Skip to main content

Setengah Hari di London

Gereja St. Paul - dari arah Millenium Bridge
Kepergian ke London kali ini adalah untuk menjenguk kakak ipar yang sakit kanker di London. Walaupun tadinya aku sempat patah hati karena berpikir ngga ada kesempatan untuk cuci mata di London sama sekali. Tapi akhirnya kesempatan datang juga di minggu kedua. Jadi walaupun hujan rintik-rintik dan cukup dingin (sekitar 8 derajat Celcius) aku putuskan untuk tetap jalan.

Tempat kita nginep kali ini adalah di daerah Northfields yang letaknya sekitar 25 menit dari pusat kota London. Tapi hari itu kita ditemani jalan oleh seorang keponakan yang berbaik hati menjadi tur guide setengah hari. :)

Perjalanan ke pusat kota menggunakan kereta bawah tanah yang di London dinamakan Tube (baca posting mengenai Oyster Card). Hari itu aku tidak menggunakan Oyster card tapi menggunakan travel card yang harganya 5.9 GBP (sekitar USD10). Travel card itu berlaku sepanjang hari.

Pemandangan London dari lantai atas New Change Mall (tampak London Eye di latar belakang..jauh sekali)

Tempat perhentian pertama adalah Gereja St. Paul yang terkenal sebagai salah satu bangunan kuno bersejarah di London. Tadinya gereja St. Paul merupakan salah satu bangunan tertinggi di London (tahun 1710-1962). Kubahnya termasuk salah satu yang tertinggi di dunia. Kita ngga masuk ke gereja tersebut karena untuk masuk harus bayar tiket. hihihi.. Jadi kita cuma numpang foto dan numpang lewat.
Papan informasi di dalam Gereja St. Paul

Di seberang Gereja St. Paul terdapat sebuah mal bernama New Change. Kita bisa naik lift ke lantai tertinggi di mal tersebut untuk mendapatkan pemandangan yang lebih menyeluruh kota London. Di situ juga bisa mengambil kubah Gereja St. Paul lebih dekat. Sayangnya pas kita di situ hujan turun lebih deras. Kita juga dingin dan lapar sehingga acara foto-foto lebih singkat dan rombongan langsung turun ke lantai bawah untuk makan.
Millenium Bridge - tampak Gereja St. Paul di latar belakang

Dari situ kita jalan ke pintu masuk Gereja St. Paul dan foto-foto. Kemudian lanjut ke jembatan baru yaitu Jembatan Millenium (Millenium Bridge). Setelah menyeberang Millenium Bridge kita berjalan menyusuri River Thames menuju ke Borough Market. Borough Market menurut Wikipedia merupakan pasar sayuran dan buah-buahan. Tapi hari itu entah karena jam yang kurang tepat, cuaca kurang bersahabat atau hari kurang tepat tapi pasar tersebut kurang menarik perhatian. Hanya terdapat beberapa penjual makanan dan tidak terlalu rame.
Bus turis di daerah Borough Market

Dari situ kita berjalan balik menuju River Thames dan foto-foto dekat Jembatan Tower (Tower Bridge). Kemudian sempat istirahat minum kopi karena dingin sebelum pulang lewat stasiun Tower Bridge. Dekat Tower Bridge tersebut terdapat bangunan kuno Tower of London yang aku pikir sangat unik karena merupakan kastil yang dibangun tahun 1078. Bangunan kuno di tengah-tengah kota modern seperti London. Kita ngga mampir di Tower of London karena pada saat itu sudah gelap dan tambah dingin. hiiiy
Tower Bridge tampak sedikit terang di tengah awan gelap.

https://www.stpauls.co.uk
boroughmarket.org.uk
www.cityoflondon.gov.uk
www.hrp.org.uk/TowerOfLondon



Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.