Skip to main content

Antri Donk !

image taken from visualphotos.com
Ide untuk menulis posting ini berawal dari San Francisco, Amrik dan berlanjut ke Jakarta, Indonesia. Saat aku dan Wawa sedang antri untuk cek in di airport. Antrian memang sangat panjang malam itu sampai meluber ke luar tempat antrian biasa. Tiba-tiba ada seorang pria yang nyelonong di depan kita berdua. Pertama aku pikir dia adalah teman seperjalanan laki-laki di depan kita. Trus sang penyelonong mulai ngobrol dengan laki-laki di sebelahnya dan ternyata mereka berdua bukanlah teman.

Baru juga antrian bergerak sedikit. Tiba-tiba aku mendengar seseorang berseru dalam Bahasa Indonesia : antriannya bukan di sini. Sang penyelonong di depan langsung ngacir menuju antrian lainnya. Tinggal aku yang malu melihat tingkah laku sang penyelong tersebut yang ternyata orang Indonesia.

Setelah sampai di Jakarta, aku menceritakan pengalaman tersebut ke adik ipar. Dan aku menambahkan kalo di Amrik mah udah pasti ditegor orang lain yang antri di belakangnya. Adik ipar bilang kadang orang yang ditegor malah lebih galak dan ngga malu walaupun nyelonong di depan orang.

Beberapa hari kemudian aku kembali berada dalam antrian. Kali ini antrian di WC wanita di terminal 3 di pelabuhan udara Soekarno-Hatta. Aku berada di nomor 4 dan sambil ngantri tiba-tiba terdengar panggilan untuk boarding. Perempuan di depanku tau-tau nyelonong masuk dan melangkahi 2 orang di depannya. Salah seorang perempuan yang dilangkahi adalah seorang bule yang cuma melongo melihat tingkah laku tersebut. Ngga ada kata maaf atau penjelasan apa pun. Biasanya di Amrik kalo kita mau nyelonong, mbok ya tolong kasih tau dan memberi penjelasan orang yang dilangkahi. Biasanya mereka pengertian kok dan memberikan jalan.

Sambil masih menunggu, antrian di belakangku pun bertambah panjang. Tiba-tiba aku mendengar seorang ibu menyeletuk, kok ngga semuanya masuk saja. Si mbak yang menjaga WC bilang lebih baik begini jadi begitu ada WC kosong siapa pun yang berada di antrian terdepan bisa langsung masuk. Kalo seseorang antri di luar WC dan si pengguna WC tersebut kebetulan sedang berhajat besar atau pun lama kan kasian donk yang nunggu WC tersebut ?

Seorang ibu lainnya di belakangku membenarkan pendapat si mbak penjaga WC dan aku pun urun pendapat dan menyetujui jawaban si mbak yang tersenyum karena mendapatkan pendukung. Belum juga antrian berjalan lagi. Tiba-tiba ada seorang ibu yang dengan enaknya nyelonong masuk. Belum aku sempat pulih dari kaget, ibu di belakangku langsung bilang : eh bu...bu antri donk. Aku langsung mengambil kesempatan untuk ikutan memanggil ibu tersebut dan bilang dengan sopan antri ya bu. Kan di sini ada antrian. Kali ini sang ibu penyelonong menjadi malu dan keluar lagi untuk kembali ke antrian.

Gimana sih orang-orang Indonesia ?? Ke mana donk budaya malu kita ? Udah jelas ada antrian, masak sih PD banget dan melenggang kangkung serasa yang punya rumah ? Kalo pun merasa yang punya rumah, biasanya sang pemilik rumah akan mempersilakan tamunya lebih dulu. Kan kita negara yang bersantun ? Betul ngga ??

Dan kalo melihat orang lain yang ngga mau antri, coba tegor baik-baik. Dan sebagai masyarakat kalo kita melihat orang lain yang menegor, kita seharusnya ikutan menegor juga supaya yang ditegor karena ditegor rame-rame, mudah-mudahan jadi sadar dan malu.

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.