Skip to main content

Resto Jing Paradise - Bandung

Restoran ini letaknya bersebelahan dengan hotel Mercure Setiabudi dan dari hotel bisa jalan ke restoran ini melalui tempat parkir hotel. Pas kemarin ini di Bandung kita lagi males keluar makan malam. Jadi pilihan jatuh ke resto Jing Paradise ini.

Ada kejadian lucu pas kita lagi mencari jalan ke resto ini. Mendengar informasi dari si satpam kita turun ke tempat parkir dan naik lift dengan memencet lantai 1. Tapi pintu lift tidak mau tutup sehingga aku dan Wawa berpikir liftnya terlalu penuh. Jadi kita berdua pun keluar dan naik tangga. Sampai di lantai atas keliatan bahwa restorannya bukan di situ. Jadi kita pun turun lagi. Ternyata lantai di mana kita naik lift tersebut merupakan lantai 1. Jadi kita seharusnya ngga usah naik lift !

Tapi yang lebih lucu adalah, pas keluar, rombongan kita udah pengen masuk ke lift kembali. Soalnya memang lokasi liftnya yang pas di luar pintu resto.

Resto Jing ini dibandrol sebagai fine dining. Jadi aku udah mengharapkan harganya memang sedikit di atas rata-rata. Tapi berhubung hari itu dan hari sebelumnya kita sudah menikmati makanan tradisional Indonesia, aku pikir cicipin chinese food memberikan sedikit variasi.


Harganya pas dilihat di menu memang sedikit mahal. Jadinya kita pesan makanan pembuka kombinasi yang boleh pilih ubur-ubur dan ayam panggang. Kemudian untuk sayur kita pesan buncis pedas ala sichuan dan ketimun dengan mei cai. Untuk piring dinginnya, kita pilih kombinasi ubur-ubur dan ayam panggang

Aku sempat kaget melihat harga supnya yang dihitung per orang dan berkisar IDR40rb-45rb ! Berhubung rombongan kita terdiri dari 8 orang. Jadi total harga untuk sup sekitar IDR320rb ! Mahal bo. Untungnya karena dihitung per orang, jadi masing-masing bisa memesan sup yang berbeda sesuai dengan selera masing-masing. Aku memesan sup asparagus dan beberapa orang lainnya memesan sup jagung kepiting.

Secara keseluruhan makanannya tidak mengecewakan. Sepertinya pemakaian MSGnya tidak berlebihan dan rasanya cukup alami. Memang porsinya termasuk mungil dan tidak mengenyangkan. Total untuk 8 orang sekitar IDR1.200.000. Jadi kalo kebetulan nginap di hotel Mercure ini dan lagi males nyetir ke mana-mana, boleh deh nyobain resto ini.

Restoran Jing Paradise
Hotel Mercure Bandung Setiabudi
Jl. Dr. Setiabudi No. 269-275, Kec. Sukasari, Jawa Barat 40141
Telp (022) 2012610

Comments

Popular posts from this blog

Hay Day : seputar Derby

Neighborhood house yang sudah diperbaiki Apa sih Hay Day ? Hay Day adalah games dari Supercell mengenai kehidupan pertanian, mulai dari menanam gandum, jagung sampai membuat keju, sushi, dll. Seru lho. Salah satu bagian dari Hay Day adalah partisipasi dalam Derby. Aku udah lumayan lama main Hay Day tapi belum pernah tau mengenai Derby jadi kali ini antusias banget. hihihi..Maklum masih newbie alias anak baru. Untuk ikutan Derby, pertama harus memperbaiki neighborhood house. Ongkosnya 10000 coin dan memakan waktu 24 jam. Habis itu bisa membentuk neighborhood sendiri dan mengajak teman atau keluarga untuk ikutan. Atau bisa join neighborhood lainnya. Coba liat link ini untuk membentuk neighborhood atau join neighborhood.

Perlu Ngga Beli Kartu SIM di Penang ?

Jawabannya tergantung keperluan teman-teman sekalian. ha..ha.. Sewaktu aku lagi bikin planning untuk jalan-jalan ke Penang, salah satu blog yang aku baca bilang jangan lupa beli kartu Digi setelah sampai di situ. Digi adalah salah satu provider GSM untuk Malaysia. Katanya sih Digi cakupannya lumayan bagus dengan harga terjangkau. Nah pas jalan kemarin itu aku masih belum bisa memastikan mau beli SIM card atau ngga. Tapi terus terang pas di Jakarta aku dibeliin SIM card XL Axiata yang lumayan banget pas buat jalan-jalan ke Bandung. Dipake untuk google maps lancar, padahal sampai ke Tangkuban Perahu segala. Ngga di kawahnya sih ya, tapi pas turun dikit gitu langsung dapat signal lagi.

Which Star Are You From ?

Drama ini menceritakan Choi Seung Hee seorang sutradara yang baru saja kembali ke Korea setelah 3 tahun berusaha melupakan tunangannya yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dalam rangka mencari lokasi untuk film terbarunya, Seung Hee melanglang ke desa terpencil dan tidak sengaja bertemu Kim Bok Shil. Bok Shil begitu menyita perhatian Seung Hee karena doi mirip sekali dengan mendiang tunangannya yaitu Hye Soo. Singkat cerita Seung Hee dan kru akhirnya memulai syuting di desanya Bok Shil. Bok Shil pun bertemu dengan eksekutif Han Jeung Hoon yang adalah pemilik perusahaan yang membiayai pembuatan film tersebut. Jeung Hoon pun dulunya menyukai mendiang Hye Soo. Melalui JH ini Bok Shil akhirnya mendapatkan pekerjaan di perusahaannya dan pindah ke Seoul. Karena pekerjaan barunya ini, Bok Shil menjadi lebih dekat dengan Seung Hee dan akhirnya mereka menjadi saling menyukai. Tidak disangka, Bok Shil ternyata adalah adik Hye Soo yang selama ini disangka meninggal dalam kebakaran restor