakan SQ untuk jalur yang sama. Dulunya kursi diatur 3-3 untuk kiri dan kanan pesawat dan 4 kursi untuk yang di tengah. Kali ini bagian yang tengah cuma 3 kursi. Aislenya juga lebih  kecil jadi kursinya lebih besar dari yang dulu. Lebih nyaman deh. Demikian pula leg room juga lebih berasa. Walaupun untuk orang yang mungil mungkin ngga gitu mikirin leg room tapi utk orang yang tinggi dan besar..wah..nolong banyak tuh. Untuk jalur San Francisco-Singapura, nomor kursi terakhir adalah 56 sedangkan untuk jalur Singapura-Jakarta dengan jenis pesawat yang sama, nomor kursi terakhir adalah 61. Jelas bedanya ya.

Beberapa feature yang baru yang dulunya ngga ada adalah tempat gelas minuman. Dulunya merupakan bagian dari tray di depan penumpang. Sekarang dibikin terpisah dan lebih berfungsi dibandingkan dengan yang dulu. Dijamin dengan tempat gelas ini, gelas minuman ngga akan bergeser lagi. Kita udah buktikan kok sewaktu ada turbulence.








Demikian pula cermin yang dipasang di tray juga membantu para penumpang yang ingin sekedar menggunakan cermin untuk make up atau pun sekedar melihat bagaimana tampangnya setelah duduk 12 jam di pesawat. Cukup menurunkan tray dan mengangkat bagian bawah yang ada penutupnya. Geser penutupnya ke samping dan voila..bisa ngaca deh.






Feature lainnya yang sangat berguna adalah lampu baca dengan sinar putih. Lampu ini letaknya di bagian bawah layar televisi. Tombolnya di bagian depan televisi, bisa diatur seberapa terang. Enak untuk membaca karena lebih terang dibandingkan lampu di atas kepala yang kekuningan. Demikian pula dengan memakai lampu ini ngga terlalu mengganggu teman seperjalanan yang sedang tidur di sebelah karena sorotnya hanya ke bagian bawah dan cakupannya ngga terlalu luas.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.