Skip to main content

Dicubitin ikan di Kuta Square, Bali

Di hari pertama kita jalan-jalan di Kuta Square, terlihat keramaian dan kolam ikan dengan kaki di dalamnya. Ternyata pengunjung sedang mengamati pelanggan fish spa. Fish spa ini menggunakan sejenis ikan kecil2 hitam yang katanya memang hobi makan sel-sel kulit manusia yang sudah mati. Dan dengan sel-sel tersebut dimakan sama ikan makanya akan meninggalkan kulit yang halus mulus.

Terus terang aku ngga gitu percaya dengan cerita ikan yang doyan kulit. Masak iya sih ? Tapi pertama kali tahu tentang ikan ini justru dari acara TV Travel Channel, kalo ngga salah di Singapura. Sejak itu Wawa bolak balik bilang pengen nyobain. Begitu liat ada di Kuta Square langsung semangat deh doi.

Jadi setelah makan malam, kita langsung mampir. Si mbak yang jagain mempersilakan kita duduk di kursi panjang kemudian mengambil lap basah dan mengelap kaki kita yang berdebu. hihihi..Kalo ngga bisa kotor tuh kolam ikan. Pas lagi dilap baru kepikiran gimana kalo sakit ya ? Pas aku tanya ke mbaknya, si mbak cuma bilang ngga kok. Cuma geli2 aja.

Begitu selesai dilap, aku dipersilakan nyemplungin kaki. Wawa pada saat itu masih belum selesai dibersihkan. Jadi aku cemplungin aja kaki ini. Wah...ikan-ikan kecil itu langsung menyerbu. Hiiy..rada-rada serem juga sih pertamanya. Kebayang ikan piranha dan film-film serem lainnya. Tapi memang sih ngga sakit. Tetep aja rasanya agak serem2 gitu melihat sejumlah ikan yang dengan lahapnya 'mencubiti' kaki, betis, jempol, tumit.

Tapi percaya atau tidak, setelah hari itu, kakiku mulus sekali selama berhari-hari. Bagian kaki yang biasanya selalu kering dan harus dikasih lotion, terutama kaki bagian bawah mulus sekali. Ngga keliatan kering dan dekil. Ternyata memang manjur. Mungkin perlu disediakan fish spa untuk bagian muka kali ya ?

Ongkos Rp 100rb rupiah saja untuk 20 menit.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.